Komitmen Ramah Lingkungan, H&M Kini Menyediakan Layanan Sewa Baju di Toko
Hestianingsih - wolipop
Senin, 02 Des 2019 15:51 WIB
Stockholm
-
Fast fashion sering kali dituding sebagai biang kerok kerusakan lingkungan. Tudingan itu juga dialamatkan ke sejumlah brand high-street seperti Zara, Forever 21 dan H&M.
Upaya mengelola bisnis fashion lebih ramah lingkungan pun mulai digalakkan. Seperti H&M yang mencoba mendorong konsumennya agar tidak selalu membeli baju baru.
Seperti dikutip dari Refinery 29, retailer asal Swedia itu sedang menjajal layanan rental baju-baju H&M di salah satu flagship store-nya di Stockholm. Dengan merogoh kocek USD 37 atau Rp 523 ribuan, pelanggan bisa menyewa baju dari 50 koleksi yang tersedia. Baju bisa dibawa pulang dan dipakai untuk dikembalikan satu minggu setelahnya.
Strategi ini dilakukan H&M agar konsumennya lebih pintar dalam berbelanja. Hanya membeli apa yang mereka butuhkan dan bukan sekadar membeli karena nafsu.
Business of Fashion melaporkan bahwa layanan percobaan ini akan berlangsung selama tiga bulan hanya di toko utama H&M di Stockholm, untuk melihat reaksi pasar. Nantinya perusahaan yang telah berdiri sejak 1947 ini juga menyediakan jasa reparasi baju.
"Kami sangat yakin dengan sistem rental ini, tapi kami masih ingin uji coba dan belajar lebih banyak," kata Kepala Pengembangan Bisnis H&M Daniel Claesson.
Penyewaan baju saat ini hanya tersedia untuk member khusus yang merupakan pelanggan setia H&M dan telah terdaftar dalam loyalty program. Tapi tidak menutup kemungkinan nantinya juga berlaku di lebih banyak cabang.
Sebelumnya H&M telah merilis lini busana ramah lingkungan yang diberi nama Conscious Exclusive. Semua produk dalam lini ini menggunakan material terbuat dari kulit jeruk, tumbuhan alga dan daun nanas. Selain daun nanas dan kulit jeruk, bahan-bahan ramah lingkungan lainnya yang digunakan dalam produksi koleksi ini adalah polyester daur ulang, katun organik, linen, sutera, plastik daur ulang, kaca daur ulang dan perak daur ulang.
H&M berencana mengurangi emisi gas dalam produksi pakaiannya pada 2040. Target ke depannya material untuk produksi baju maupun aksesori, 57 persen berasal dari sumber daya alam ramah lingkungan. (hst/hst)
Upaya mengelola bisnis fashion lebih ramah lingkungan pun mulai digalakkan. Seperti H&M yang mencoba mendorong konsumennya agar tidak selalu membeli baju baru.
Seperti dikutip dari Refinery 29, retailer asal Swedia itu sedang menjajal layanan rental baju-baju H&M di salah satu flagship store-nya di Stockholm. Dengan merogoh kocek USD 37 atau Rp 523 ribuan, pelanggan bisa menyewa baju dari 50 koleksi yang tersedia. Baju bisa dibawa pulang dan dipakai untuk dikembalikan satu minggu setelahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ilustrasi konsumen beli baju di H&M. Foto: Getty Images |
Strategi ini dilakukan H&M agar konsumennya lebih pintar dalam berbelanja. Hanya membeli apa yang mereka butuhkan dan bukan sekadar membeli karena nafsu.
Business of Fashion melaporkan bahwa layanan percobaan ini akan berlangsung selama tiga bulan hanya di toko utama H&M di Stockholm, untuk melihat reaksi pasar. Nantinya perusahaan yang telah berdiri sejak 1947 ini juga menyediakan jasa reparasi baju.
"Kami sangat yakin dengan sistem rental ini, tapi kami masih ingin uji coba dan belajar lebih banyak," kata Kepala Pengembangan Bisnis H&M Daniel Claesson.
Penyewaan baju saat ini hanya tersedia untuk member khusus yang merupakan pelanggan setia H&M dan telah terdaftar dalam loyalty program. Tapi tidak menutup kemungkinan nantinya juga berlaku di lebih banyak cabang.
Conscious, lini busana ramah lingkungan dari H&M. Foto: Dok. H&M |
Sebelumnya H&M telah merilis lini busana ramah lingkungan yang diberi nama Conscious Exclusive. Semua produk dalam lini ini menggunakan material terbuat dari kulit jeruk, tumbuhan alga dan daun nanas. Selain daun nanas dan kulit jeruk, bahan-bahan ramah lingkungan lainnya yang digunakan dalam produksi koleksi ini adalah polyester daur ulang, katun organik, linen, sutera, plastik daur ulang, kaca daur ulang dan perak daur ulang.
H&M berencana mengurangi emisi gas dalam produksi pakaiannya pada 2040. Target ke depannya material untuk produksi baju maupun aksesori, 57 persen berasal dari sumber daya alam ramah lingkungan. (hst/hst)
Fashion
Anti Gerah dan Bau! 3 Jaket Sport ini Bisa Jadi Pilihan untuk Temani Aktivitasmu
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Tobatenun Gelar Mauliate, Lelang Koleksi untuk Korban Bencana di Sumatera
Kolaborasi Teranyar BRI Buka Ruang Baru bagi UMKM Naik Kelas
Saat Peron Subway New York City Jadi Catwalk Busana Mewah Chanel
Michael Kors Bawa Liburan ala New York ke Jakarta dengan Bola Salju 6 Meter
Perusahaan Pakaian Dikritik Usai Tag Laundry Dianggap Seksis, Ini Faktanya
Most Popular
1
Foto: Pesona Ana de Armas di F1 Abu Dhabi, Bikin Lews Hamilton Tersenyum
2
Kate Winslet Pamer Kerutan di Usia 50, Anti Botox! Pesonanya Bikin Kagum
3
Ciuman Mesra Kang Tae Oh dan Kim Sejeong Tuai Sorotan, Fans Auto Baper
4
Before After Cocona XG Jalani Pengangkatan Payudara, Umumkan Identitas Baru
5
Cantiknya Amanda Zahra Jadi Pengantin Sunda, Flawless Dengan Riasan Soft Glam
MOST COMMENTED













































