Netizen Indonesia Protes UNESCO Tetapkan Songket Malaysia Jadi Warisan Budaya

Keputusan UNESCO menetapkan Songket Malaysia sebagai Warisan Budaya Takbenda menuai protes dari netizen Indonesia. Tidak sedikit yang membanjiri kolom komentar UNESCO di Instagram dengan kritikan.

Protes tak hanya dituangkan lewat Instagram. Kekesalan netizen pun mereka tumpahkan di Twitter.

"Udah nge-claim berapa kali bro? Ga cape? Ato ga punya budaya sendiri? Segitunya wkwk," cuit salah satu netizen.

"Malaysia pencuri budaya Indonesia, harusnya UNESCO bisa lebih research dulu sebelum menentukan. Shame on you UNESCO & Malaysia," tulis netizen lain.

"Are you kidding me UNESCO? Songket's from Indonesia not Malaysia. Songket's a part of Indonesian culture originating from city of Palembang, South Sumatra. Please fix this news or we as Indonesians will be more angry about this @UNESCO," protes netizen lainnya lagi.

"Wtf. Unesco? Songket is from Indonesia south Sumatra. And do not ever claim Tapis Lampung as well in the future!!" komentar netizen lagi.

Sebelumnya, UNESCO menetapkan Songket Malaysia sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia atau Intangible Cultural Heritage. Penetapan ini dilakukan saat sesi ke-16 Intergovernmental Committee for Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paris, Prancis, pada Rabu (15/12/2021).

Seperti dikutip dari The Star, Kementerian Pariwisata, Seni, dan Budaya Malaysia(MOTAC) menyatakan bahwa penetapan diputuskan oleh komite yang terdiri dari 24 negara anggota Konvensi 2003 untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda. Sebelumnya Songket Malaysia telah didaftarkan ke UNESCO tahun lalu.

Songket Malaysia dikenal juga dengan sebutan 'Ratu Kain'. Dalam keterangannya di situs resmi UNESCO, songket dideskripsikan sebagai kain tenun tradisional Malaysia yang dikreasikan para perajin wanita di Malay Peninsula dan Sarawak.

Indonesia juga memiliki songket sebagai kain tradisional. Beberapa yang cukup populer adalah Songket Palembang, Songket Bali dan Songket Silungkang khas Sumatera Barat.