Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Perusahaan Pakaian Dikritik Usai Tag Laundry Dianggap Seksis, Ini Faktanya

Vina Oktiani - wolipop
Minggu, 07 Des 2025 17:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

ilustrasi pakaian
Foto: iStock
Jakarta -

Di era media sosial seperti sekarang, satu foto kecil saja bisa memicu perdebatan besar. Itulah yang terjadi pada sebuah perusahaan pakaian pria di China yang kini tengah menjadi sorotan publik akibat label perawatan pakaian yang dianggap merendahkan perempuan.

Melansir Hindustan Times, sebuah tag pada mantel produksi Gu Zhuo Kang Zheng Garment Company, perusahaan asal Jiangsu, viral setelah beredar di dunia maya. Bukannya berisi instruksi mencuci seperti biasa, label tersebut justru menuliskan kalimat "Please give it to your beloved woman, she knows everything (Tolong berikan pada wanita kesayanganmu, dia tahu segalanya)."

Banyak orang menilai kalimat itu menyiratkan bahwa perempuan seharusnya bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga, termasuk mencuci pakaian. Foto tag itu kemudian viral dan memicu kontroversi di media sosial Tiongkok. Banyak warganet mengecam perusahaan karena dianggap menguatkan stereotip gender yang sudah ketinggalan zaman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah komentar keras pun bermunculan. Ada yang menyebut instruksi tersebut sebagai bentuk eksploitasi dan merendahkan perempuan. Bahkan, beberapa pengguna internet menyerukan boikot terhadap merek itu karena dianggap tidak sensitif terhadap isu kesetaraan gender.

Menanggapi kontroversi yang semakin besar, juru bicara perusahaan yang dikenal sebagai Sister Yang akhirnya meminta maaf secara terbuka. Ia menegaskan bahwa pihak perusahaan tidak memiliki niat untuk merendahkan perempuan. Menurutnya, kesalahpahaman muncul karena mistranslation dan penggunaan kalimat yang kurang tepat di label tersebut.

ADVERTISEMENT

Sister Yang menjelaskan bahwa produk mereka sering rusak karena pelanggan salah mencuci bahan kain yang sensitif. Berdasarkan pengamatan internal ia mengatakan bahwa sebagian pelanggan laki-laki kurang memahami cara merawat bahan pakaian tertentu, sementara perempuan cenderung lebih memperhatikan detail perawatan. Pesan di label itu seharusnya menjadi ajakan untuk lebih teliti, bukan merendahkan.

Namun, ia mengakui bahwa ekspresi yang digunakan justru menimbulkan interpretasi yang salah. "Karena kurangnya kemampuan kami dalam menyampaikan pesan, kami gagal mengungkapkan maksud yang sebenarnya. Kami sangat menyesal," ujar Yang.

(vio/vio)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads