Kontroversi Dior dan 5 Fashion Brand Dunia yang Bikin Geram Orang Asia
Di mata sejumlah merek high-end fashion dunia ternama, Asia khususnya China merupakan salah satu pasar terpenting mereka. Kendati demikian, banyak di antara para pemain besar tersebut salah strategi marketing sehingga berujung kontroversi dan malah menyinggung orang Asia.
Baru-baru ini, Christian Dior menjadi bulan-bulan di media sosial setelah mengadakan pameran foto-foto yang dianggap merendahkan wanita Asia. Ironisnya, semua foto merupakan hasil jepretan fotografer China, Chen Man.
Ia memotret para wanita berwajah oriental yang wajahnya berpulas make-up bergaya suram. Di salah satu foto, seorang model berpose dengan tas Lady Dior yang ikonis itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lagi-lagi, dari gambar Dior bergaya hantu yang membuat publik merasa tidak nyaman ini, mudah untuk melihat 'kebanggaan dan penilaian' brand-brand Barat dalam estetika dan budaya mereka," komentar seorang netizen.
Beijing Daily mengkritik pencitraan wajah wanita Asia yang dilakukan Dior dalam artikel berjudul 'Apakah Ini Wajah Wanita Asia di Mata Dior?' Sedangkan sebuah koran China khusus wanita berpendapat estetika untuk pemotretan itu terlalu berlebihan.
Christian Dior bukan satu-satunya rumah mode yang tersandung kontroversi di Asia. Berikut beberapa kasus lainnya:
1. Dolce & Gabbana
Desainer Domenico Dolce dan Stefano Gabbana Foto: Andreas Rentz/Getty Images) |
Pada 2018, Dolce & Gabbana menjadi target aksi boikot karena mempertontonkan seorang model China kesulitan menggunakan sumpit untuk makan pizza.
Iklan yang dirilis menjelang fashion show Dolce & Gabbana di Shanghai memicu kemarahan warga China. Toko online dan offline ramai-ramai berhenti menjual produk rumah mode asal Italia tersebut. Sejumlah selebriti China juga memprotes dengan mengundurkan diri sebagai model dan tamu dari fashion show tersebut.
Situasi tersebut lantas memaksa duo desainer Stefano Gabbana dan Domenico Dolce meminta maaf. Baca berita selengkapnya di sini.
2. Gucci
Foto: AFP PHOTO / Filippo MONTEFORTE |
Peragaan busana Gucci di Milan Fashion Week pada awal 2018 membuat geram penganut Sikh. Pasalnya, sang desainer, Alessandro Michele, menghadirkan aksesori kepala yang mirip seperti turban, salah satu atribut keagamaan Sikh.
Dalam ajaran agama yang lahir di India itu, turban disebut dastaar yang merupakan sebuah simbol kehormatan, penghargaan diri, keberanian dan spiritualitas. Penganut Sikh, khususnya pria, wajib memakai turban saat berada di tengah masyarakat.
Meski diprotes, Gucci tetap merilis turban setahun kemudian di toko dan menjualnya dari harga Rp 11 juta. Baca berita selengkapnya di sini.
3. Versace
Donatella Versace dan Dua Lipa. (Foto: Getty Images/Vittorio Zunino Celotto) |
Salah satu rancangan kaus Versace mengundang kecaman dari masyarakat China. Alhasil, brand fashion high-end asal Italia itu menarik semua koleksi terkait dari pasaran.
Produk yang dimaksud adalah kaus bertuliskan daftar kota-kota ternama beserta negaranya. Ada Milan - Italy, Paris - France hingga Tokyo - Japan.
Masalah muncul ketika netizen mendapati ada penulisan yang kurang tepat terkait nama kota dan negaranya. Versace menulis Hong Kong - HONG KONG dan Macau - MACAO, mengindikasikan bahwa dua tempat tersebut berdiri secara independen. Baca artikelnya di sini.
4. Swarovski
(Foto: Harold Cunningham/Getty Images) |
Selain Versace, merek kristal-fashion Swarovski juga kena masalah sama.
Swarovski mengaku terdapat kesalahan di situsnya yang menyebut Hong Kong sebagai negara tersendiri, bukan bagian dari China. Namun, kekeliruan tersebut sudah terlanjur menimbulkan amarah publik China di internet. Bahkan, aktris Jiang Shuying hengkang dari posisi brand ambassador Swarovski sebagai bentuk protes.
"Melihat perkembangan terakhir di China, Swarovski bertanggung jawab penuh dan tulus meminta maaf kepada rakyat China, termasuk mitra dan brand ambassador kami, Jiang Shuying, yang sangat kecewa dengan kesalahan komunikasi terkait kedaulatan China," tulis Swarovski di Facebook seperti dikutip CNN. Baca berita selengkapnya di sini.
5. Kim Kardashian
Koleksi Kimono dari Kim Kardashian (Foto: Instagram) |
Pada akhir Juni 2019, Kim Kardashian mendapatkan banyak kritik karena menggunakan kata 'Kimono' sebagai nama merek pakaian dalam yang dijualnya.
Ia dituduh melakukan perampokan budaya alias cultural appropriation. Ada 30 ribu orang yang menandatangani petisi di Change.org meminta Kim mengganti merek underwear tersebut. Banyak yang tidak menyetujui karena kata Kimono tersebut adalah nama pakaian tradisional Jepang.
Karena kontroversi tersebut, Kim Kardashian lantas mengganti nama Kimono menjadi SKIMS. Baca artikel selengkapnya di sini.
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Sentuhan Modern dan Mewah Grano Leather di Koleksi Musim Dingin Pedro
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Prada Resmi Akuisisi Rivalnya, Versace, Senilai Rp22,2 Triliun
8 Foto Pernikahan Mewah Putri Kamboja Gen Z dengan Putra Konglomerat
Potret Pasangan Ikonik Shah Rukh Khan & Kajol Resmikan Patung DLJJ di London
Heboh Rumor Pacaran Jungkook BTS dan Winter aespa, Ini Kata Agensinya
Potret Kimberly Ryder Perdana Tampil Bak Artis Dracin, Anggun Pakai Hanfu












































Desainer Domenico Dolce dan Stefano Gabbana Foto: Andreas Rentz/Getty Images)
Foto: AFP PHOTO / Filippo MONTEFORTE
Donatella Versace dan Dua Lipa. (Foto: Getty Images/Vittorio Zunino Celotto)
(Foto: Harold Cunningham/Getty Images)
Koleksi Kimono dari Kim Kardashian (Foto: Instagram)