Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Busana Modern Bernapas Tionghoa ala 5 Desainer Indonesia

Alissa Safiera - wolipop
Jumat, 24 Okt 2014 18:37 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Alissa Safiera/Wolipop
Jakarta - Tema Tionghoa Peranakan (lebih sering disingkat Peranakan) selalu menarik untuk disimak dengan difusi beberapa budaya dalam satu bentuk koleksi busana. Kali ini, lima desainer mencoba berkreasi dengan konsep yang kental dengan unsur oriental itu. Mereka adalah Adrianto Halim, Ghea Panggabean, Yongki Budisutisna, Widhi Budimulia dan Stephanus Hamy.

Tentunya konsep yang ditawarkan berbeda dari setiap desainer namun tetap disatukan dengan unsur budaya China. Baik dari motif bordiran, kancing shanghai ataupun potongan cheongsam.

Dari koleksi Ghea Panggabean misalnya, kesan oriental dan gabungannya tradisi Indonesia kental terasa dalam dominasi warna merah. Busana dibentuk dalam siluet kebaya dan kain dalam warna merah marun, yang diberi sentuhan oriental lewat aplikasi bordir emas berbentuk burung phoenix.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berlanjut ke koleksi milik Adrianto Halim, sang desainer menamakan koleksinya Oriental Atmosphere. Mengambil inspirasi daerah perkotaan yang sibuk, sehingga membutuhkan busana praktis namun elegan. Didasari palet putih, Adrianto menawarkan sentuhan budaya China lewat aplikasi kancing shanghai dan bordiran bunga warna-warni.

"Inspirasinya tentang kehidupan orang China Peranakan yang sudah membaur dengan orang Indonesia. Jadi campuran budaya China dan barat juga, khususnya Belanda," ujar Adrianto sebelum show di Jakarta Convention Center Hall B, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2014).

Ada delapan koleksi yang seluruhnya tampil dalam palet putih namun mendapat sentuhan warna terang oranye. Salah satu tampilannya tampak androgini lewat perpaduan atasan crop berpotongan loose dan celana panjang namun diberi suspender untuk kesan maskulin. Tampilan lainnya lebih feminin dengan padanan bahan sheer menerawang yang dihiasi kancing shanghai.

Koleksi bergaya lebih klasik ditampilkan oleh Stephanus Hamy. Desainer yang konsisten mengangkat tekstil Nusantara ini berkreasi dengan batik Cirebon yang dijadikan kain. Atasannya dibuat lebih kasual dengan kamisol dan outer berbahan lace serta dipermanis detail bordir. Atasan bordir tersebut juga dikreasikan dengan bahan sheer menerawang, menghasilkan koleksi yang terlihat ringan meski memakai kain batik sebagai sarungnya.

Gaya lain yang berbeda ditampilkan oleh desainer Yongki Budisutisna. Koleksi kental nuansa mod ala tahun '60-an terlihat dari siluet A-line dan H-line serta penerapan motif garis dalam warna nautical, merah, biru dan putih. Rancangannya tampil playful dengan rok lebar, rok balon yang bervolume ataupun rok pensil berdetail zipper yang modern.

Koleksi dengan tema 'Remembrance' itu tetap tampil khas Indonesia dengan padanan kain batik tulis Cirebon. Mengikuti tema Peranakan yang diangkat, beberapa gaun tampil dengan kerah ala cheongsam dan juga tambahan obi atau sabuk pinggang sebagai aksesori.

Dari koleksi yang cukup kasual, kemudian diakhiri dengan siluet tegas bergaya cheongsam dari Widhi Budimulia. Tema koleksi yang ditawarkan Widhi dari lini utamanya begitu struktural. Ia mengadopsi dari bangunan pagoda dan kuil. Untuk merealisasikan inspirasi tersebut, Widhi memakai bahan yang tebal seperti jacquard, namun dibuat tetap feminin ketika dipadu bersama organdi dan lace yang lebih ringan. Dari paduan material tadi beserta tambahan detail payet, Widhi menginfusikan sentuhan barat juga dalam koleksi Peranakannya.

"Terinspirasi dari perjalanan kebudayaan China ke Indonesia dan mereka membaur dengan kebudayaan kita. Koleksi terinspirasi model kebaya encim, kerah shanghai. Menjembatani dua kultur berbeda, tapi masuk juga unsur dari barat ala victorian zaman Belanda," jelas Widhi.

Potongan bergaya struktural itu ditampilkan dengan potongan pundak ataupun pinggul yang kaku. Dua gaun terakhir tampil lebih mewah dengan gaun panjang bersiluet mermaid. Keduanya tampil feminin dengan aplikasi pita dan bahan sheer menerawang sebagai paduannya.

(asf/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads