Kumpulan 'Puisi Kemerdekaan' Singkat untuk Rayakan 17 Agustus 2025
Kamu mencari referensi puisi kemerdekaan Indonesia untuk anak SD? Mungkin beberapa puisi kemerdekaan Indonesia di bawah bisa menginspirasi.
Setiap tanggal 17 Agustus, semangat juang para pahlawan kembali berkobar dalam hati rakyat, memanggil generasi muda untuk terus menjaga dan mengisi kemerdekaan dengan karya. Melalui puisi, pesan perjuangan, cinta tanah air, dan rasa syukur kepada Tuhan dapat disampaikan dengan indah serta penuh makna.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puisi kemerdekaan Indonesia sering kali menjadi media yang menyentuh hati karena mampu menggambarkan betapa beratnya perjuangan para pahlawan bisa merdeka. Kata-kata yang tersusun puitis bukan sekadar rangkaian indah, melainkan cermin dari darah, air mata, dan keringat para pejuang bangsa.
Tak jarang, puisi kemerdekaan Indonesia dibacakan di sekolah, upacara, atau lomba untuk menumbuhkan rasa nasionalisme sejak dini. Berikut deretan puisi kemerdekaan Indonesia yang penuh semangat, menghadirkan berbagai tema mulai dari perjuangan, kebanggaan, hingga harapan untuk masa depan.
Puisi Kemerdekaan Indonesia
1. Kita Adalah Pemilik Sah Negeri Ini - Taufik Ismail
Tidak ada pilihan lain
Kita harus berjalan terus
Karena berhenti atau mundur
Berarti hancur
Apakah akan kita jual keyakinan kita
Dalam pengabdian tanpa harga
Akan maukah kita duduk satu meja
Dengan para pembunuh tahun yang lalu
Dalam setiap kalimat yang berakhiran
"Duli Tuanku?"
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus berjalan terus
Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan
Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara
Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama
Dan bertanya-tanya, inikah yang namanya merdeka
Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan
Dan seribu pengeras suara yang hampa suara
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus berjalan terus
2. Merdeka, Kini dan Nanti - Ahmad Suryadi
Mereka ini adalah upaya yang tak kenal lelah
Usaha yang tak pernah menyerah
Mereka ini adalah cucuran keringat dan dara
Yang setia mencucur hingga melimpah ruah
Mereka ini adalah lelah
Lelah yang dirasakan oleh setiap raga
Merdeka ini tak mudah digapai
Karena berjuta ton darah raib serta tergadai
Merdeka didapat dengan taruhan nyawa
Demi merdeka jutaan nyawa dan jiwa melayang
Demi merdeka untuk senyum esok yang lebih
Demi merdeka untuk senyum bangsa Indonesia
Demi merdeka ibu pertiwi, kini dan nanti
3. Prajurit Jaga Malam - Chairil Anwar
Waktu jalan...
Aku tidak tahu apa nasib waktu
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua tua keras, bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya kepastian
Ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu
Waktu jalan...
Aku tidak tahu apa nasib waktu!
4. Dirgahayu Negeriku - Joeti
Kami mencintaimu
Dengan ribuan gugusan
Pulau-pulaunya
Kami mencintaimu
Dengan jutaan
Keanekaragaman budayanya
Lahir di tanah ibu pertiwi
Dan akan tetap menjaga
Keindahan negeri
Hingga tulang belulang
Kami menyatu dengan
Tanah negeri ini
5. Kita Merdeka - Agil Ramadhan
Pandemi masih membayangi tiap jiwa dan raga para pribumi
Walau riuh terdengar menggema di seluruh penjuru
Dan sang saka merah putih dengan gagahnya berkibar
Mengobarkan semangat para pemuda dan pemudi bangsa
Untuk tiap tetes keringat dan darah yang dikorbankan para pejuang bangsa
Menopang, hingga bumi pertiwi ini berdiri kokoh
Tak satupun yang berhak merampas semangat kemerdekaan ini
Walau pandemi yang perlahan membatasi ruang gerak kita
Dan merebut kebahagiaan dengan orang-orang terkasih
Hari ini kita merdeka!
Bentengi diri dengan nyala semangat yang tak kenal lelah
Tunjukkan kepada para pejuang bangsa, kita layak merdeka
Karena aku, kau dan kita semua adalah Indonesia
Merdeka, merdeka, merdeka!
Puisi Kemerdekaan Indonesia
6. Riwayatmu Kini - Aldi Mubarok
Pertiwi di usia renta genap tujuh puluh enam tahun
Masih menjadi budak nafsu bagi mereka si hidung belang
Gunung menyembul, ranum nan rimbun
Sebelum diremas tangan-tangan binal
Bibir sensual, mengalir sungai
Dilumat hingga kering kerontang
Meringis tatkala beton menancap pada tubuh
Derai air mata tak bisa dibendung
Meluap membasahi pori-pori tiap kota
Berontak dari dekapan galak
Berjalan lunglai setengah sadar
Sambil bergumam:
"Aku ingin kebebasan; kesejahteraan"
7. Merah Putih untuk Pertiwi - Alfin Nihayatul Islamiyah
Guratan tinta emas dalam kertas bekas
Memori masa kelam terlintas
Dalam balutan darah yang masih menggenang
Melaju melewati masa menjadi kenangan
Maksud terbuai dalam hati yang luluh
Kisah puluhan tahun yang beradu dalam pelu
Kelu; rasanya hati berdayuh-dayuh
Kertas bekas waktu menjadi rapuh
Merdeka! Diiringi Indonesia raya yang menggema
Air mata yang siap meluncur kapan saja
Penantian di penghujung usia
Akhir kata yang menjadi lega seluruh warga bumiputera
8. Indonesia - Chatya Fawziyah
Tujuh puluh enam tahun Indonesia merdeka
Meninggalkan segala cerita lama yang penuh duka
Ratusan tahun dijajah dengan kejamnya
Hingga tak sedikit yang gugur karenanya
Indonesia
Sejarah perjuangan tak mungkin dilupa
17 Agustus 1945
Proklamasi atas nama bangsa Indonesia berkumandang ke penjuru dunia
Indonesia usiamu tak lagi muda
Namun semangatmu harus tetap membara
Demi segala cita-cita para pejuang bangsa
Majulah Indonesia
Jayalah bangsa dengan beragam suku dan budaya
Kepakkan sayapmu setinggi angkasa
Tunjukkan gagahmu di mata dunia
9. Hargai Para Pahlawan - Deni Tri Risawati
Mengenang 76 tahun silam atas jasa para pahlawan
Kemerdekaan bisa diproklamasikan, Indonesia bisa dipersatukan
Banyak darah yang ditumpahkan
Banyak nyawa yang dikorbankan
Semua demi mencari keadilan dan menghapus penjajahan
Kini, telah tiba bulan istimewa bagi rakyat Indonesia
Merah putih berkibar di sepanjang jalan
Sebagai tanda peringatan kemerdekaan
Mari kawan kita jaga persatuan jangan ada perpecahan
Hargai pengorbanan para pahlawan
Kebebasan jangan disalahgunakan
Boleh berdebat adu pendapat tapi untuk meraih mufakat
Bukan untuk tipu muslihat karena kita adalah generasi hebat
Demi Indonesia yang kuat.
10. Mentari Indonesia - Bunda Azki
Derap langkah para penjaga paksa
Letupan senjata tanpa aksama
Ribuan nyawa hilang tanpa dosa
Hanya derai air mata yang berkuasa
Ketika doa dan air mata bersama
Penjuru bumi langit berkuasa
Sebilah bambu runcing mencakar angkasa
Kekuatan besar mencabar bumi seisinya
Merdeka, merdeka, merdeka
Peluh dan lara berganti indahnya nirwana
Luka tikam menganga berganti senyuman sukma
Ribuan dera tergantikan secercah sinar khatulistiwa
Kisah romansa akan indah pada waktunya
Bukan karena kamu dan aku saja
Namun korelasi keduanya
Karena kita sama, kita adalah Indonesia
Puisi Kemerdekaan
Foto: Getty Images/alvarobueno
Apa itu merdeka?
Kata bebas yang diimpikan
Indonesia berjuang
Ikhtiar tawakal tak terhenti
Tangis darah air mata
350 tahun lamanya
Buih indah itu datang
Tangis haru bahagia
Berkah kesabaran nan perjuangan
Kini waktu berlalu
Definisi bebas penuh makna
Perjuangan kita berbeda
Nafkah, rezeki, sehat
Tetaplah melangkah menuju harap
Merdeka 'kan kita dapat
12. Bara - Ellyana Dwi Jayanti
Merdeka!
Satu kata yang diucapkan oleh seorang pahlawan
Satu kata yang penuh makna
Satu kata yang membuat kami bergetar
Satu kata yang membuat kami menangis
Tapi apakah kita sudah benar-benar merdeka!
Wahai pahlawan bukalah matamu
Ada noda yang tak bisa kau lihat secara langsung
Ada noda yang kau anggap itu sebuah hiasan
Ada noda yang sebenarnya ingin kau hapus
Namun mengapa engkau mendiamkannya
Merah darahku putih tulangku
Meski kami harus merasakan sakit
Kami ingin kau kembali
Seperti arti merdeka yang sesungguhnya
Saat kau memerdekakan negeriku Indonesia
13. Merah Putih Cerbebas Jerat - Fadilla Dewi Brilliantsya
Kala itu manusia-manusia picik mengadopsi pertiwi
Saksana keibuan berlagak mengayomi
Menebar lakon, merecap janji-janji
Merenggut, meraup segala jati diri
Tiada belas, tiada pantas dikata manusiawi
Hingga tumpah ruah darah juang negeri
Demi melepas jerat, membebaskan NKRI
Gelora jiwa terbakar di tengah terik matahari
Raga mengacu, meluruh bagai di atas bara api
Menyibak, menerjang di antara semak duri
Tapi tak gentar meski minim senjata api
Demi perwujudan secarik naskah yang kau sebut
PROKLAMASI
Puisi Kemerdekaan Indonesia
14. Bela Negara - Dilla Hardina Agustiani
Kobar semangat terus membara
Menyulut asa tuk bela negara
Berkorban jiwa serta raga
Usir penjajah dari tanah air kita
Ratusan nyawa pahlawan telah melayang
Mereka dengan gagah berani berperang
Menebas ketidakadilan walau penuh rintang
Agar tak ada lagi rakyat yang terkekang
17 Agustus kita telah merdeka
Perjuangan para pahlawan tak sia-sia
Terluka parah bahkan hilang nyawa pun rela
Demi melihat generasinya hidup damai sentosa
15. Merah Darah Putih Tulang - Fransiskus Dika Sidabutar
Merdeka telah diperjuangkan
Eulogi kami panjatkan bagi para pahlawan
Rela tinggalkan keluarga
Air mata dan darah pun diikhlaskan
Hanya untuk kemerdekaan
Perjuangan takkan ku henti
Untuk memperjuangkan tanah air
Tekad akan ku jahit
Intuisi akan terus berlari
Hanya tuk mengharumkan negeri
16. Untuk Indonesia - Khoirul Hasanah
Tujuh puluh enam tahun lalu negara kita merdeka
Tidak lagi ada peperangan dengan serdadu Belanda
Serta pertumpahan darah yang merajalela
Kemerdekaan ini adalah nyawa
Dari para pejuang, untuk Indonesia
Tak peduli seberapa banyak peluru menghunjam dada
Meski melawan tanpa senjata,
Tak sedikitpun goyah demi bangsa
Tujuh puluh enam tahun lalu bangsa yang besar telah lahir
Beribu kisah para pahlawan terus mengalir
Jasanya semerbak harus di sela-sela tanah air
Aku mencintai bangsa ini sampai akhir
17. Untukmu - M. Said As'ad
Untukmu terima kasih ku ucapkan
Dirimu yang setia
Setia menemani jiwa
Jiwa 270 juta nyawa
Tetap setia, tanpa mengusir mereka
Walaupun sekarang kau sedang tidak baik-baik saja
Banyak virus yang menerpa mengancam nyawa
Terakhir... kata maaf ku ucapkan
Karena diriku tak ikut serta mengangkatmu dari keterpurukan
Sekarang, di saat dirimu mulai tergoncang
Ijinkan aku belajar memahami dirimu yang sekarang
Hingga mampu menggandengmu jauh dari virus hitam
Semoga lekas membaik negriku di hari jadimu
Dirgahayu Indonesiaku..
18. Bulan Agustus - Nani Setyawati
Pagi yang cerah penuh warna
Paginya Indonesia merdeka merah putih
Gelak tawa dan senyum sepanjang Agustus
Persahabatan menyatu melawan kesibukan
Kemakmuran menghadirkan anak-anak polos berlarian
Indahnya negeriku bulan ini
Merah putih berkibar
Tanda senyum bahagia nyata
Tuhanku, aku terlena karena bulan Agustus
Terlena akan limpahan keberkahan dari-Mu
Agustus hanya satu bulan lamanya
Aku sadar sesaatnya suatu kebahagiaan
Bukan bahagia ingkar yang ku mau
Namun, bahagia selamanya seperti bulan Agustus
19. Merdeka - Raden Ali
Aku berterima kasih
Pada Tuhan dan juga para pahlawan
Yang telah memperjuangkan kemerdekaan
Hingga mereka rela menghilang dari kehidupan
Di Madura ada Sakera juga para kiai
Yang selalu siap berperang demi merebut kembali NKRI
Selama 350 tahun mereka tak pernah tidur
Untuk memerangi para tentara sekutu
Terima kasih pahlawanku
Sampai sekarang jasamu kan kukenang selalu
Semoga NKRI tetap tegak berdiri
Hingga ribuan Agustus mendatang
20. Satu Kata - Rosida Puti Sahara
Untuk siapa kemerdekaan ini?
Bila pekik kemerdekaan itu terdengar dari perut anak bangsa yang kelaparan
Saat teriakan 'merdeka' terucap
Naiknya merah putih membawa peluh serta rintih
Satu bangsa yang tersakiti terseok maupun terbantai
Bambu runcing, golok pun belati mulai bangkit walau tertatih
Hidup dan mati demi satu kata, diulangi, demi satu kata
Merdeka
Puisi Tema Kemerdekaan Indonesia
Foto: Getty Images/alvarobueno
Atas jajah yang berebut takhta
Kuasa dengan nobat sementara
Yang singgah tentu harus kembali pulang
Tapi, mengapa kian tertantang?
Mendiamkan suatu peta daratan
Adalah kesempatan yang kadang membinasakan
Nyali yang ciut juga ketidakadilan direnggut
Ia yang menamatkan namanya
Pada sebuah nisan bersamaan dengan pejuang lain
Mengukir Indonesia tiada terbuai
Seperti tombak memancang kedukaan
Seperti pelarian tapi masih disegel keadaan
Maka, di tanah yang masih menyimpan air mata
Di situlah namanya takkan pernah alpa
22. Merah Putih si Sanubari - Siska Dewi Siregar
Hamparan danau Ranau yang luas
Sawah penduduk yang menghijau
Bagaikan permadani di bawah gunung Seminung
Inilah tempat kami, bagian dari negara kita
Subur tanahnya, luas pulaunya dan melimpah airnya
Namun, alangkah malang rakyatnya
Sebutan kata sudah merdeka
Tapi banyak jiwa yang terkorbankan
Musibah demi musibah, wabah demi wabah silih berganti
Bangkitlah rakyat Indonesia! Mari mencintai negara ini
Tanamkan merah putih di sanubari
Tumbuhkan kesadaran
Buktikan perkataan dan perbuatan
Demi tanah air Indonesia
Merdeka!
23. Kepak Sayapku Menghadapu Dunia - Ulfa Khairina
Aku bukanlah burung yang terbang di langit
Tapi kupunya sayap terlihat nan kokoh
Aku bukanlah langit yang menaungi seisi alam
Tapi kuselalu coba berikan yang terindah siang dan malam
Hidupku ada di tanganku, Tuan
Karena merdekaku adalah kebebasanku
Karena kebebasanku ciptakan kemerdekaanku
Karena semua cita dan asaku tergantung pada duniaku
Yang merdeka
Kemerdekaan bukan karena kita terlepas dari penjajah
Kemerdekaan, keberanianku mengepakkan sayap
Menghadapi dunia
24. Pahlawanku - Reza Hidayat
Pahlawanku...
Bagaimana aku bisa membalas jasa-jasamu
Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi
Haruskah aku turun ke medan perang
Haruskah aku mandi berlumuran darah
Haruskah aku tertembak peluru penjajah
Aku tak tahu cara untuk membalas jasamu
Engkau relakan nyawamu
Demi suatu kemerdekaan yang mungkin
Tak bisa kau raih dengan tanganmu sendiri
Pahlawanku... engkaulah bunga bangsa
25. Pengorbanan - Siti Halimah
Mengucur deras keringat
Membasahi tubuh yang terikat
Membawa angan jauh entah ke mana
Bagaikan pungguk merindukan bulan
Jiwa ini terpuruk dalam kesedihan
Pagi yang menjadi malam
Bulan yang menjadi tahun
Sekian lama telah menanti
Dirinya tak jua lepas
Andai aku sang ksatria
Aku pasti menyelamatkannya
Namun semua hanya mimpi
Dirinyalah yang harus berusaha
Untuk membawa pergi dari kegelapan abadi
26. Bangkitlah Indonesiaku - Tasya Wulandari
Lihatlah mentari pagi yang bersinar
Menembus kabut tebal di ufuk timur
Seperti semangat para pahlawan
Yang tak pernah padam walau di ujung tombak lawan
Bangkitlah, Indonesiaku!
Bukan hanya di bulan Agustus kita mengibarkan merah putih
Tetapi setiap hari di dada kita
Sebagai janji setia menjaga negeri
Hingga akhir hayat menjemput
27. Bambu Runcing di Tangan Rakyat - Lutfi Ramadhan
Bambu runcing itu bukan sekadar senjata
Ia adalah lambang keberanian rakyat jelata
Melawan pasukan bersenjata lengkap
Dengan tekad dan doa yang tak tergoyahkan
Di bawah teriakan 'Merdeka!'
Setiap tusukan adalah doa kemerdekaan
Setiap langkah maju adalah sumpah setia
Bahwa bumi pertiwi akan tetap milik kita
Selamanya
28. Nyanyian Kemerdekaan - Ayu Lestari
Dengarlah, nyanyian itu menggema
Dari Sabang sampai Merauke
Bukan sekadar lagu perjuangan
Tapi gema hati seluruh bangsa
Nyanyian ini lahir dari luka
Tumbuh di tanah yang disirami darah pahlawan
Mengalun di udara bebas
Menjadi pengingat, bahwa kemerdekaan adalah anugerah
Yang harus dijaga setiap saat
29. Tanah Air Beta - Bayu Saputra
Di tanah ini, aku dilahirkan
Di tanah ini pula, aku ingin dimakamkan
Setiap jengkalnya adalah cerita
Tentang keringat, darah, dan air mata
Tanah air beta...
Takkan kubiarkan kau ternoda
Walau ribuan badai datang menerpa
Kau tetap rumah, kau tetap jiwa
Yang akan kujaga selamanya
30. Dirgahayu Indonesiaku - Rani Pramudita
Tujuh belas Agustus
Bukan sekadar tanggal di kalender
Ia adalah detak jantung bangsa
Yang mengingatkan kita pada arti merdeka
Dirgahayu Indonesiaku!
Semoga merah putih selalu berkibar di angkasa
Semoga rakyatnya selalu bersatu
Semoga semangat juang para pahlawan
Tak pernah pudar di hati generasi penerus
Setiap bait puisi kemerdekaan Indonesia diharapkan mampu membangkitkan rasa cinta tanah air dan mengajak kita untuk tidak melupakan jasa para pahlawan. Mari resapi maknanya dan jadikan puisi ini sebagai pengingat bahwa kemerdekaan merupakan anugerah sekaligus tanggung jawab bersama.
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Gagal Ujian Pengacara, Kim Kardashian Jadi Tak Percaya Diri
Cita-cita Lisa BLACKPINK Terwujud, Bintangi Film Action Pertama Sejak Debut
Sinopsis Rambo: Last Blood di Bioskop Trans TV Hari Ini
TikTok Viral Verificator
Kisah Viral Wanita Bangun Rumah dari Nol, Sekejap Ludes Terbawa Banjir Padang
3 Tahun Sakit Punggung Tak Kunjung Sembuh, Kylie Jenner Coba Terapi Ini
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra
Foto: Pesona Winter aespa yang Digosipkan Pacaran dengan Jungkook BTS
Studi Ungkap Kencan Online Bikin Wanita Tergoda Operasi Plastik, Ini Alasannya














































