Laporan dari Paris
Pameran Batik for the World Disambut Meriah di Paris, Didatangi Ribuan Orang
Daniel Ngantung - wolipop
Kamis, 07 Jun 2018 12:31 WIB
Paris
-
Malam pembukaan 'Batik for the World' yang menampilkan rancangan tiga desainer Indonesia mendapat sambutan hangat di Paris, Prancis, Rabu (6/6/2018). Mereka begitu antusias menyaksikan koleksi tersebut.
Pameran 'Batik for the World' berlangsung pada 6-12 Juni di kantor pusat UNESCO di Paris. UNESCO adalah organisasi PBB yang mengurusi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan. Sebagai pembuka, digelarlah peragaan busana karya Oscar Lawalata, Edward Hutabarat, dan Denny Wirawan.
Hampir 1.200 tamu undangan dari berbagai kalangan menghadiri acara yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation dan Bank Mandiri ini. Mereka begitu terpukau melihat bagaimana batik diolah ketiga desainer tersebut.
Baca Juga: Tantangan Oscar Lawalata Desain Busana untuk 100 Seniman Indonesia
"Ini bagaikan sebuah koleksi seni. Sangat, sangat indah," kata salah satu tamu bernama Joan Calhill kepada Wolipop selepas peragaan. Pensiunan UNESCO dari Irlandia yang sudah lima tahun tinggal di Paris ini, juga menambahkan, koleksi yang ditampilkan sangat kekinian tanpa meninggalkan ciri khas batik itu sendiri. Menurutnya, rancangan tiga desainer akan sangat diterima oleh masyarakat Paris yang fashionable.
Joan sendiri sangat menyukai koleksi Oscar yang terdiri dari deretan gaun cocktail berbahan batik karya perajin di lima daerah di Jawa Timur. "Aku suka dress yang berwarna terang," tambah Joan.
Pujian juga datang dari Laurie Mallejac dan Maureen Henry. Kepiawaian ketiga desainer dalam mengolah batik sebagai warisan budaya menjadi sebuah koleksi yang penuh gaya sukses menarik perhatian kedua pengacara muda ini.
"Menarik melihat bagaimana batik dipadukan dengan banyak material. Sangat cantik," kata Laurie yang menyukai desain Oscar. Bagi Maureen ini adalah kali pertamanya ia melihat batik. Begitu pula dengan Laurie. Adapun gaun malam batik Kudus karya Denny Wirawan keindahan menjadi favorit Laurie. Keduanya pun mengaku, sangat ingin memakai rancangan para desainer tersebut.
Oscar Lawalata sangat bersyukur acara tersebut mendapat respons positif dari para tamu. Ia pun berharap, batik Indonesia semakin menggaung di panggung dunia. "Lewat acara ini, orang-orang akhirnya bisa menghargai batik dari prosesnya. Efek dominonya akan meningkatkan kesejahteraan para perajin juga," tambah Oscar.
Tonton juga 'Rancangan Batik 3 Desainer Indonesia Disambut Meriah Warga Paris' di 20Detik
(dtg/eny)
Pameran 'Batik for the World' berlangsung pada 6-12 Juni di kantor pusat UNESCO di Paris. UNESCO adalah organisasi PBB yang mengurusi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan. Sebagai pembuka, digelarlah peragaan busana karya Oscar Lawalata, Edward Hutabarat, dan Denny Wirawan.
Hampir 1.200 tamu undangan dari berbagai kalangan menghadiri acara yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation dan Bank Mandiri ini. Mereka begitu terpukau melihat bagaimana batik diolah ketiga desainer tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pameran 'Batik for the World' berlangsung pada 6-12 Juni di kantor pusat UNESCO di Paris. Foto: Daniel Ngantung/Wolipop |
Baca Juga: Tantangan Oscar Lawalata Desain Busana untuk 100 Seniman Indonesia
"Ini bagaikan sebuah koleksi seni. Sangat, sangat indah," kata salah satu tamu bernama Joan Calhill kepada Wolipop selepas peragaan. Pensiunan UNESCO dari Irlandia yang sudah lima tahun tinggal di Paris ini, juga menambahkan, koleksi yang ditampilkan sangat kekinian tanpa meninggalkan ciri khas batik itu sendiri. Menurutnya, rancangan tiga desainer akan sangat diterima oleh masyarakat Paris yang fashionable.
Foto: Daniel Ngantung/Wolipop |
Joan sendiri sangat menyukai koleksi Oscar yang terdiri dari deretan gaun cocktail berbahan batik karya perajin di lima daerah di Jawa Timur. "Aku suka dress yang berwarna terang," tambah Joan.
Pujian juga datang dari Laurie Mallejac dan Maureen Henry. Kepiawaian ketiga desainer dalam mengolah batik sebagai warisan budaya menjadi sebuah koleksi yang penuh gaya sukses menarik perhatian kedua pengacara muda ini.
Pameran 'Batik for the World' berlangsung pada 6-12 Juni di kantor pusat UNESCO di Paris. Foto: Daniel Ngantung/Wolipop |
"Menarik melihat bagaimana batik dipadukan dengan banyak material. Sangat cantik," kata Laurie yang menyukai desain Oscar. Bagi Maureen ini adalah kali pertamanya ia melihat batik. Begitu pula dengan Laurie. Adapun gaun malam batik Kudus karya Denny Wirawan keindahan menjadi favorit Laurie. Keduanya pun mengaku, sangat ingin memakai rancangan para desainer tersebut.
Oscar Lawalata sangat bersyukur acara tersebut mendapat respons positif dari para tamu. Ia pun berharap, batik Indonesia semakin menggaung di panggung dunia. "Lewat acara ini, orang-orang akhirnya bisa menghargai batik dari prosesnya. Efek dominonya akan meningkatkan kesejahteraan para perajin juga," tambah Oscar.
Tonton juga 'Rancangan Batik 3 Desainer Indonesia Disambut Meriah Warga Paris' di 20Detik
(dtg/eny)
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Home & Living
Tidak Perlu Repot Bawa Setrika Besar! Setrika Ini Harus Kamu Bawa saat Traveling
Health & Beauty
Bulu Mata Lentik Instan Tanpa Ribet! Cek 3 Produk Ini, Praktis untuk Pemula
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Season of Elegance, Kolaborasi Metro-MegaFirst Padukan Mode dan Aksi Sosial
Justin Bieber Rilis Sneakers Cetak 3D, Harga Dibanderol Rp 22 Jutaan
Brand Fashion AS 'Serbu' Indonesia: Ekonomi Melambat, Minat Belanja Tak Surut
Beyonce Hingga Nicole Kidman Ditunjuk Sebagai Co-Chair MET Gala 2026
Outfit Lewis Hamilton Serba Dior di F1 Abu Dhabi 2025, Disebut Fashion Victim
Most Popular
1
Ramalan Zodiak 14 Desember: Libra Ekstra Sabar, Scorpio Jangan Agresif
2
7 Rekomendasi Moisturizer Water Based, Cocok untuk Semua Jenis Kulit
3
Lay Mendadak Absen, EXO Lanjutkan Fan Meeting dengan Lima Personel
4
Miley Cyrus Ngaku Fobia Kertas, Sampai Ingin Muntah
5
Foto: Cantiknya Rinanda Aprillya, Puteri Indonesia Runner-Up 2 Miss Charm 2025
MOST COMMENTED












































Pameran 'Batik for the World' berlangsung pada 6-12 Juni di kantor pusat UNESCO di Paris. Foto: Daniel Ngantung/Wolipop
Foto: Daniel Ngantung/Wolipop
Pameran 'Batik for the World' berlangsung pada 6-12 Juni di kantor pusat UNESCO di Paris. Foto: Daniel Ngantung/Wolipop