Balenciaga Jual Jaket Sobek Rp 27 Juta, Netizen: Seperti Digigit Anjing

Balenciaga lagi-lagi kena cibiran di dunia maya karena desain produknya yang dianggap nyeleneh. Kali ini, giliran jaket penuh sobekan yang menjadi targetnya.

Baru-baru ini, Balenciaga merilis sebuah fashion item berupa hoodie rajut berwarna biru yang dihiasi bolongan-bolongan di beberapa bagian. Logo Balenciaga tampak menghiasi bagian depan dan belakang outerwear uniseks tersebut.

"Hoodie rajut berlogo dari rumah mode asal Spanyol ini memperlihatkan apapun di baliknya karena detail sobekan dan keliman yang tidak rapi," demikian deskripsi produk tersebut di situs belanja Farfetch.

Jaket yang sudah habis terjual ini makin bikin orang geleng-geleng kepala lantaran harganya yang mencapai 1.350 pound sterling atau sekitar Rp 27 juta. Seorang netizen mengungkapkan keheranannya di Twitter dengan cuitan bernada sarkastis.

Jaket sobek Balenciaga yang dijual seharga Rp 27 juta.(Dok: Balenciaga)

"Dengan membayar 1.300 pound sterling, kamu bisa terlihat seperti baru saja digigit anjing," kata pengguna Twitter bernama Liam itu seperti dikutip Daily Mail. Ada pula yang berkomentar, "Siapa saja yang membelinya pasti tidak mempermasalahkan desainnya."

Belum lama ini, Balenciaga yang berada di bawah naungan desainer Demna Gvasalia, juga menjadi bulan-bulanan di media sosial.

Salah satu outerwear dari koleksi Fall/Winter 2021 yang dijual seharga Rp 57 juta disebut mirip jaket petugas sampah. "Sangat konyol karena pakaian modis ini seperti jaket petugas sampah," komentar seorang netizen di Twitter.

Petugas sampah yang sebenarnya bahkan ikut berkomentar. "Pekerjaanku punya seragam terbaik. Tapi aku tidak pernah menyangka melihat jaket kerjaku ada di atas catwalk," seloroh dia.

Didirikan oleh desainer adibusana Cristobal Balenciaga pada 1937, Balenciaga terus berevolusi seiring pergantian direktur kreatifnya dari masa ke masa.

Setelah departemen kreatif Balenciaga diambil alih Gvasalia pada 2015, garis desain yang ditawarkan lebih terasa edgy dan quirky dengan pendekatan streetwear tanpa mengorbankan kualitasnya sebagai jenama high-end.