Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Curhat Wanita Berpenampilan Ekstrem, Sering Dibuntuti Satpam Saat Belanja

Rahmi Anjani - wolipop
Senin, 06 Des 2021 08:42 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

amy smith
Foto: Instagram @amiee_inked
Jakarta -

Semakin banyak wanita yang mengekspresikan diri mereka dengan tato dan tindik. Beberapa tak ragu untuk tampil ekstrem yang risikonya membuat mereka mencuri atensi sekaligus mengundang curiga.

Wanita bernama Amy Smith pun mengaku sering dipandang kurang menyenangkan karena penampilannya yang penuh tato dan tindik di wajah. Tak hanya itu, Amy bahkan kerap dibuntuti satpam ketika berbelanja.

Amy menceritakan kisahnya yang sering mendapat stigma karena tubuh penuh tato. Meski menyukai penampilannya, ia mengaku cukup terbebani dengan stereotipe bahwa wanita harus terlihat feminin. Salah satu hal yang menurutnya paling menyebalkan adalah ketika datang ke toko. Dianggap rentan melakukan kejahatan, ia mengaku sering diawasi dan diikuti oleh petugas keamanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Instagram]

ADVERTISEMENT



Selain itu, Amy juga kerap kali dicap negatif sebagai orang tua dari dua orang anak. "Beberapa orang tua melintasi jalan untuk menyingkirkan anaknya dariku dan aku cenderung sering diikuti petugas keamanan yang tidak kenal aku di toko," ungkapnya dilansir Daily Star.

"Kadang mereka bilang padaku, kamu orang tua atau kamu wanita jadi aku tidak seharusnya tampil seperti ini. Aku banyak dikecam tapi ada beberapa respon yang aku suka," tambah Amy.

Hal yang terberat bagi Amy adalah ketika komentar tersebut didengar oleh buah hatinya. "Anak-anakku sering mendengar komentar-komentar negatif dan mereka melihat bagaimana itu mempengaruhi perasaanku. Aku merasa anak-anakku jauh lebih menerima dari kebanyakan orang. Bagaimana pun itu bisa jadi sesuatu yang menghangatkan hati," katanya.

[Gambas:Instagram]



Walau yang ada mencibir tapi tak sedikit orang mendukung Amy. Ia mengatakan sering mendapat pujian dari orang-orang dan karena itu tak ingin berhenti jadi diri sendiri.

"Aku banyak diajak bicara dan para orangtua menengok lalu bilang mereka ingin punya tato sepertiku. Aku tahu sebagai orang tua, aku seharusnya tidak takut untuk menjadi diri sendiri," tutur wanita yang pertama kali ditato di usia 13.

"Aku banyak dikirim pesan di Instagram yang bilang aku menginspirasi mereka untuk mentato seperti yang mereka mau. Aku tidak menyesali apapun, tatoku mengubah hidupku. Itu mendatangkan banyak kesempatan untuk melakukan banyak hal hebat. Aku nyaman dengan diriku sendiri dan aku ingin mendukung anak-aku untuk merasa hal yang sama," kata Amy.

(ami/ami)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads