Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Naoki Takizawa Ungkap Pengalamannya Garap Koleksi Kolaborasi untuk Uniqlo

Rahmi Anjani - wolipop
Selasa, 31 Mei 2016 13:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Rahmi Anjani
Jakarta - Koleksi busana retailer yang bekerjasama dengan desainer atau ikon mode sering diburu para fashionista. Termasuk rangkaian busana kolaborasi yang ditawarkan Uniqlo setiap tahunnya. Musim dingin ini, brand Jepang tersebut bakal kembali merilis koleksi Ines de la Fressange dan Carine Roitfeld yang kerap ditunggu-tunggu para pelanggan.

Naoki Takizawa adalah sosok di balik kesuksesan rangkaian busana tersebut. Sejak 2011, pria yang pernah bekerja untuk Issey Miyake itu menjabat sebagai design director Uniqlo dan bertanggung jawab untuk koleksi kolaborasi.

Kepada Wolipop dalam sesi wawancata Uniqlo 2016 Fall/Winter Collection Press Preview di Grand Shibuya Belle Salle, Tokyo, Jepang, Naoki mengaku tidak menemukan tantangan atau kesulitan berarti saat berkolaborasi dengan Ines dan Carine. Terlebih ia sendiri merupakan seorang desainer yang juga pernah mementaskan karyanya di New York Fashion Week pada 2008.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, ia tidak mengatakan jika kerjasama seharusnya berjalan mudah. Sejumlah tantangan dan kesulitan dihadapi namun diatasi Naoki dengan mengubah cara pandang bahwa Ines dan Carine merupakan pelanggannya. Terutama Ines yang dianggapnya sebagai pelanggan spesial.

"Dalam pandanganku, Ines lebih dekat dengan segmen pelanggan tetapi dia adalah pelanggan yang sangat spesial karena pernah menjadi muse dari Chanel, Karl Legerfeld, Jean Paul Gautier, dia punya latar belakang yang hebat. Dia adalah pelanggan spesial yang telah melewati itu semua jadi pilihannya membutuhkan jaminan kualitas," ungkap Naoki.

Berbeda halnya dengan Carine. Naoki melihatnya sebagai seorang editor. Ia menganggap jika mantan pemimpin redaksi Vogue Paris tersebut selalu mengetahui hal terbaru bahkan menjadi inspirasi bagi desainer lainnya. Untuk itu, Carine merupakan pemimpin dalam kolaborasi.

"Kolaborasi seharusnya tidak pernah mudah karena pada akhirnya konsep dari Uniqlo mengharuskan dua orang dari proyek kolaborasi bekerja dalam kerangka Uniqlo. Jadi itu membutuhkan translasi, perhatian, dan kepedulian dalam sudut pandangku," tambah Naoki. (ami/ami)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads