Kisah Sedih Istri Presiden Ukraina Terpisah dari Suami karena Perang

Perang antara Rusia dan Ukraina yang tak kunjung usai membuat Presiden Volodymyr Zelensky harus terpisah dengan istri dan anak-anaknya. Ibu Negara Ukraina Olena Zelenska mengungkap bahwa dia belum juga bertemu suaminya selama lebih dari satu bulan.

Olena serta kedua anaknya, Oleksandra dan Kyrylo hanya bisa berkomunikasi dengan sang presiden melalui telepon. Keberadaan mereka saat ini masih dirahasiakan, sementara Volodymyr bertahan di kantor kepresidenan untuk memantau situasi perang.

"Volodymyr dan timnya tinggal di kantor Presiden. Dikarenakan situasinya bahaya, saya dan anak-anak dilarang berada di sana. Jadi, selama lebih dari sebulan kami berkomunikasi hanya lewat telepon," ungkap Olena kepada CNN melalui e-mail.

Selama dalam persembunyian, Olena Zelenska tetap vokal, menyuarakan isu sosial terkait kondisi perang di Ukraina. Dia menggunakan akun media sosial sebagai platform untuk memberi penghormatan kepada para tentara dan warga Ukraina yang tetap bertahan membela negaranya.

Olena Zelenska dan Volodymyr Zelensky. Foto: Instagram @olenazelenska_official

"Pada hari pertama perang jelas tidak terlihat adanya kepanikan. Ya, warga Ukraina tidak percaya pada perang, kami yakin pada dialog yang beradab. Tapi begitu terjadi serangan, kami tidak serta merta takut, seperti yang diharapkan oleh musuh. Tidak. Kami menjadi masyarakat yang terorganisir," jelasnya.

Wanita 44 tahun ini menyatakan persaingan politik dan kontroversi lain yang sebelumnya terjadi seketika hilang. Setiap orang bahu membahu melindungi rumah mereka.

Olena Zelenska juga memberi penghormatan kepada para wanita yang juga berpartisipasi mempertahankan rumah dan negaranya. Tidak sedikit wanita Ukraina yang bergabung dengan angkatan bersenjata dan pertahanan.

Olena Zelenska dan Volodymyr Zelensky. Foto: Instagram @olenazelenska_official

"Sebagian besar bergabung dalam tim medis. Dan merekalah yang membawa anak-anak serta keluarga ke tempat aman. Misalnya saja, hanya mereka yang bisa ke luar negeri. Jadi, dalam beberapa hal peran mereka lebih beragam ketimbang pria. Ini lebih dari kesetaraan!" tegasnya.

Wanita yang pernah mengenyam pendidikan arsitektur di Kryvyi Rih National University ini pun menyebut bahwa target Rusia bukan hanya Presiden, Ibu Negara maupun keluarga presiden. Namun seluruh warga Ukraina. Hal itu ditegaskannya berdasarkan fakta bahwa banyak anak dan wanita yang jadi korban keganasan tentara Rusia.

"Kalau dilihat lebih dekat lagi, sudah jelas bahwa setiap warga Ukraina adalah target Rusia: setiap wanita, setiap anak. Mereka yang tewas beberapa hari kemarin karena misil Rusia saat mencoba evakuasi dari Kramatorsk bukanlah anggota keluarga presiden, hanya warga biasa. Jadi target utama musuh adalah kita semua," tandas Olena Zelenska.