Bintang TikTok Jadi Pembunuh Demi Tutupi Skandal Seks, Dipenjara Seumur Hidup

Bintang TikTok Mahek Bukhari dipenjara seumur hidup atas kasus pembunuhan. Mahek bersama ibunya, Ansreen Bukhari, terbukti jadi otak pembunuhan dua pria yang tewas setelah mobil mereka ditabrak.

Seperti dilaporkan BBC, Mahek dan Ansreen merekrut lima orang lainnya untuk membunuh Saqib Hussain dan Hashim Ijazuddin, keduanya berusia 21 tahun. Kejar-kejaran mobil di Leicestershire, Inggris, yang berakhir fatal terjadi setelah Hussain mengancam akan mengungkapkan perselingkuhannya dengan Ansreen dan menyebarkan video seks mereka.

Mahek yang berusia 24 tahun dihukum penjara seumur hidup dan diperintahkan menjalani hukuman setidaknya 31 tahun delapan bulan. Sementara ibunya, Ansreen, juga dipenjara seumur hidup dan dijatuhi hukuman minimal 26 tahun sembilan bulan.

Mahek Bukhari (kanan) dan ibunya Ansreen Bukhari tiba di Pengadilan Leicester Crown di mana mereka menghadapi dua dakwaan pembunuhan dan dua dakwaan alternatif berupa pembunuhan tidak berencana. Para terdakwa diduga terlibat dalam kematian Saqib Hussain dan Mohammed Hashim Ijazuddin, keduanya berusia 21 tahun, yang mobilnya mengalami kecelakaan di A46 dekat Leicester tepat setelah tengah malam pada 11 Februari 2022. Tanggal foto: Senin 24 April 2023. Foto: Jacob King/PA Images via Getty Images

Pengadilan Leicester Crown menyatakan bahwa Mahek dan Ansreen 'membujuk' Hussain untuk bertemu di tempat parkir Tesco, dengan mengatakan bahwa dia akan memberi uang sebesar £3,000 atau sekitar Rp 57,4 juta. Uang itu sebagai pengganti yang Hussain klaim telah dihabiskan untuk Ansreen selama mereka menjalin hubungan terlarang.

Mahek dan Ansreen berencana mengambil ponselnya, karena diyakini berisi gambar eksplisit Ansreen, yang diancam akan diungkapkan oleh Hussain. Namun Hussain dan temannya Hashim kemudian disergap oleh sekelompok orang bertopeng, yang adalah orang suruhan ibu-anak tersebut.

Setelah itu terjadi kejar-kejaran dengan kecepatan hingga 144 km/jam yang berakhir dengan mobil yang dikendarai Hussain dan Hashim menabrak pohon hingga meledak.

Pengadilan menyatakan bahwa motif pembunuhan itu didasari oleh 'cinta, obsesi dan pemerasan'.