Mengenang Karl Lagerfeld Desainer Chanel yang Meninggal Dunia
Eny Kartikawati - wolipop
Selasa, 19 Feb 2019 19:45 WIB
Jakarta
-
Karl Lagerfeld, desainer legendaris Chanel itu meninggal dunia pada 19 Februari 2019 di Paris, dalam usia 85 tahun. Karl pergi meninggalkan karya-karyanya yang luar biasa untuk dunia fashion.
Ketertarikan Karl Lagerfeld di dunia mode sudah dimulai sejak usia remaja. Seperti dikutip Vogue, saat masih remaja dia sudah mulai suka menggunting-gunting gambar dari majalah fashion. Dia pun dikenal kritis pada busana yang dipakai teman-temannya di sekolah.
Pada usia 14 tahun, Karl Lagerfeld benar-benar memulai kariernya di dunia fashion dengan restu dari kedua orangtuanya, Otto Lagerfeld dan Elizabeth Bahlmann. Karl remaja pun pindah ke Paris dari Jerman, tanah kelahirannya. Dua tahun tinggal di kota mode, desainer kelahiran 10 September 1933 itu memberanikan diri mengikuti kompetisi desain. Dan dia pun mendapatkan juara pertama di kategori coat. Pada kompetisi tersebut dia juga bertemu pemenang lainnya Yves Saint Laurent yang kariernya juga melesat sepertinya.
Karier Karl Lagerfeld semakin berkembang setelah memenangkan kompetisi desain tersebut. Dia direkrut oleh pendiri rumah mode Balmain, Pierre Balmain, sebagai asisten. Pada 1958, tiga tahun setelah bekerja di Balmain, Karl pindah bekerja untuk desainer Jean Patou di mana dia mendesain dua koleksi haute couture setiap tahunnya. Saat koleksi pertamanya itu dipamerkan ke publik, dia mendapatkan banyak kritik.
Desainer yang populer dengan rambut putihnya itu kemudian pindah ke rumah mode Chloe pada 1964. Namun baru pada 1973 saat dia memamerkan koleksi musim semi Chloe, Karl mendapat review positif dari pecinta fashion. Saat itu salah satu karya uniknya adalah 'surprise skirt', sekilas terlihat seperti rok yang panjangnya semata kaki dan tampak begitu longgar, namun ternyata sebenarnya adalah celana.
Dari Chloe, Karl Lagerfeld bergabung dengan rumah mode Fendi. Pada 1965, dia menjadi creative director brand yang didirikan oleh Adele dan Edoardo Fendi tersebut dan terus berkarya bersama rumah mode tersebut hingga akhir hayatnya.
Tetap berkarya bersama Fendi, pada 1983 Karl Lagerfeld mengembangkan kariernya dengan bergabung bersama rumah mode Chanel. Kiprahnya bersama Chanel lah yang membuat sosok Karl melambung. Sebagai creative director Chanel, karya-karyanya dianggap revolusioner, penuh eksperimen akan bahan, gaya dan warna.
Karl Lagerfeld memberikan sentuhan modern pada koleksi Chanel, namun tidak meninggalkan gaya elegan dan klasik dari rumah mode tersebut. Dia memperkenalkan gaya metalik dan futuristik dengan tetap menampilkan inspirasi dari masa lalu seperti material tweed yang menjadi ciri khas Chanel.
Desainer yang juga dikenal sebagai fotografer itu pun mampu memberikan sentuhan artistik nan menarik pada pagelaran mode Chanel. Lihat saja bagaimana dia menyulap panggung mode Chanel menjadi supermarket, airport, roket, hingga terakhir bertema pantai yang tampak begitu nyata.
Yang juga tak dilupakan dari Karl Lagerfeld tentunya adalah gaya ikoniknya di mana dia selalu tampil dengan rambut putihnya yang dikuncir kuda, memakai kacamata hitam dan menggendong kucing kesayangnya, Choupette.
Kini Karl Lagerfeld telah tiada meninggalkan semua kenangan manis dan eksentriknya. RIP Karl Lagerfeld.
Tonton juga video "Jejak Karier Karl Lagerfeld: Asisten Balmain hingga Ikon Fashion"
(eny/eny)
Ketertarikan Karl Lagerfeld di dunia mode sudah dimulai sejak usia remaja. Seperti dikutip Vogue, saat masih remaja dia sudah mulai suka menggunting-gunting gambar dari majalah fashion. Dia pun dikenal kritis pada busana yang dipakai teman-temannya di sekolah.
Pada usia 14 tahun, Karl Lagerfeld benar-benar memulai kariernya di dunia fashion dengan restu dari kedua orangtuanya, Otto Lagerfeld dan Elizabeth Bahlmann. Karl remaja pun pindah ke Paris dari Jerman, tanah kelahirannya. Dua tahun tinggal di kota mode, desainer kelahiran 10 September 1933 itu memberanikan diri mengikuti kompetisi desain. Dan dia pun mendapatkan juara pertama di kategori coat. Pada kompetisi tersebut dia juga bertemu pemenang lainnya Yves Saint Laurent yang kariernya juga melesat sepertinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karier Karl Lagerfeld semakin berkembang setelah memenangkan kompetisi desain tersebut. Dia direkrut oleh pendiri rumah mode Balmain, Pierre Balmain, sebagai asisten. Pada 1958, tiga tahun setelah bekerja di Balmain, Karl pindah bekerja untuk desainer Jean Patou di mana dia mendesain dua koleksi haute couture setiap tahunnya. Saat koleksi pertamanya itu dipamerkan ke publik, dia mendapatkan banyak kritik.
Penampilan Karl Lagerfeld pada fashion show Chanel sebelum meninggal dunia. Foto: Getty Images |
Desainer yang populer dengan rambut putihnya itu kemudian pindah ke rumah mode Chloe pada 1964. Namun baru pada 1973 saat dia memamerkan koleksi musim semi Chloe, Karl mendapat review positif dari pecinta fashion. Saat itu salah satu karya uniknya adalah 'surprise skirt', sekilas terlihat seperti rok yang panjangnya semata kaki dan tampak begitu longgar, namun ternyata sebenarnya adalah celana.
Dari Chloe, Karl Lagerfeld bergabung dengan rumah mode Fendi. Pada 1965, dia menjadi creative director brand yang didirikan oleh Adele dan Edoardo Fendi tersebut dan terus berkarya bersama rumah mode tersebut hingga akhir hayatnya.
Tetap berkarya bersama Fendi, pada 1983 Karl Lagerfeld mengembangkan kariernya dengan bergabung bersama rumah mode Chanel. Kiprahnya bersama Chanel lah yang membuat sosok Karl melambung. Sebagai creative director Chanel, karya-karyanya dianggap revolusioner, penuh eksperimen akan bahan, gaya dan warna.
Karl Lagerfeld memberikan sentuhan modern pada koleksi Chanel, namun tidak meninggalkan gaya elegan dan klasik dari rumah mode tersebut. Dia memperkenalkan gaya metalik dan futuristik dengan tetap menampilkan inspirasi dari masa lalu seperti material tweed yang menjadi ciri khas Chanel.
Desainer yang juga dikenal sebagai fotografer itu pun mampu memberikan sentuhan artistik nan menarik pada pagelaran mode Chanel. Lihat saja bagaimana dia menyulap panggung mode Chanel menjadi supermarket, airport, roket, hingga terakhir bertema pantai yang tampak begitu nyata.
Yang juga tak dilupakan dari Karl Lagerfeld tentunya adalah gaya ikoniknya di mana dia selalu tampil dengan rambut putihnya yang dikuncir kuda, memakai kacamata hitam dan menggendong kucing kesayangnya, Choupette.
Kini Karl Lagerfeld telah tiada meninggalkan semua kenangan manis dan eksentriknya. RIP Karl Lagerfeld.
Tonton juga video "Jejak Karier Karl Lagerfeld: Asisten Balmain hingga Ikon Fashion"
(eny/eny)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Perusahaan Pakaian Dikritik Usai Tag Laundry Dianggap Seksis, Ini Faktanya
Sentuhan Modern dan Mewah Grano Leather di Koleksi Musim Dingin Pedro
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Most Popular
1
5 Gaya Berani Katie Holmes Pakai Busana Lingerie di Musim Dingin
2
8 Foto Audi Marissa ke Seoul Tanpa Anak & Suami, Jalani Operasi Sedot Lemak
3
Ayah Meghan Markle Sakit Keras, Kini Memohon Bisa Bertemu Putrinya
4
Jessica Alba Kapok Pernah Beradegan Tanpa Busana di Film, 'Sangat Memalukan'
5
Siapa Bonnie Blue? Bintang OnlyFans Kontroversial yang Ditangkap di Bali
MOST COMMENTED












































Penampilan Karl Lagerfeld pada fashion show Chanel sebelum meninggal dunia. Foto: Getty Images