Cerita 5 Ibu Sukses Rintis UMKM, Keluarga Tetap Jadi Prioritas
Perempuan seakan dikodratkan hanya menjadi ibu rumah setelah menikah. Namun, para perempuan ini memilih untuk memberdayakan diri demi mensejahterahkan keluarga, tanpa meninggalkan tugasnya sebagai seorang ibu.
Merayakan Hari Ibu yang jatuh setiap 22 Desember, Wolipop melihat kembali kisah para ibu-ibu yang sukses sebagai pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Mereka datang dari berbagai latar belakang keluarga hingga usia yang berbeda.
Komitmen untuk konsisten berusaha adalah kunci. Usaha kecil-kecilan di rumah pun berbuah keuntungan. Mereka bahkan juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain .
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fokus yang terpecah antara pekerjaan dan urusahan rumah tangga menjadi tantangan tersendiri. Namun, kegigihan membuat mereka bertahan berkat dukungan dari keluarga pula.
Berikut beberapa kisah inspiratif mereka.
1. Melie Indarto
Melie mendirikan KaIND pada 2015 untuk membantu perajin tenun dan batik di kampung halamannya, Pasuruan, Jawa Timur. Produk tawarannya yang mencakup busana siap pakai hingga aksesori rumah terbuat dari sutra eri 'peace silk' yang diklaim ramah lingkungan dan tidak mengganggu metamorfosis kepompong. Produknya diekspor ke Jepang, Australia, dan Amerika Serikat
"Tentu tidak relevan kalau ngomong sustainable fashion, tapi ada hewan yang disakiti dalam proses pembuatannya."
Salah satu pencapaian terbesarnya adalah memenangkan kompetisi BRILianpreneur sebagai juara pertama yang berhadiah Rp 200 juta. Namun, ia harus melalui berbagai jalan liku saat berpartisipasi di kompetisi UMKM gelaran Bank Rakyat Indonesia (BRI) itu selama berbulan-bulan.
Ia tetap menerima pesanan sekaligus membagi waktu dengan keluarga. Sebagai seorang ibu, Melie harus memastikan kebutuhan putrinya yang masih batita dan suami terpenuhi.
"Pokoknya perjuangan banget waktu itu. Mungkin tidur paling lama tiga jam," kenang wanita kelahiran September 1989 itu.
Baca kisah selengkapnya di sini.
2. Lina Rahmania
Berawal dari hobi memasak, Lina Rahmania iseng berjualan makanan untuk mengisi masa pensiun. Singkat cerita, usahanya yang bernama Sarah Food berkembang menjadi produsen frozen dan sambal.
Di rumah yang lokasinya tak jauh dari Stasiun Serpong itu, Lina memproduksi sambal yang diberi merek Hj. Lina. Sering ikut bazar dan pameran menjadi 'jalan ninja' Lina untuk mempromosikan jualannya.
Produknya seperti sambal kecombrang dan sambal tuna ternyata disukai banyak orang. Satu toples sambal ukuran 135 gr yang dipatok pada kisaran Rp 30.000 - Rp 40.000 selalu laris terjual setiap kali Lina ikut bazaar.
Berkat kesuksesan tersebut, tawaran pameran di luar negeri mendatangi Lina. Meski biaya ongkos ditanggung sendiri, ia melihat ada peluang. Malaysia dan Singapura menjadi tujuan ekspornya, menyusul segera Australia. Saat pandemi, omzet sempat mencapai Rp 150 juta per bulan. Sejak 2015, Lina yang mengawali usahanya dengan model Rp 500.000 telah menghidupi tujuh karyawan.
"Alhamdulillah, sekarang juga sudah bisa beri cicilan buat karyawan yang membutuhkan."
Baca kisah selengkapnya di sini.
3. Detty Jansen
Hidup dengan kondisi kesehatan mental yang terganggu memang penuh tantangan. Namun, perempuan Indonesia yang menetap di Belanda ini tak patah arang. Masak menjadi 'obat' baginya, bahkan sumber penghasilan.
Detty Janssen adalah satu dari warga negara Indonesia (WNI) yang menetap di Belanda. Kehidupan barunya di Negeri Kincir Angin itu dimulai setelah menikah.
Perempuan asli Madiun, Jawa Timur, ini mengikut suaminya yang berkebangsaan Belanda dan menetap di Eindhoven pada 2005.
Dengan suami yang mapan bekerja di bidang teknologi informasi, finansial keluarga Detty terjamin. Meski nyaman dengan hidup berkecukupan di negara orang, ia memiliki pergumulan tersendiri sebagai pengidap bipolar.
Akan tetapi, kondisi tersebut tak membuat perempuan 43 tahun ini putus asa. Sebisa mungkin ia melakoni aktivitas meski kadang kewalahan dengan emosi yang intensif labilnya. Kestabilan lantas ditemukannya saat memasak yang merupakan hobinya.
"Memasak bantu alur keseharian saya jadi stabil. Semua emosi saya luapkan lewat memasak. Jadi fokus di satu titik, yakni menyelesaikan pekerjaan. Belajar melawan anxiety juga dengan memasak," ungkapnya lewat surat elektronik kepada Wolipop baru-baru ini.
Masak memberikan kesenangan tersendiri buat ibu dua anak di tengah perjuangannya hidup berdamai dengan bipolar. Melihat ada peluang bisnis, ibu dua anak ini akhirnya merintis usaha kuliner pada 2018.
Mengusung nama 'JualanKu', Detty menawarkan berbagai masakan Indonesia. Di Belanda, restoran atau katering kuliner Indonesia bukan sesuatu yang asing.
Baca kisah Detty selengkapnya di sini.
4. Fitri
Tak pernah terbesit di benak Fitri untuk membuat dan berjualan boneka ondel-ondel yang akhirnya bisa menghidupi keluarganya. Bersama sang suami, Sobirin, ia melakoni usaha tersebut.
Sebelumnya, mereka sempat berjualan martabak di depan gang rumah sampai akhirnya pandemi COVID-19 melanda.
Efek pembatasan sosial mengakibatkan martabaknya sepi pembeli. Memasarkannya secara online bukan pilihan lantaran keterbatasan alat. Alha
Padahal, Fitri dan Sobirin sangat bergantung pada usaha martabak itu untuk menafkahi kelima anak. Usaha yang gulung tikar memaksa mereka memutar otak demi menyambung hidup sampai akhirnya terinspirasi untuk membuat boneka ondel-ondel dari botol sampah.
Cuan pun dikantongi. "Kalau penjualannya lagi gacor (kuat), omzet bisa Rp 30 juta per bulan. Tapi kalau melehoy (lemah), paling dapatnya Rp 15 juta. Masih untung lah walau sedikit," kata perempuan berdarah Betawi itu.
Saat kewalahan karena kebanjiran pesanan, Fitri memberdayakan tetangga untuk membantunya membuat boneka ondel-ondel. Kebanyakan dari mereka adalah ibu-ibu.
Baca kisah selengkapnya di sini.
5. Nuning Sekarningrum
Kepuasan seorang pedagang biasanya dapat diukur dari seberapa banyak dagangannya yang laris terjual. Namun rasa puas yang sejati justru Nuning Sekarningrum dapatkan saat berbagi ilmu membuat pernak-pernik. Apalagi bila itu bisa membangkitkan mereka dari keterpurukan.
Rumah Nuning di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, hampir jarang sepi. Saban hari, ada saja orang yang datang. Bukan cuma bertamu, mereka ke sana untuk mengikuti pelatihan yang diberikan oleh Teh Noen, begitu sapaan akrabnya.
Nuning juga membuka pintu rumahnya bagi murid sekolah dasar yang sedang berkarya wisata hingga mahasiswa dan mahasiswi yang ingin magang sebagai salah satu persyaratan lulus kuliah.
"Baru kemarin ada anak-anak berkebutuhan khusus main ke sini," kata Nuning saat ditemui Wolipop awal Juni lalu. Di sebelah rumahnya, Nuning yang menggeluti hobi craft sejak 2011 itu mendirikan Galeri 37.
Toko mungil yang mulai beroperasi pada 2017 itu menjual berbagai produk kerajinan buatan Nuning dan tim. Terdapat pula karya orang-orang yang dibinanya.
Nuning pun tak keberatan bila muridnya merintis usaha ecoprint dan menjadi pesaingnya. Meski berpotensi mengurangi ceruk bisnisnya, Nuning yang memasarkan produk ecoprint buatannya dengan mereka Godhong Sekar justru senang karena ilmu tersebut artinya sangat bermanfaat buat mereka, terutama yang ingin memperbaiki kesejahteraan hidup.
Semangat Nuning untuk berbagi ilmu itu juga sampai ke Lapas Wanita Tangerang. Sejak 2020, ia dan timnya rutin mengadakan pelatihan di lapas tersebut setiap tiga bulan sekali.
Baca kisah lengkap Nuning Sekarningrum di sini.
(dtg/dtg)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Kisah Bos Chagee, Baru Bisa Baca di Usia 18 Kini Sukses Jual Minuman Teh Viral
Tiket Segera Habis! Mulai Langkah Pertama Bangun Bisnis Party Planner Sekarang
Viral Kasus Pencurian 'Choco Pie' dari Kulkas Kantor, Dibawa ke Pengadilan
Kerjaan Mulai Berantakan? Ini Cara Underrated Biar Nggak Chaos
6 Zodiak yang Lebih Cocok Bekerja di Balik Layar, Nggak Suka Jadi Pusat Atensi
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
Foto: Pesona Winter aespa yang Digosipkan Pacaran dengan Jungkook BTS
Studi Ungkap Kencan Online Bikin Wanita Tergoda Operasi Plastik, Ini Alasannya











































