Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Mengenal Hian Tjen, 'Anak Kampung' di Balik Gaun Pengantin Chelsea Olivia

Daniel Ngantung - wolipop
Jumat, 20 Nov 2015 18:16 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Mohammad Abduh/Wolipop
Jakarta -

Pernikahan Chelsea Olivia dan Glenn Alinskie yang berlangsung awal Oktober lalu sempat menjadi topik hangat pemberitaan media karena kemegahannya. Di hari berbahagianya, Chelsea Oliva tampil bak putri raja dalam balutan gaun putih bersiluet ball gown. Adalah Hian Tjen, desainer muda berusia 30 tahun yang menciptakan gaun megah yang bertaburkan 2.500 kristal swarovski itu.

Siapa gerangan sosok Hian Tjen? Apa yang spesial darinya sehingga Chelsea memilih dirinya sebagai desainer andalan di hari pernikahannya?



Bagi sebagian orang, nama Hian Tjen sebagai desainer mungkin belum begitu akrab di telinga jika disandingkan dengan nama-nama seperti Sebastian Gunawan, Oscar Lawalata, Biyan atau Dian Pelangi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi sebetulnya, pria 30 tahun ini bukanlah pemain baru di industri mode Indonesia. Lulus Esmod Jakarta 2003 silam, Hian bergabung dengan sebuah perusahaan ritel sebagai salah seorang desainernya.

Pekerjaan tersebut ia lakoni selama lima tahun sebelum akhirnya memutuskan untuk membangun label sendiri. Meski lama bergelut dengan busana ready-to-wear yang diproduksi secara massal, Hian justru memilih menseriusi gaun-gaun mewah yang dibuat berdasarkan pesanan klien (custom-made) untuk label pribadinya.

Baca Juga: 50 Foto Before-After Selebriti yang Operasi Plastik

Keputusannya untuk berpindah ternyata 'haluan' tidak sia-sia. Mengedepankan garis desain yang feminin namun seksi secara bersamaan, karya-karya Hian Tjen selalu berhasil mengundang pujian dan decak kagum. Tidak heran jika Chelsea mengandalkan Hian untuk menciptakan gaun pengantinnya.

Reputasi Hian sebagai desainer berbakat juga mendapat pengakuan dari Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) yang digawangi sejumlah desainer kondang seperti Sebastian Gunawan, Barli Asmara, dan Era Soekamto. Pengakaun itu berupa terpilihnya Hian sebagai anggota baru IPMI.

"Semuanya ini mustahil terwujud jika Aku tidak ambisius," ujar Hian saat ditemui Wolipop selepas jumpa pers IPMI Trend Show 2016 belum lama ini.

Hian memulai segala sesuatunya dari nol. Sebelum terkenal, Hian yang berasal dari keluarga sederhana adalah seorang perantau yang ingin mewujudkan impiannya sebagai seorang desainer. Ia lahir dan besar di Pemangkat, sebuah kota kecil di Kalimantan Barat.

"Saking kecilnya, kota Pemangkat seperti kampung. Jaraknya sekitar 2 jam dari Singkawang," kata dia.

Gigih mengejar cita-cita, ia lantas hijrah ke Jakarta selepas lulus SMA untuk mengenyam pendidikan mode.

"Aku adalah orang yang sangat berambisi jika mengejar sesuatu. Dan inilah hasilnya," ungkap Hian.

Sukses meniti karier sebagai desainer tidak membuat Hian berhenti bermimpi.
Masih ada cita-cita lain yang ingin ia capai. Ia berharap suatu saat kelak bisa menjabat sebagai direktur kreatif di rumah mode ternama dunia seperti Dior dan Chanel.

"Dengan begitu, aku bisa membanggakan nama Indonesia," kata Hian.

(dng/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads