Kisah Dokter Seksi yang Diusir dari Restoran karena Tubuh Penuh Tato
Anggi Mayasari - wolipop
Senin, 10 Des 2018 18:38 WIB
Adelaide
-
Dokter Sarah Gray jadi atensi usai menceritakan kisah kelam yang dialaminya karena penilaian orang-orang tentang tubuhnya yang penuh tato. Ia pun mengungkapkan tantangan yang telah ia hadapi bertahun-tahun karena tubuhnya yang dipenuhi oleh tinta. Sarah Gray bahkan pernah diusir dari restoran, ditolak masuk ke toko desainer hingga diabaikan oleh asisten toko yang menjual barang-barang branded.
Wanita yang dijuluki sebagai dokter paling banyak tato di dunia ini pertama kali mendapatkan tinta di tubuhnya ketika ia berusia 16 tahun. Sejak saat itu, Sara menghabiskan sekitar 300 jam di bawah jarum untuk mentato tubuhnya.
Sarah kini memiliki lusinan desain yang terukir di kulitnya. Ia pun menyebut dirinya sebagai kolektor seni. Sementara ia senang dengan penampilannya, yang lain tidak begitu menerima penampilannya yang unik.
Dokter berusia 30 tahun ini telah bekerja keras untuk membangun kariernya di dunia medis. Meskipun ia dihormati di tempat kerja, Sarah diperlakukan berbeda ketika ia menjalani aktivitas sehari-hari. Ketika Sarah berburu sepasang sepatu hak karya desainer ternama untuk ulang tahunnya, tiga asisten toko yang terpisah tidak memperhatikannya ketika dia menginginkan ukuran sepatu yang tepat untuk dicoba.
"Mereka semua melayani pelanggan lain terlebih dahulu dan bahkan tidak melakukan kontak mata dengan saya. Saya menunggu dengan sopan selama berabad-abad hingga akhirnya menyerah dan pergi," cerita Sarah kepada Daily Mail.
Diabaikan saat berbelanja bukan satu-satunya peristiwa dirinya diperlakukan berbeda. Hal serupa terjadi ketika Sarah pergi makan siang dengan suaminya.
"Aku sedang makan siang di restoran bersama pasanganku di Gold Coast. Setelah duduk untuk makan siang, manajemen kemudian mendatangi kami dan meminta kami untuk pergi karena mereka memiliki peraturan tidak boleh ada pengunjung yang tatonya terlihat. Itu sedikit mengecewakan," jelas Sarah.
Wanita yang berasal dari Adelaide, Australia ini juga menambahkan bahwa ia merasa lelah orang menilainya karena kulitnya yang penuh warna. Meskipun banyak mendapat perlakuan tak mengenakkan, Sarah tak menyesal mentato tubuhnya.
"Melalui industri tato saya menemukan jodoh saya. Saya punya teman-teman yang tersebar di seluruh dunia dan saya bisa menjadi panutan positif bagi orang-orang di sekitar saya sebagai profesional seperti kedokteran," terang Sarah.
(agm/eny)
Wanita yang dijuluki sebagai dokter paling banyak tato di dunia ini pertama kali mendapatkan tinta di tubuhnya ketika ia berusia 16 tahun. Sejak saat itu, Sara menghabiskan sekitar 300 jam di bawah jarum untuk mentato tubuhnya.
Sarah kini memiliki lusinan desain yang terukir di kulitnya. Ia pun menyebut dirinya sebagai kolektor seni. Sementara ia senang dengan penampilannya, yang lain tidak begitu menerima penampilannya yang unik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter berusia 30 tahun ini telah bekerja keras untuk membangun kariernya di dunia medis. Meskipun ia dihormati di tempat kerja, Sarah diperlakukan berbeda ketika ia menjalani aktivitas sehari-hari. Ketika Sarah berburu sepasang sepatu hak karya desainer ternama untuk ulang tahunnya, tiga asisten toko yang terpisah tidak memperhatikannya ketika dia menginginkan ukuran sepatu yang tepat untuk dicoba.
Sarah Gray diperlakukan berbeda karena tubuhnya penuh tato. Foto: Instagram @rosesarered_23 |
"Mereka semua melayani pelanggan lain terlebih dahulu dan bahkan tidak melakukan kontak mata dengan saya. Saya menunggu dengan sopan selama berabad-abad hingga akhirnya menyerah dan pergi," cerita Sarah kepada Daily Mail.
Diabaikan saat berbelanja bukan satu-satunya peristiwa dirinya diperlakukan berbeda. Hal serupa terjadi ketika Sarah pergi makan siang dengan suaminya.
"Aku sedang makan siang di restoran bersama pasanganku di Gold Coast. Setelah duduk untuk makan siang, manajemen kemudian mendatangi kami dan meminta kami untuk pergi karena mereka memiliki peraturan tidak boleh ada pengunjung yang tatonya terlihat. Itu sedikit mengecewakan," jelas Sarah.
Sarah Gray diperlakukan berbeda karena tubuhnya penuh tato. Foto: Instagram @rosesarered_23 |
Wanita yang berasal dari Adelaide, Australia ini juga menambahkan bahwa ia merasa lelah orang menilainya karena kulitnya yang penuh warna. Meskipun banyak mendapat perlakuan tak mengenakkan, Sarah tak menyesal mentato tubuhnya.
"Melalui industri tato saya menemukan jodoh saya. Saya punya teman-teman yang tersebar di seluruh dunia dan saya bisa menjadi panutan positif bagi orang-orang di sekitar saya sebagai profesional seperti kedokteran," terang Sarah.
(agm/eny)
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Home & Living
Tidak Perlu Repot Bawa Setrika Besar! Setrika Ini Harus Kamu Bawa saat Traveling
Health & Beauty
Bulu Mata Lentik Instan Tanpa Ribet! Cek 3 Produk Ini, Praktis untuk Pemula
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Reuni Reply 1988 Penuh Haru, Go Kyung Pyo Mewek Lihat Si Adik Jinjoo Jadi ABG
Putri Brunei Anisha Rosnah Pamer Baby Bump, Anak Pertama dengan Pangeran Mateen
Sinopsis The Amazing Spider-Man di Bioskop Trans TV
Politikus Jadi Kontroversi Pakai Burqa Saat Sampaikan Usulan Larangan Niqab
Cedera Karena Prank, Pasangan Palsukan Kecelakaan Mobil Demi Uang Asuransi
Most Popular
1
Foto Blue Ivy yang Beranjak Dewasa Makin Mirip Beyonce
2
Foto: Miss Universe Thailand Pimpin Tim RI di SEA Games, Anggun Bersongket
3
Reuni Reply 1988 Penuh Haru, Go Kyung Pyo Mewek Lihat Si Adik Jinjoo Jadi ABG
4
Viral Verificator
Viral Pernikahan 'Satset' ala Gen Z, Cuma Akad di Masjid Tanpa Resepsi
5
10 Artis Drama China Pendek Terpopuler di 2025, Pesonanya Bikin Jatuh Cinta
MOST COMMENTED












































Sarah Gray diperlakukan berbeda karena tubuhnya penuh tato. Foto: Instagram @rosesarered_23
Sarah Gray diperlakukan berbeda karena tubuhnya penuh tato. Foto: Instagram @rosesarered_23