Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Gen Z Lebih Sering Izin Sakit daripada Generasi Sebelumnya, Ini Alasannya

Rahmi Anjani - wolipop
Sabtu, 07 Sep 2024 10:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi Ibu Hamil Sakit
Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio
Jakarta -

Gen Z lebih banyak izin sakit daripada generasi-generasi sebelumnya. Berdasarkan studi platform HR, Gusto, sebanyak 30% pegawai mengajukan izin sakit di 10 bulan pertama 2023. Angka tersebut naik 42% dari 2019. Selain itu, jumlah waktu rata-rata yang diambil untuk cuti sakit juga meningkat sebesar 15%.

Menurut data Gusto, pekerja berusia 24 hingga 34 tahun adalah yang paling sering sakit. Bisa dibilang jika gen Z dan milenial banyak menggunakan jatah izin mereka. Bukan karena lebih mudah sakit daripada orang-orang yang lebih tua tapi perbedaan dalam menjaga kesehatan.

"Generasi muda sekarang cenderung banyak izin dari pekerjaan untuk beristirahat dan sembuh dari sebuah penyakit, sebuah tanda pergeseran generasi dalam hal sikap bahwa pekerja perlu waktu untuk beristirahat untuk menjaga kesehatan mereka," ungkap Gusto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengambil waktu untuk sembuh dari sakit tentu bukan hal yang salah. Sebagian perusahaan memang mendorong para karyawan agar menjaga kesehatan mereka, termasuk dengan izin sakit.

Menurut Jake Canull dari Top Employers Institute New York, mereka mengikuti saran para pakar untuk menekankan pentingnya kesehatan, termasuk secara mental dan emosional. Dikatakan jika 14% perusahaan meminta pegawainya untuk lembur sedangkan 9% lain meminta agar mereka melepas stres bahkan saat sedang bekerja.

ADVERTISEMENT

Terkait gen Z, mereka memang punya cara yang berbeda dibanding generasi sebelumnya. Selain cenderung lebih 'kasual' dalam hal tata krama, pegawai-pegawai muda lebih suka bekerja sendiri dan mengatur tempat kerja. Mereka memprioritaskan juga kesehatan, karena itu sering mengambil izin sakit.

"Mereka cenderung menghindari menularkan rekan-rekan dengan tetap tinggal di rumah. Umumnya mereka memprioritaskan tempat kerja yang lebih aman dan sehat daripada kesempatan untuk tumbuh dan berkembang," kata Jake.

Pakar lain menyebut beberapa alasan lainnya, seperti belajar dari pandemi hingga kelelahan dalam bekerja. Menurut Dr. Marc Siegel, sejumlah pegawai memanfaatkan izin untuk beristirahat sebentar dari padatnya tugas-tugas.

"Izin sakit juga dapat digunakan untuk mengatasi stres atau kelelahan dan kamu tidak perlu memberi tahu alasannya secara rinci. Pekerja Gen Z menunjukkan bahwa tidak ada salahnya mengambil cuti satu atau dua hari saat merasa lelah atau letih secara mental dan itu dapat membuahkan hasil dalam jangka panjang," kata coach karier Dr. Kyle Elliott.

(ami/ami)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads