Desainer Nino Cerruti Wafat di Usia 91, Dijuluki Revolusioner Fashion
Senin, 17 Jan 2022 19:00 WIB
Dunia fashion kembali kehilangan satu insan terbaiknya. Nino Cerruti, desainer Italia yang dikenal sebagai pelopor busana siap pakai pria, meninggal dunia dalam usia 91 tahun.
Menurut pemberitaan media lokal, Sabtu (15/1/2022), Nino Cerruti mengembuskan napas terakhirnya di Biella, sebuah daerah di utara Italia di mana keluarganya memiliki pabrik kain yang berdiri sejak 1881. Seperti dikabarkan Associated Press, Nino Cerruti sempat menjalani operasi pinggul sebelum wafat.
Kepergian Nino Cerruti meninggalkan duka mendalam bagi desainer senior Giorgio Armani. Semasa muda, pria 87 tahun itu pernah bekerja untuk Cerruti sebelum akhirnya sukses membangun bisnis sendiri.
Di mata Armani, Cerruti adalah desainer sekaligus pengusaha kreatif dengan mata yang tajam dan berani mengambil risiko. Ia pun menyebut Cerruti sebagai mentor yang banyak memberi pengaruh positif pada hidupnya.
"Dari beliau, saya tidak hanya belajar tentang selera sartorial, tapi juga pentingnya mewujudkan visi dengan tekad yang bulat, baik sebagai desainer ataupun pengusaha," ungkap Armani dalam keterangan resminya.
![]() |
Lahir di Biella pada 25 September 1930, Nino Cerruti dipandang sebagai desainer 'revolusioner' yang pertama kali memperkenalkan fashion sebagai produk bisnis, khususnya dalam ranah busana pria ketika industri tersebut lebih didominasi busana wanita.
Dilansir Vogue, 'Encyclopedie de la Mode' menyandingkan Cerruti dengan mendiang Pierre Cardin. Ia pun dijuluki 'desainer Italia yang paling terasa Prancis'.
Menggeluti dunia fashion sebenarnya bukan panggilan hidup Nino Cerruti. Saat dia menjalani studi filsafat di bangku kuliah, ayahnya mendadak meninggal. Nino yang baru berusia 20 tahun kala itu terpaksa harus melanjutkan bisnis tekstil yang telah dirintis ayahnya.
Setelah mendirikan label Cerruti 1881, ia membuka butik pertamanya di Paris pada 1967. Salah satu karyanya yang paling disorot adalah jaket dekonstruktif pertama untuk pria.
![]() |
Koleksi Cerruti semakin mendunia setelah aktor Hollywood memakainya di depan dan belakang layar. Sebut saja Michael Douglas di film "Basic Instinct," Richard Gere di "Pretty Woman, dan Tom Hanks di "Philadelphia."
Kesuksesan tersebut lantas memotivasi Cerruti untuk melebarkan sayapnya ke koleksi busana wanita, produk aksesori, jam tangan, dan parfum di bawah label Cerruti 1881. Ia pun mendapat mandat sebagai desainer untuk tim Ferrari Formula 1.
Atas kontribusinya dalam memajukan industri fashion, Cerruti pada 2000 dianugerahi gelar Order of Merit for Labour dari Presiden Italia kala itu, Carlo Azeglio Ciampi .
Pada awal 1990-an, bos LVMH Bernard Arnault pernah tertarik membeli brand miliknya. Namun, Cerruti menolak mentah-mentah tawaran tersebut. "Dia datang terlalu cepat, ketika saya masih bekerja full-time," katanya kepada Vogue tahun lalu.
![]() |
Sejak 2004, Lanificio Cerruti sudah menjadi bagian dari Njord Partners, firma investasi yang berbasis di London, Inggris. Namun, Cerruti masih memegang saham 20 persen sekaligus menjabat posisi wakil presiden hingga akhir hayatnya.
"Anda harus melakukan pendekatan dengan cara yang tepat untuk fashion. Dia seperti makhluk yang cantik, menarik, sekaligus misterius. Jadi, Anda harus memperlakukannya dengan lembut dan jangan sampai mengelusnya dengan cara yang salah," kata Nino Cerruti tentang filosofinya dalam berbisnis fashion.
Simak Video "Desainer Pierre Cardin Meninggal Dunia"
[Gambas:Video 20detik]
(dtg/dtg)