Jakarta Fashion Week 2013
Desainer IPMI 'Keliling' Dunia, 5 Ksatria Mode Pamer Karya Avant Garde
wolipop
Sabtu, 10 Nov 2012 10:57 WIB
Jakarta
-
Perhelatan Jakarta Fashion Week (JFW) 2013 di hari ketujuh meriah oleh rangkaian busana spektakuler. 12 Desainer yang tergabung dalam Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) mengajak para pecinta fashion berkeliling dunia dengan koleksinya. Sedangkan lima desainer yang didapuk sebagai ksatria mode pamerkan karya avant garde.
Jumat (9/11/2012), kedua belas desainer IPMI secara bergiliran mempertontonkan hasil rancangan terbaru mereka yang bertajuk 'Globalination' di panggung JFW. Para desainer tersebut mengambil inspirasi karya dari berbagai negara serta kota-kota di dunia, namun budaya Indonesia tetap menjadi benang merah.
"Ini merupakan celebration anggota kami yang telah melanglang buana selama 26 tahun di dunia mode. Tahun ini kami mengambil inspirasi dari negara mana saja, tetapi Indonesia tetap menjadi akar. 30 Persen bahan yang digunakan merupakan asli Indonesia," ujar Era Soekamto, salah satu perancang IPMI saat konferensi pers di Plaza Senayan, Jakarta
Era sendiri mengambil tema Egypt yang inpsirasinya diambil dari ratu Egypt yang bertahta paling lama yaitu, Hatshepsut. "Saya selalu setia menggali Jawa dan sejarahnya dalam koleksi busana. Tapi kini saya ambil Egypt, mulai dari sejarah spiritual dari ratu yang paling lama di Egypt yaitu Hatshepsut," jelas Era lagi.
Inspirasi ratu Egypt tersebut diterjemahkan oleh desainer yang menggawangi brand Irwan Tirta itu ke dalam balutan gaun panjang bermaterial ringan, berdetail daun ulir emas di sekitar leher dan dada, serta munculnya aksen lipit atau pleats yang dipercaya akan menjadi tren terbaru.
Setelah Era, desainer Liliana Lim mengambil inpsirasi dari negara Korea dan menghasilkan koleksi yang identik dengan pakaian tradisional hanbok. Selain itu, Ari Seputra mengkolaborasikan motif tie dye dengan teknik digital printing untuk tampilan busana ala India. Yongki Budisutisna mengusung negara Jepang, sedangkan Syahreza Muslim dengan China.
Desainer senior Valentino Napitupulu bermain-main dengan warna cerah untuk menyatakan penampilan tradisional Tibet. Begitu juga dengan Carmanita yang mengambil tema Maroko, Tuty Cholid dengan Middle East, Kanaya Tabitha dengan Kanada, Adrianto Halim dengan tema Skotlandia, Chossy Latu dengan busana sequin ala kota Las Vegas yang gemerlapan, dan terakhir, Denny Wirawan dengan tema Mexico.
Seusai pagelaran desainer IPMI, panggung JFW diberikan kepada lima desainer yang terpilih sebagai 'Dewi Fashion Knight'. Setiap tahunnya pagelaran ini memilih perancang yang dianggap mewakili semangat masa kini dan memiliki visi yang turut membentuk masa depan mode Indonesia. Tahun ini, kelima desainer tersebut adalah Priyo Oktaviano, Sapto Djojokartiko, Deden Siswanto, Oscar Lawalata dan Ghea Panggabean.
Dengan tema 'Ultra Mod', Priyo Oktaviano menawarkan konsep busana yang bisa dikenakan baik oleh pria maupun wanita. Peragaan pun dibuka dengan para model pria yang mengenakan rok A-line dan celana bermuda dengan aksen peplum yang dipadu bersama jaket serta vest berpotongan tegas. Priyo banyak menggunakan material leather baik asli atau imitasi, spandeks, borde corde, cotton print pada rancangannya yang didominasi warna monokrom.
Sedangkan Sapto Djojokartiko mengambil tema 'Vastu Vidya' yang mengambil inspirasi dari arsitektur nusantara. "Saya banyak menggunakan filosofi Indonesia seperti ukiran semacam gebyok yang diterjemahkan ke dalam tekstur modern," ujar Sapto saat ditemui di kesempatan yang sama. Hasilnya, gaun berpotongan di lutut dengan palet silver dan bersiluet oval pada pundak serta lengan.
'In The Dim Light' menjadi tema pada rancangan Deden Siswanto. Karyanya menceritakan kisah para artis wayang kulit, seperti pewayang, penyanyi sinden dan pemain gamelan. Desainer asal Bandung ini banyak menampilkan busana bersiluet H dan I dengan sentuhan tahun 20-an, potongan bias dan terusan yang bergelepai. 10 Busana wanita dan lima busana prianya hadir dalam palet hangat seperti coklat, krem, tembaga, khaki, beige dan hijau.
Tak jauh berbeda dengan Deden, Oscar Lawalata pun juga mengambil inpsirasi dari era Jazz tahun 20-an. Ia menghasilkan rancangan gaun bertema flapper dengan detail fringe di mana-mana. "Saya ingin menunjukkan nafas baru, bentuk baru dari sifat elegan, dan terinpirasi dari 20's, art deco, permainan pola, detail shape, saya juga bermain dengan fringe," jelas desainer yang mempersiapkan koleksinya ini hanya dalam waktu tiga bulan.
Peragaan 'Dewi Fashion Knight' pun ditutup dengan karya Ghea Panggabean yang mengusung tema 'Symbolism Wayang'. Ghea mentraslasikan simbol-simbol peninggalan leluhur ke dalam print atau motif seperti tato dan gaya baroque. Untuk hasil akhir, Ghea pun bermain print di atas terusan trapeze, atasan peplum, jumpsuit, kemeja asimetris dan atasan longgar tanpa lengan yang dipadu bersama celana pensil berpalet bronze.
(eya/kik)
Jumat (9/11/2012), kedua belas desainer IPMI secara bergiliran mempertontonkan hasil rancangan terbaru mereka yang bertajuk 'Globalination' di panggung JFW. Para desainer tersebut mengambil inspirasi karya dari berbagai negara serta kota-kota di dunia, namun budaya Indonesia tetap menjadi benang merah.
"Ini merupakan celebration anggota kami yang telah melanglang buana selama 26 tahun di dunia mode. Tahun ini kami mengambil inspirasi dari negara mana saja, tetapi Indonesia tetap menjadi akar. 30 Persen bahan yang digunakan merupakan asli Indonesia," ujar Era Soekamto, salah satu perancang IPMI saat konferensi pers di Plaza Senayan, Jakarta
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inspirasi ratu Egypt tersebut diterjemahkan oleh desainer yang menggawangi brand Irwan Tirta itu ke dalam balutan gaun panjang bermaterial ringan, berdetail daun ulir emas di sekitar leher dan dada, serta munculnya aksen lipit atau pleats yang dipercaya akan menjadi tren terbaru.
Setelah Era, desainer Liliana Lim mengambil inpsirasi dari negara Korea dan menghasilkan koleksi yang identik dengan pakaian tradisional hanbok. Selain itu, Ari Seputra mengkolaborasikan motif tie dye dengan teknik digital printing untuk tampilan busana ala India. Yongki Budisutisna mengusung negara Jepang, sedangkan Syahreza Muslim dengan China.
Desainer senior Valentino Napitupulu bermain-main dengan warna cerah untuk menyatakan penampilan tradisional Tibet. Begitu juga dengan Carmanita yang mengambil tema Maroko, Tuty Cholid dengan Middle East, Kanaya Tabitha dengan Kanada, Adrianto Halim dengan tema Skotlandia, Chossy Latu dengan busana sequin ala kota Las Vegas yang gemerlapan, dan terakhir, Denny Wirawan dengan tema Mexico.
Seusai pagelaran desainer IPMI, panggung JFW diberikan kepada lima desainer yang terpilih sebagai 'Dewi Fashion Knight'. Setiap tahunnya pagelaran ini memilih perancang yang dianggap mewakili semangat masa kini dan memiliki visi yang turut membentuk masa depan mode Indonesia. Tahun ini, kelima desainer tersebut adalah Priyo Oktaviano, Sapto Djojokartiko, Deden Siswanto, Oscar Lawalata dan Ghea Panggabean.
Dengan tema 'Ultra Mod', Priyo Oktaviano menawarkan konsep busana yang bisa dikenakan baik oleh pria maupun wanita. Peragaan pun dibuka dengan para model pria yang mengenakan rok A-line dan celana bermuda dengan aksen peplum yang dipadu bersama jaket serta vest berpotongan tegas. Priyo banyak menggunakan material leather baik asli atau imitasi, spandeks, borde corde, cotton print pada rancangannya yang didominasi warna monokrom.
Sedangkan Sapto Djojokartiko mengambil tema 'Vastu Vidya' yang mengambil inspirasi dari arsitektur nusantara. "Saya banyak menggunakan filosofi Indonesia seperti ukiran semacam gebyok yang diterjemahkan ke dalam tekstur modern," ujar Sapto saat ditemui di kesempatan yang sama. Hasilnya, gaun berpotongan di lutut dengan palet silver dan bersiluet oval pada pundak serta lengan.
'In The Dim Light' menjadi tema pada rancangan Deden Siswanto. Karyanya menceritakan kisah para artis wayang kulit, seperti pewayang, penyanyi sinden dan pemain gamelan. Desainer asal Bandung ini banyak menampilkan busana bersiluet H dan I dengan sentuhan tahun 20-an, potongan bias dan terusan yang bergelepai. 10 Busana wanita dan lima busana prianya hadir dalam palet hangat seperti coklat, krem, tembaga, khaki, beige dan hijau.
Tak jauh berbeda dengan Deden, Oscar Lawalata pun juga mengambil inpsirasi dari era Jazz tahun 20-an. Ia menghasilkan rancangan gaun bertema flapper dengan detail fringe di mana-mana. "Saya ingin menunjukkan nafas baru, bentuk baru dari sifat elegan, dan terinpirasi dari 20's, art deco, permainan pola, detail shape, saya juga bermain dengan fringe," jelas desainer yang mempersiapkan koleksinya ini hanya dalam waktu tiga bulan.
Peragaan 'Dewi Fashion Knight' pun ditutup dengan karya Ghea Panggabean yang mengusung tema 'Symbolism Wayang'. Ghea mentraslasikan simbol-simbol peninggalan leluhur ke dalam print atau motif seperti tato dan gaya baroque. Untuk hasil akhir, Ghea pun bermain print di atas terusan trapeze, atasan peplum, jumpsuit, kemeja asimetris dan atasan longgar tanpa lengan yang dipadu bersama celana pensil berpalet bronze.
(eya/kik)
Health & Beauty
Auto Cantik! Styling Rambut Jadi Cepat & Mudah dengan NVMEE Taurus Hair Styler 2.0
Health & Beauty
Wajib Dicoba! 3 Body Lotion Wangi & Melembabkan Yang Bikin Mood Naik dan Kulit Makin Glowing
Health & Beauty
Yuk Kenalan Sama Blackmores Ultimate Radiance Skin, Suplemen Kulit dari Dalam Untuk Wajah Glowing dan Awet Muda!
Fashion
Anti Gerah dan Bau! 3 Jaket Sport ini Bisa Jadi Pilihan untuk Temani Aktivitasmu
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
TikTok Viral Verificator
Viral Kisah Pria Terjebak Banjir di Aceh: Rumah Jebol, Tidur di Atas Truk
Met Gala Dikritik Soal Keterlibatan Jeff Bezos, Ini Tanggapan Anna Wintour
Terungkap Detail Kalung Mewah J.Lo di Pernikahan Crazy Rich India yang Viral
Tobatenun Gelar Mauliate, Lelang Koleksi untuk Korban Bencana di Sumatera
Kolaborasi Teranyar BRI Buka Ruang Baru bagi UMKM Naik Kelas
Most Popular
1
7 Foto Rumah Maia Estianty, Ada Kolam Renang Mengandung Anti Aging
2
Gaya Ineke & Marini Zumarnis Curi Atensi, Dulu Baju Semeter Sekarang 8 Meter
3
6 Suplemen yang Tak Boleh Diminum Bersamaan, Bisa Kurangi Manfaatnya
4
Viral Diet Hormon 21 Hari Bisa Turunkan Berat Hingga 6 Kg, Ini Faktanya
5
Ramalan Zodiak 10 Desember: Aries Jangan Sembrono, Taurus Harus Tegas
MOST COMMENTED











































