Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Bianca Censori Buka Suara Soal Tuduhan Kirim Konten Porno ke Staf Kanye West

Mohammad Abduh - wolipop
Selasa, 02 Jul 2024 11:34 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

MILAN, ITALY - FEBRUARY 23: Kanye West and Bianca Censori attends the Marni fashion show during the Milan Fashion Week Womenswear Fall/Winter 2024-2025 on February 23, 2024 in Milan, Italy. (Photo by Arnold Jerocki/Getty Images)
Foto: Arnold Jerocki/Getty Images
Jakarta -

Istri Kanye West, Bianca Censori tengah menghadapi tuduhan serius yang menyebut dirinya mengirimkan materi pornografi kepada seorang karyawan Yeezy. Tuduhan ini menyebutkan bahwa materi tersebut dapat diakses oleh anak-anak di platform Yeezy Porn milik Kanye. Namun, pihak Bianca dengan tegas membantah tuduhan tersebut.

Melalui representatifnya, ia menyebut tuduhan tersebut sebagai kebohongan yang keji dan memalukan. Milo Yiannopoulos, mantan kepala staf Kanye West, memberikan pernyataan tegas kepada Page Six.

"Saya telah diberi wewenang oleh Bianca untuk menegaskan bahwa setiap tuduhan bahwa dia menunjukkan atau menyebabkan materi pornografi diperlihatkan kepada anak-anak adalah hal yang menjijikkan, keji, dan sepenuhnya palsu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yiannopoulos juga mengecam staf yang disebutkan dalam tuduhan tersebut, mengatakan bahwa mereka tidak pernah bekerja di Yeezy dan bahwa tuduhan tersebut klaim yang tragis.

"kebohongan tragis, putus asa, dan mencari perhatian," ucapnya

ADVERTISEMENT

Dia juga mengklaim bahwa platform Yeezy Porn tidak pernah ada. "Saya memastikan hal itu dengan mengundurkan diri karena alasan tersebut," tambahnya, merujuk pada pengunduran dirinya dari perusahaan pada Mei setelah West mengumumkan rencananya untuk memasuki bisnis hiburan dewasa.

Menurut dokumen hukum yang diperoleh TMZ, tuduhan ini bermula dari seorang karyawan Yeezy yang mengklaim bahwa Bianca mengirimkan tautan ke video seksual pada bulan April. Dokumen tersebut juga menyebutkan bahwa anak-anak di bawah umur bekerja untuk mengembangkan aplikasi "Yeezy Porn" tidak dilindungi dari konten tersebut.

Selain itu, dokumen tersebut menyebutkan bahwa para karyawan, termasuk pengembang internasional yang berusia 14 tahun, tidak menerima pembayaran yang dijanjikan sebesar $120.000 untuk mengembangkan aplikasi porno dan aplikasi streaming West, YZYVSN, yang dimaksudkan untuk bersaing dengan Spotify dan Apple Music. Para karyawan juga diduga menghadapi lingkungan kerja yang tidak bersahabat dan disebut sebagai budak.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads