Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Fashionista Eks Mata-mata Rusia Ini Sebut Vladimir Putin Berdarah Dingin

Kiki Oktaviani - wolipop
Minggu, 13 Mar 2022 08:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Aliia Roza
Foto: dok. Instagram/@aliiaroza
Jakarta -

Aliia Roza namanya cukup dikenal di dunia mode karena dia merupakan PR fashion di Amerika Serikat. Fashionista satu ini pun berteman dengan sejumlah selebriti ternama mulai dari Paris Hilton sampai Pangeran Charles. Namun di balik keglamoran Aliia, dia ternyata adalah mantan mata-mata Rusia.

Dalam pengakuannya baru-baru ini, wanita yang kini tinggal di California itu menentang rezim Vladimir Putin. Dia sangat khawatir dengan kondisi di Ukraina karena dia begitu tahu pasti bagaimana Putin ketika sudah memiliki ambisi.

"Putin selalu harus menang, dia tidak bisa kalah dalam perang ini dan tidak akan mundur, karena itu akan merusak reputasinya. Dia akan berjuang sampai akhir," ungkap Aliia di media sosialnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut wanita 37 tahun itu, presiden Rusia itu berdarah dingin. Hal itu juga yang diajarkannya saat program militer saat Aliia menjadi bagian dari pemerintahan Putin.

"Aku dilatih dalam program militer yang sama dengan Putin dan kami belajar bagaimana tetap tenang dan berdarah dingin dalam situasi yang sangat menegangkan," jelas Aliia.

ADVERTISEMENT
Aliia RozaAliia Roza Foto: dok. Instagram/@aliiaroza

Aliia melanjutkan bahwa strategi Putin adalah tidak membiarkan NATO menempatkan roket atau senjata di Ukraina. Presiden 69 tahun itu akan melakukan segala cara untuk mencegah hal tersebut.

"Dia akan melakukan segalanya untuk mencapai tujuannya," kata Aliia.

Sebelumnya, Aliia Roza pernah mengungkapkan bagaimana kehidupannya saat menjadi mata-mata Rusia. Dia ditugaskan menjadi pelacur untuk menggoda musuh negaranya untuk mendapatkan rahasia mereka.

"Di pusat pendidikan, mereka akan mengajari kami cara merayu pria, cara memanipulasi mereka secara psikologis, cara membuat mereka berbicara sehingga kami dapat menyerahkan informasi kepada polisi," ungkapnya.

"Untuk tugas pertama saya, saya harus berpura-pura menjadi pelacur sehingga saya bisa pergi ke klub dan merayu pemimpin geng kriminal yang memasok narkoba ke negara ini," tambah Aliia.

Namun akhirnya, dia keluar dari pekerjaannya itu karena dia hampir dibunuh oleh musuh. Dia pun bersembunyi dari keluarga dan negaranya. Sejak beberapa tahun silam, Aliia memulai bisnis dengan membuka perusahaan humas mode.

Simak Video 'AS Siap Bantu Senjata ke Ukraina, Tapi Enggan Turun Perang':

[Gambas:Video 20detik]



(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads