10 Puisi HUT RI Ke-78, Penuh Makna Bangkitkan Semangat Kemerdekaan
Hari kemerdekaan Indonesia tinggal hitungan hari. Banyak cara untuk memeriahkan momen bersejarah Tanah Air. Salah satunya lewat puisi HUT RI ke-78.
Karya sastra puisi tentang Hari Kemerdekaan bisa menjadi bentuk penghormatan bagi para pahlawan Indonesia yang telah gugur di medan perang. Tak hanya itu, puisi HUT RI ke-78 juga bisa mengobarkan jiwa patriotisme dan nasionalisme.
Pembacaan puisi biasanya menjadi salah satu agenda lomba untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan. Kamu sedang mencari inspirasi puisi HUT RI Ke-78?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut adalah beberapa contoh puisi HUT RI ke-78 yang bisa jadi referensi
Puisi HUT RI ke-78 yang Singkat
1. Merdeka Tercipta
Di bawah langit biru merdeka tercipta,
Republik Indonesia,
Bangkit dari bayang-bayang lara.
Dengan semangat juang,
Bersatu dalam satu cita,
Hari ini tiba
Hari Kemerdekaan yang penuh harapan gemilanglah.
2. Menjaga Indonesia
Merah putih berkibar
Bendera berdentang,
Mengingatkan perjuangan,
Darah yang mengalir dalam rangkaian.
Pahlawan-pahlawan, semangat takkan tenggelam,
Kita lanjutkan jaya,
Menjaga Republik ini selamanya.
3. Republik Tercinta
Dari Sabang hingga Merauke
Pulau-pulau terhampar,
Keragaman budaya,
Kebersamaan kita junjung tinggi.
Bersatu kita teguh,
Berjuang untuk masa depan gemilang,
Selamat Hari Ulang Tahun, Republik tercinta!
4. Hari Kemerdekaan
Kita bangga pada sejarah yang terukir,
Hari kemerdekaan,
Jiwa kita bersatu dalam nyanyian.
Selamat Ulang Tahun,
Indonesia tercinta,
Di bawah cahaya merdeka,
Kita bersama meraih prestasi.
5. Cinta Tanah Air
Dari gunung tinggi hingga lautan dalam,
Kita bersama,
Menjaga tanah air yang subur.
Berkarya dan bermimpi,
Merajut masa depan gemilang,
Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia
Penuh semangat yang abadi.
Puisi HUT RI ke-78 dari Tokoh Terkenal
6. "Dalam Merdeka Kita Bersatu"
Oleh Bung Karno
Merdeka! Merdeka! Tersambung sudah kata itu,
Tersusun sudah jua hikmat yang tersurat,
Sungguh selesai sudah perjalanan mulia,
Bangsa Indonesia tampil di panggung dunia.
Bukan hanya sekedar kata yang terdengar,
Namun getar jiwamu yang sungguh kurasakan, Perjuangan tak putus, semangat yang tak pernah luntur, Indonesia, negeri yang kupuja dan cintai.
Bumi pertiwi, tanah tumpah darahku,
Kupersembahkan jiwa dan raga untukmu,
Sejarah panjang melibatkan kita semua,
Mengisi lembaran masa dengan bakti dan semangat.
Pahlawan-pahlawan berjuang tanpa kenal lelah,
Mereka telah menorehkan sejarah agung,
Kini tiba saatnya kita berjalan bersama,
Meneruskan tongkat estafet kemerdekaan yang luhur.
Dalam perbedaan kita bersatu,
Bhinneka Tunggal Ika, tetap menjadi pedoman,
Generasi penerus, tanggung jawab ada di pundakmu, Merajut masa depan dengan cinta tanah air.
Kemerdekaan, harta yang tak ternilai,
Kita junjung tinggi, kita jaga dengan segenap jiwa, Indonesia, negeri yang kita cintai,
Teruslah berjaya, dalam merdeka kita bersatu.
7. "Tetaplah Merdeka"
Oleh Bung Hatta
Tetaplah merdeka, itulah tuntutan waktu,
Dalam rentang sejarah, suara kami bergema.
Perjuangan tanpa henti, darah dan air mata tumpah, Republik ini tercipta dengan jiwa yang gagah.
Pahlawan-pahlawan berjuang tanpa ragu, Mengorbankan segalanya demi bangsa dan negara,
Kini tiba saatnya kita lanjutkan jejak mereka, Menyongsong masa depan yang lebih gemilang.
Bhinneka Tunggal Ika, dalam perbedaan kita bersatu, Adil dan makmur, itulah cita-cita kita bersama.
Generasi penerus, bawa harum nama bangsa,
Berkarya dan berjuang, jadikan Indonesia semakin besar.
Bendera merah putih berkibar di angkasa,
Lambang kebebasan, lambang perjuangan abadi. Tetaplah merdeka, jangan pernah lupakan,
Kehormatan dan martabat bangsa harus dijaga.
Hari ini dan selamanya, kita rayakan kemerdekaan,
Bangkitkan semangat juang, jaga persatuan kita.
Tetaplah merdeka, dalam langkah yang teguh,
Indonesia, negeri yang kita banggakan dan cintai.
8. "Kemerdekaan"
Oleh Sapardi Djoko Damono
Aku ingin putih bersih
Aku ingin merah merona
Aku ingin tidak berdusta
Aku ingin terus merdeka
Bukan dari penjajahan asing
Bukan dari penjajahan sesama
Yang ingin aku koyakkan
Adalah jerat jerat lama
Aku ingin berkarya
Aku ingin bercerita
Aku ingin bertanya
Aku ingin menjawab
Puisi ini adalah puisi kemerdekaan
Ia bebas daripada
Syarat-syarat sastra
Kemerdekaan adalah pembakaran
Lampu minyak di wajah-wajah para pejuang
Bukan dari penjajahan asing
Bukan dari penjajahan sesama
Yang ingin aku koyakkan
Adalah jerat jerat lama.
9. "Kemerdekaan"
Oleh Taufiq Ismail
Roda dunia ini masih menggelinding,
Bersuara seperti laporan jurnalis:
Terdengar bunyi denting logam.
Kita terbelenggu dalam roda itu,
Mengambil bagian dalam perjalanan
Bertaruh dengan takdir kita sendiri.
Sekali waktu kita muncul di jalan raya
Dan nyaring kami memanggil
Di sela-sela derap langkah kita.
Kami dengar suara-suara itu:
Belantara yang ramai,
Kota yang sibuk,
Taman-taman, dan pasar ramai.
Kami tahu itu adalah suara kami.
Suara kami mengiringi perjalanan,
Menggelinding dari mulut ke mulut.
Ketika kami memasuki kota,
Ketika kami mengambil bagian dalam
Perjalanan itu, kami mencari makna:
Kami adalah pelengkap arus dunia ini
Seperti butiran-butiran debu
Yang naik turun dalam udara.
Dan sebelum kita tersungkur
Kita terus menebar makna
Seperti cakram-cakram logam.
Roda dunia ini masih menggelinding.
Kita menaiki roda itu.
Kami adalah roda itu.
Oleh sebab itu, kemerdekaan
Adalah kenyataan bahwa kita terlibat.
Kami terlibat dalam perjalanan itu.
10. "Merdeka"
Oleh Chairil Anwar
Aku ingin jadi bunga
Api atau angin kudus
Berpeluk-pelukan denganmu
Aku ingin jadi rumput
Gunung atau awan
Teringat-tertingat padamu
Aku ingin jadi laut
Bertemu di pantaimu
Bersahabatlah denganku
Kawan, katakan padaku
Aku salah mengerti
Aku, hujan yang lebat
Meminta kau gembirakan tanah
Atau inginkah engkau
Sejukkan aku
Kawan, aku ini aku
Inginkan hidup atau mati
Sama-sama atau berpisah
Menghargai diri atau menyesal
Memerdekakan diri atau tergantung
Kawan, aku ini aku
Inginkan cinta atau dibenci
Kemanisan atau kepahitan
Kaukah kejam atau aku yang bodoh
Tapi aku ini aku
Inginkan kau tahu dan lihat
Hanya itu dan akhirnya
Menolong diri terhindar
Dari siksa.
Kawan, apabila engkau tak tahu
Makna perjuangan merdeka
Yang sesungguhnya
Kau tak akan bisa pergi
Dan aku tak akan mungkin terhindar.
Itulah beberapa contoh puisi HUT RI ke-78 yang bisa jadi referensi. Selain untuk keperluan lomba memeriahkan Hari Kemerdekaan, kamu juga bisa menyalin puisi di atas sebagai status di media sosial.
(eny/eny)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Gagal Ujian Pengacara, Kim Kardashian Jadi Tak Percaya Diri
Cita-cita Lisa BLACKPINK Terwujud, Bintangi Film Action Pertama Sejak Debut
Sinopsis Rambo: Last Blood di Bioskop Trans TV Hari Ini
TikTok Viral Verificator
Kisah Viral Wanita Bangun Rumah dari Nol, Sekejap Ludes Terbawa Banjir Padang
3 Tahun Sakit Punggung Tak Kunjung Sembuh, Kylie Jenner Coba Terapi Ini
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
Foto: Pesona Winter aespa yang Digosipkan Pacaran dengan Jungkook BTS
Studi Ungkap Kencan Online Bikin Wanita Tergoda Operasi Plastik, Ini Alasannya
Cita-cita Lisa BLACKPINK Terwujud, Bintangi Film Action Pertama Sejak Debut











































