Di Balik Gaya Kontroversial Billy Porter Pakai Gaun: Saya Bukan Drag Queen
Sabtu, 09 Okt 2021 17:32 WIB
Selain bakatnya sebagai aktor dan penyanyi, Billy Porter kerap disorot karena gayanya yang eksentrik. Pilihan busananya pun tak luput dari kritikan dan kontroversi. Namun, itu tak membuat bintang 'Pose' ini tetap menjadi diri sendiri.
Billy Porter mengaku, butuh waktu yang cukup lama untuk bisa berani tampil berbeda dari pria kebanyakan.
"Saya bukan drag queen, dan tak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa seorang Billy dapat bermain dengan gaya busana yang maskulin dan feminin sekaligus," kata aktor pemenang Emmy Awards itu kepada People.
Drag queen adalah orang (umumnya pria) yang berpakaian hiperfeminin atau tidak sesuai dengan gendernya, dan sering kali bertindak feminin untuk tujuan hiburan.
'Pencerahan' akan gaya berbusana datang saat Billy Porter membintangi serial 'Pose' yang tayang di Netflix itu. Berperan sebagai seorang MC untuk acara kontes busana bagi komunitas LGBTQ, ia merasa lebih bebas berekspresi dengan fashion tanpa memandang jenis kelamin atau aturan busana yang dibentuk oleh norma masyarakat.
"Sejak Pose, saya berpikir jika karakter yang saya perankan memberi ruang untuk tampil lebih fleksibel tanpa melihat gender di karpet gender, maka ini waktunya. Saya harus melakukannya," kata Billy Porter yang akan meluncurkan memoir 'Unprotected'.
Sejak itu, gayanya berevolusi. Ia mencuri perhatian saat menghadiri Academy Awards 2019 dalam balutan tuksedo dengan rok megar yang dramatis karya Christian Siriano.
![]() |
Busana bersiluet gaun diulangnya lagi saat menghadiri ajang penghargaan bergengsi lainnya. Jumpsuit emas bersayap di MET Gala 2019 tak kalah hebohnya.
"Ini bukan tentang saya memakai gaun di karpet merah. Keseimbangan yang ingin saya tampilkan," kata pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai seorang 'pria cis homoseksual'.
Awal 2020, rencana penampilan Billy Porter di acara TV anak-anak 'Sesame Street' sempat ditentang oleh politikus karena gaya berbusananya yang feminin.
"Apakah Anda menyetujui pajak rakyat digunakan untuk mempromosikan agenda para LGBTQ radikal?" kata Jason Rapert, seorang senator asal Arkansas, seperti dikutip Page Six. Sebuah petisi diedarkan untuk menentang penayangan program tersebut karena dituduh melakukan 'seksualisasi terhadap anak-anak dengan menggunakan drag queen.'
![]() |
Simak Video "Karpet Merah Oscar 2023 Akan Berubah Jadi Warna Champagne"
[Gambas:Video 20detik]
(dtg/dtg)