Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kontroversi Boneka Trolls, Diduga Promosikan Pedofilia ke Anak-anak

Daniel Ngantung - wolipop
Selasa, 11 Agu 2020 08:12 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Boneka Trolls yang Kontroversial
Boneka Trolls yang ditarik dari pasaran. (Foto: Dok. Hasbro)
New York City -

Hasbro, salah satu produsen mainan terbesar dari AS, sedang kebakaran jenggot. Produknya yang berupa boneka dari film Trolls menimbulkan kontroversi karena dianggap mempromosikan pedofilia ke anak-anak. Alhasil, muncul sebuah petisi yang menyerukan penarikan boneka tersebut dari pasaran.

Mainan yang dimaksud adalah koleksi boneka 'Trolls World Tour Giggle and Sing Poppy'. Boneka tersebut hadir untuk menandai perilisan filmnya Maret lalu. Film animasi keluaran Dreamworks tersebut menghadirkan aktris Anna Kendrick sebagai pengisi suara Poppy.

Dikabarkan New York Post baru-baru ini, boneka tersebut dapat mengeluarkan suara tertawa dan cekikan bila dipencet sebuah tombol yang letaknya berada di tengah area selangkangannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lokasi tombol tersebut yang kemudian menjadi permasalahan. Seorang perempuan Jessica McManis memprotes dan membuat sebuah petisi di situs Change.org dengan harapan produk tersebut tak dijual lagi di pasaran, terutama di ritel-ritel besar AS seperti Target, Walmart dan Amazon.


"Masyarakat kita mengkondisikan anak-anak kita untuk berpikir bahwa perilaku pedofilia benar. Boneka Trolls World Tour yang bernama Poppy ini memiliki tombol di balik roknya. Ketika kamu memencet di area pribadinya, dia akan tertawa dan cekikikan. Ini tidak baik untuk mainan
anak-anak," demikian bunyi keterangan di petisi tersebut.

ADVERTISEMENT



Sang pembuat petisi khawatir boneka ini akan menyampaikan pesan yang salah kepada anak-anak. "Apa yang akan ada di pikiran anak-anak lugu kita saat memainkan boneka ini? Bahwa menyenangkan bila ada orang yang menyentuh area pribadinya? Bahwa pedofilia dan pelecehan anak tidak apa-apa?" tulisnya.

Setelah ada petisi yang kini sudah mendapat 87 ribu dukungan tersebut, pihak Hasbro pun menarik mainan kontroversial itu dari pasaran dan akan menggantikannya dengan versi terbaru.

Juru bicara Hasbro Julie Duffy memberi klarifikasi dan mengakui adanya sebuah kesalahan. "Fitur ini seharusnya didesain agar bereaksi ketika boneka dalam posisi duduk, tapi kami harus mengakui peletakan sensor mungkin dinilai kurang pantas," katanya.

(dtg/dtg)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads