Ini Pabrik Perhiasan Berlian di Ciracas, Produknya Dipakai Artis Hollywood
Selasa, 19 Apr 2022 15:18 WIB
Saat menghadiri Screen Actors Guild (SAG) Awards 2019, aktris Hollywood Emily Blunt menebar pesonanya dalam balutan gaun pink dengan sepasang anting berlian menjuntai nan berkilauan. Tak banyak yang tahu bahwa perhiasan tersebut buatan orang Indonesia.
Bintang film 'A Quiet Place' itu memakai perhiasan yang dibuat di pabrik PT. Central Mega Kencana (CMK) di kawasan Ciracas, Jakarta Timur. Pabrik ini pula yang menjadi pusat produksi seluruh perhiasan dari semua merek yang berada di bawah naungan PT. CMK, seperti Frank & co., Mondial dan The Palace.
![]() |
Dengan jumlah permintaan yang begitu besar, perhiasan berlian yang dihasilkan di pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 4.000 meter persegi tersebut bisa mencapai ribuan item. Namun menurut Merchandise Director PT. CMK Tanya Alissia, bukan kuantitas yang menjadi orientasi melainkan kualitas dari setiap perhiasan berlian.
"Selain di sumber daya manusia, kami juga berinvestasi pada teknologi untuk menjaga kualitas produk kami," kata Tanya saat ditemui di pabrik PT. CMK, Senin (18/4/2022).
Salah satu teknologi teranyar yang dipakai adalah mesin artificial intelligence (AI) buatan Sarine untuk mengecek profil berlian. Tanya menjelaskan, perusahaan internasional yang khusus mengembangkan teknologi manufaktur berlian dan batu permata tersebut menangani hampir 90 persen peredaran berlian di seluruh dunia. "Mereka sudah cek jutaan berlian dan memasukkannya ke alogaritma untuk AI. Jadi akurasinya cukup tinggi," papar Tanya.
![]() |
Adapun pasokan berlian didatangkan dari sejumlah negara yang kebanyakan berada di Afrika, seperti Botswana dan Namibia. Sumber berlian dipastikan tidak berkonflik dan menerapkan praktik kerja yang beretika.
"Memang diamond-sourcing kami 100 persen dari luar negeri. Kalau mau pakai dari Indonesia, katakan Banjar misalnya, unsur nitrogennya sangat tinggi sehingga warna berlian cenderung menguning. Tidak sesuai standar kami. Di samping itu, infrastruktur pemolesan berliannya juga kurang baik," ungkap Tanya.
Di pabrik PT CMK yang menaungi 1.500 karyawan ini, pembuatan perhiasan bermula dari proses desain dengan menggunakan software CAD (computer-aided design) untuk menghasilkan prototipe master yang terbuat dari resin.
![]() |
Bentuk resin yang sama persis dengan model perhiasan yang akan dibuat, misal dalam bentuk cincin, kalung dan anting. Selanjutnya, dibuat rubber master atau cetakan karet yang menjadi awal mula perhiasan sebelum diproduksi dalam jumlah besar.
"Cetakan tersebut kita bentuk jadi pohon lilin yang terdiri dari beberapa model perhiasan. Dari situ, kita lakukan proses casting dengan lapisan emas, jadilah pohon emas. Dibuat jadi satu agar lebih efisien," kata Nuryono dari divisi Casting & Plating Manager.
![]() |
Model perhiasan yang menyatu dalam pohon emas tersebut lalu 'dipotek' satu-satu menjadi potongan individu. Bagian-bagian tersebut harus melalui quality control sebelum akhirnya perajin memakhotainya dengan berlian.
Sebagai tahap akhir, ada pemolesan perhiasan berlian yang terdiri dari polishing, pengutekan, dan plating untuk memaksimalkan perhiasan. Di sini, tim harus memastikan perhiasan berlian tak bercacat sama sekali. Jika sudah memenuhi standar, perhiasan siap dikirim ke toko.
Berawal Dari Toko Kecil di Pasar Senen
PT. CMK sebenarnya bukan pemain baru di ranah perhiasan Indonesia. "Perusahaan ini berawal dari sebuah toko kecil milik sepasang suami-istri di Pasar Senen pada 1972," kata Chief Operating Officer PT. CMK Petronella Soan.
Bisnis keluarga tersebut, lanjut Nella, dilanjutkan oleh anak-anak mereka. Salah satunya adalah Stefanus Lo, pengusaha sekaligus pendiri PT CMK. "Di Indonesia belum ada chain store khusus perhiasan, jadi mereka lihat sebagai peluang bisnis. Kalau di Amerika, sudah ada Tiffany & co.," ungkap Nella.
Simak Video "Tren Busana Muslim ala Timur Tengah di Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]