Gaya Putri Monako Langgar Protokol, Bertemu Paus Sambil Pamer Bahu
Kamis, 21 Jul 2022 14:45 WIB
Putri Charlene dari Monako mendampingi suaminya, Pangeran Albert, bertemu Paus Fransiskus. Pilihan berbusananya pun menjadi sorotan karena melanggar aturan.
Pertemuan antara Paus Fransiskus dan keluarga Kerajaan Monako ini berlangsung di Vatikan, Rabu (20/7/2022). Menurut Daily Mail, Vatikan memberlakukan protokol yang mengatur busana tamu pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu.
![]() |
Mereka yang perempuan wajib memakai terusan hitam panjang dengan kerah yang tinggi. Mantilla atau kerudung dari bahan lace pun harus dikenakan.
Namun, Putri Charlene yang belakangan mulai aktif lagi setelah 11 bulan absen dari hadapan publik karena masalah kesehatan, memilih tampilan yang berbeda. Sebuah gaun hitam dengan garis leher bergaya bateau neck yang mengekspos bahu menjadi pilihan wanita 44 tahun itu.
Di jajaran aksesori, terdapat pula rosario dengan salib yang besar. Sepasang heels berwarna nude turut melengkapi gayanya.
![]() |
Vatican News mengabarkan, dalam pertemuan yang hanya berlangsung selama 25 menit tersebut, Paus Fransiskus dan pasangan kerajaan ini membahas beberapa isu sosial. Berasal dari Afrika Selatan, Putri Charlene dikenal berjiwa sosial dan aktif dalam kegiatan konservasi lingkungan. Mereka lalu menutup audiensi tersebut dengan saling bertukar cenderamata.
Kunjungan resmi pertama Putri Charlene sebagai istri Pangeran Albert ke Vatikan terjadi pada Januari 2013. Momen tersebut menandai 55 tahun perayaan pertemuan orangtua Pangeran Albert, Pangeran Rainier dan Putri Grace (Kelly), bersama Paus Pius XII pada 1957.
Pengecualian untuk Putri Charlene dan Ratu Katolik
Pada 2016, Putri Charlene menemui Paus dengan baju serba putih. Diketahui, ia termasuk satu dari tujuh wanita yang diperbolehkan memakai baju berwarna di luar hitam saat bertemu Paus.
![]() |
Kelonggaran tersebut karena ia memiliki 'le privilége du blanc'. Vatikan hanya memberikan privilese tersebut kepada ratu dan putri yang beragama Katolik untuk menghadiri acara-acara sakral dalam balutan busana berwarna selain hitam.
Selain Putri Charlene, status ini juga disematkan kepada Ratu Sofia (Spanyol), Ratu Paola (Belgia), Grand Duchess Maria Teresa (Luxemburg), Ratu Mathilde (Belgia), Ratu Letizia (Spanyol), dan Putri Marina (Napoli, Italia)
Putri Charlene awalnya beragama Protestan, tapi memutuskan untuk memeluk Katolik pada 2011 karena alasan yang personal. "Katolik memang agama negara (di Monako). Tapi buat saya, Katolik memiliki makna yang lebih dari itu. Nilai dari agama ini sangat menyentuh saya dan merespons jiwa saya dengan baik," kata ibu dua anak itu seperti dikutip People.
![]() |
Simak Video "Gen Halilintar Masuk Nominasi Nickelodeon Kids Choice Awards 2023"
[Gambas:Video 20detik]
(dtg/dtg)