Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kaleidoskop 2025

5 Istilah Dunia Kerja yang Viral di 2025, Gen Z Wajib Tahu

Rahmi Anjani - wolipop
Jumat, 19 Des 2025 19:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Asian businesswoman or accountant using a calculator, graphs, and charts to analyze market data, balance sheets, accounts, and net profits
Foto: Getty Images/Korrawin
Jakarta - Berbagai problema di industri kerja sering jadi perbincangan di media sosial. Tak jarang fenomena yang dialami para pekerja memunculkan kata-kata baru yang jadi viral tapi mungkin kamu tidak familiar. 2025 sendiri menjadi tahun yang penuh tantangan bagi banyak profesional. Sejumlah masalah, seperti kemunculan AI hingga perbedaan budaya kerja gen Z membuat lima istilah terkait dunia kerja ini sering digunakan:

Job hugging

Young Asian businesswoman having a headache and massaging her temples while making a phone call in the office

Foto: Getty Images/AmnajKhetsamtip

Istilah yang berarti 'memeluk pekerjaan' ini mendeskripsikan kondisi banyak orang di 2025. Job hugging adalah fenomena yang semakin umum di kalangan profesional saat ini di mana mereka memegang erat-erat pekerjaan karena sulitnya kondisi ekonomi negara dan dunia. Dengan meningkatnya AI dan ekonomi yang tidak pasti, banyak orang memilih stabilitas daripada mengambil risiko yang besar. Karena itu, mereka memilih untuk bertahan daripada berpindah karier ketika pasar kerja belum tentu stabil.

Career catfishing

fokus gaji 8 juta

Foto: Dok. iStock

Kontras dengan job hugging, 'catfishing karier' adalah fenomena di mana banyak profesional, terutama gen Z, menerima tawaran pekerjaan tapi kemudian tidak hadir pada hari pertama kerja. Dilansir Times of India, munculnya tren tersebut menunjukkan pergeseran sikap terhadap pekerjaan, komitmen, dan dinamika kekuasaan. Para profesional muda semakin nyaman menghilang tanpa komunikasi formal kepada atasan mereka. Mereka dikatakan menganggap hal itu sebagai respons terhadap kelelahan, ekspektasi yang tidak sesuai, atau peluang yang lebih baik di menit-menit terakhir.

Micro-retirement

Young cheerful businesswoman listening music in headphones at office.

Foto: iStock

Fenomena yang bisa disebut pensiun sangat dini juga banyak terjadi di 2025. Anehnya hal tersebut dilakukan oleh gen Z yang seharusnya baru memasuki dunia kerja.

Dahulu, pensiun saat berusia 60 tahun menjadi hal yang lazim. Namun mengingat pasar kerja yang tidak menentu dan tingkat stres kerja yang tinggi, Gen Z memilih untuk 'mikro-pensiun' yaitu mengambil jeda karier beberapa bulan hingga bahkan setahun. Selama pensiun, mereka umumnya fokus pada tujuan pribadi, seperti kesehatan mental, liburan, atau mempelajari keterampilan baru sebelum akhirnya bekerja kembali.

Career Shrekking

Young cheerful businesswoman listening music in headphones at office.

Foto: iStock

'Shrekking' menjadi istilah yang tren di 2025 baik di dunia cinta maupun karier. Terinspirasi oleh karakter Shrek yang menolak untuk menjadi sempurna atau mengikuti orang lain, 'Career Shrekking' adalah ketika karyawan sengaja memilih untuk melakukan peran yang lebih sederhana dan tidak terlalu stres daripada mengejar promosi. Mereka tidak mendambakan posisi kepemimpinan atau gaji yang lebih tinggi demi kenyamanan pribadi.

'Career Shrekking' menunjukkan pergeseran prioritas bahwa sebagian profesional lebih mementingkan kesehatan mental, keseimbangan kehidupan kerja, fleksibilitas, dan kepuasan pribadi daripada jabatan atau status. Hal ini juga umum saat ini di kalangan Generasi Z dan milenial muda.

Conscious unbossing

Front view of two angry businesspeople using computers disputing at workplace and looking sideways each other with envy

Foto: Thinkstock

Istilah atau tren kerja lain yang jadi perbincangan selama 2025 adalah 'conscious unbossing' yang bisa diartikan sebagai menghindari atasan secara sadar. Dilaporkan hal ini dilakukan banyak gen Z. Hal itu terjadi ketika seorang pekerja secara sengaja memilih untuk bekerja sendiri daripada berkontribusi atau bergabung dalam manajemen tradisional. 'Conscious unbossing' yang mirip dengan konsep freelance memberi mereka otonomi yang lebih besar, tekanan kerja yang lebih rendah, dan keseimbangan kehidupan kerja.

(ami/ami)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads