Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kanye West Digugat Kerja Paksa, Istrinya Dituduh Kirim Materi Porno ke Staff

Mohammad Abduh - wolipop
Senin, 01 Jul 2024 13:45 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

MILAN, ITALY - FEBRUARY 23: Kanye West and Bianca Censori attends the Marni fashion show during the Milan Fashion Week Womenswear Fall/Winter 2024-2025 on February 23, 2024 in Milan, Italy. (Photo by Arnold Jerocki/Getty Images)
Kanye West dan Bianca Censori. Foto: Arnold Jerocki/Getty Images
Jakarta -

Istri Kanye West, Bianca Censori, kembali jadi sorotan. Kali ini bukan karena gaya busananya yang vulgar, melainkan tuduhan mengirimkan materi dewasa ke staff suaminya.

Bianca Censori dituduh mengirimkan materi berunsur pornografi kepada staf Yeezy dalam gugatan hukum yang diungkap TMZ. Menurut dokumen pengadilan yang diperoleh oleh TMZ, istri Kanye West diduga membagikan tautan konten seksual "hardcore" untuk seorang karyawan Yeezy. Tindakan itu dilakukannya setelah Kanye mengumumkan peluncuran bisnis film dewasa miliknya "Yeezy Porn" pada April 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dokumen pengadilan itu, video porno yang dikirimkan Bianca Censori dapat diakses oleh staf yang masih di bawah umur selama pengembangan aplikasi porno dari Kanye West.

ADVERTISEMENT

Namun gugatan pengadilan yang terungkap ini bukan ditujukan untuk Bianca Censori. Kanye West dan mantan kepala staff Yeezy, Milo Yiannopoulos yang menjadi terdakwa dalam gugatan hukum tersebut. Keduanya diduga tidak membayar uang lembur karyawan.

Gugatan tersebut mengklaim bahwa Kanye West dan Milo Yiannopoulos terlibat dalam kerja paksa, perlakuan yang kejam, tidak manusiawi, dan merendahkan karyawan. Keduanya diduga melakukan pelecehan rasial pada karyawannya dengan menyebut mereka sebagai 'budak baru.'

Tindakan sewenang-wenang itu dilakukan saat mengembangkan aplikasi porno serta aplikasi streaming, YZYVSN, untuk bersaing dengan Apple Music dan Spotify. West dan Yiannopoulos diduga mempekerjakan sekelompok pengembang internasional kulit hitam, termasuk beberapa yang berusia di bawah 14 tahun, untuk membantu membangun aplikasi tersebut.

Menurut dokumen tersebut, para karyawan sebagian besar bekerja secara jarak jauh tetapi sering berkomunikasi dengan Kanye melalui

platform online seperti Slack dan Zoom. Para pekerja mengklaim bahwa Yiannopoulos seharusnya membayar mereka $120.000 ketika aplikasi tersebut selesai, asalkan mereka setuju untuk bekerja dengan jam kerja sesuai tuntutan dan tidak ada keluhan.

Kanye West diduga memerintahkan karyawannya untuk menandatangani perjanjian kerahasiaan atau harus terkena pemutusan hubungan kerja tanpa bayaran. Para pengembang yang masih di bawah umur ini diduga diharuskan menandatangani perjanjian bekerja sebagai 'sukarelawan.'

Selama bekerja di perusahaan Kanye West, para pekerja mengklaim bahwa manajer kulit putih sering menggunakan bahasa yang merendahkan tergantung pada usia, jenis kelamin, ras, dan orientasi seksual mereka. Yiannopoulos diduga mengirim emoji rasis pada seorang karyawan kulit hitam. Emoji tersebut bergambar seseorang dengan kulit gelap dan diduga menyebut mereka sebagai "penembak sekolah."

Selain upah yang belum dibayar dan gaji lembur, para karyawan juga meminta ganti rugi untuk stres mental yang dialami. Saat diminta komentarnya terkait gugatan pengadilan ini, perwakilan West dan Yiannopoulos tidak segera memberikan tanggapan.

Pada Mei 2024, Page Six mengonfirmasi bahwa Yiannopoulos mengundurkan diri dari Yeezy karena rencana pemenang Grammy tersebut untuk terjun ke industri porno.

"Saya berharap Ye sukses di masa depan. Saya memiliki beberapa kekhawatiran tentang tim barunya, dan berharap dia berhati-hati," katanya kepada TMZ.

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads