Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Jahatnya Manusia, Deretan Kekejaman yang Dialami Hewan Demi Fashion

Eny Kartikawati - wolipop
Rabu, 18 Apr 2018 16:08 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Getty Images
Jakarta - Masih banyak orang ingin tampil gaya dengan memakai busana dari kulit hewan asli. Mereka tak sadar ada kekejaman pada hewan di balik gaya stylish tersebut.

Bulu atau kulit hewan seperti buaya, serigala, cerpelai, kelinci dan anjing laut menjadi produk yang dicari untuk fashion. Bulu-bulu mereka akan dijual ke pasar produsen yang membuat produknya dari bulu atau kulit hewan. Salah satu buktinya, menurut Mirror, lebih dari 2,5 juta poundsterling produk bulu diimpor dari Finlandia ke Inggris dalam lima tahun terakhir.

Berbagai organisasi pecinta binatang seperti PETA sudah sering menyerukan untuk menghentikan penjualan produk fashion berbahan baku kulit atau bulu hewan. Seruan itu dibuat karena di balik kerennya penampilan seseorang dalam busana berbahan bulu atau kulit itu ada hewan-hewan yang disiksa. Deretan foto ini buktinya:

Serigala Infeksi karena Overweight

Serigala dengan mata yang infeksi. Foto: Dok. Oikeutta Eläimille

Sebuah video yang dirilis Oikeutta Eläimille, organisasi di Finlandia yang melindungi hak binatang menunjukkan kondisi menyedihkan sekumpulan serigala. Hewan-hewan yang aslinya hidup di alam liar itu ditempatkan di kandang kayu dan besi yang mirip kandang ayam.

Seperti dikutip Mirror, Oikeutta Eläimille melakukan penyelidikan secara diam-diam pada kandang serigala dengan bulu silver atau perak itu. Dari hasil investigas ditemukan betapa hewan-hewan tersebut diperlakukan secara menyedihkan demi diambil bulunya di sebuah peternakan di kawasan barat Finlandia.

Serigala-serigala tersebut sengaja dibuat menjadi overweight atau sangat gemuk agar bulu mereka semakin tebal. Saking gemuknya, hewan-hewan ini jadi sulit bergerak. Bahkan mata mereka sampai infeksi karena bulu yang tebal menutupi mata.

Penyiksaan Pada Buaya

Foto: Reuters

Kekejaman hewan dalam pembuatan tas Hermes diungkap organisasi perlindungan hewan, PETA (People for the Ethical Treatment of Animals). Salah seorang anggota yang menyamar berhasil mendapatkan bukti video kekerasan terhadap aligator dan buaya yang akan diambil kulitnya untuk dijadikan sejumlah produk merek asal Prancis itu. Pengambilan gambar tersebut dilakukan di dua pabrik peternakan, yakni di kota Texas, Amerika Serikat dan negara Zimbabwe.

Dari video terlihat jika para hewan dipelihara di lingkungan yang tidak sehat. Mereka disimpan di sebuah kolam dari beton yang airnya penuh dengan kotoran. Tak hanya itu saja, kekejaman yang lebih parah terjadi saat mereka akan diambil kulitnya. Terlihat bila para buaya dan aligator langsung ditusuk dengan pisau dalam keadaaan yang sepertinya masih sadar. Dikutip dari situs Mirror, hal tersebut dilakukan karena alat penyetrum yang biasanya digunakan untuk melumpuhkan mereka tidak bisa ditemukan.

Setelah itu, hewan-hewan tersebut juga terlihat dilempar ke dalam sebuah tangki es yang penuh darah. Tubuh buaya dan alligator pun masih terlihat bergerak-gerak yang artinya kemungkinan mereka masih hidup dan sedang menderita.

Penderitaan Kambing Angora

Kambing Angora yang Bulunya Diambil. Foto: Dok. Thinkstock, PETA

Bahan mohair yang kerap dipakai untuk sweater, topi dan aksesori berbulu lainnya diambil dari kambing angora. Salah satu kawasan peternakan kambing angora yang populer berada di Lesotho, Afrika. Melalui investigasi PETA terungkap betapa kambing-kambing ini disiksa dengan kejamnya demi mendapatkan bulu mereka. Kambing yang baru berusia satu atau dua minggu pada area tanduknya akan dibakar dengan setrika panas. Prosedur ini dilakukan tanpa lebih dulu si kambing diberikan obat penahan rasa sakit.

Untuk mendapatkan bulunya, keempat kaki kambing diikat dan mereka dijatuhkan ke lantai. Pemotongan dilakukan dengan alat potong listrik atau clipper ukuran besar. Tak ada kelembutan sama sekali saat prosedur tersebut dilakukan. Menurut PETA, kambing angora ini akan mudah mati ketika bulunya sudah dicukur habis terutama saat musim dingin.

Kelinci yang Tersiksa

Kelinci jenis Orylag. Foto: Dok. Thinkstock, PETA

Kelinci jenis Orylag yang dikembangbiakkan khusus oleh National Institute for Agricultural Research, Prancis, memiliki bulu yang dikenal akan kelembutannya. Sejumlah brand mewah diketahui memakai jenis bulu ini, salah satunya Dolce & Gabbana.

Seperti dikutip PETA, kekejaman pada kelinci Orylag pernah diekspos oleh kelompok pecinta hewan asal Prancis, L214. Dari hasil investigasi mereka ditemukan ratusan kelinci ditaruh di kandang kawat yang gelap selama berbulan-bulan. Hewan-hewan ini mengalami dehidrasi, malnutrsi dan terluka.

Penderitaan Cerpelai

Cerpelai Dikurung di Kandang. Foto: Dok. Thinkstock, PETA

Cerpelai yang merupakan hewan karnivora dikenal memiliki bulu yang indah dan kerap dipakai sebagai bahan baku untuk coat atau mantel. Sebuah video yang diambil diam-diam di peternakan cerpelai di Kanada menggambarkan betapa hewan sejenis musang ini hidup tersiksa. Mereka tinggal di kandang yang gelap dan sangat kotor. Begitu kotornya sampai-sampai ada ratusan belatung di sana.


(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads