Di Jepang Ada Jasa untuk Bantu Orang Resign, Kebanyakan Kliennya Wanita
Resign bukan sesuatu yang sulit apalagi saat seseorang sudah tidak tahan dengan pekerjaannya. Tapi tidak dengan banyak orang Jepang yang dikenal pemalu dan setia. Di Negeri Sakura, ada pegawai yang bahkan untuk keluar dari perusahaan sampai membutuhkan bantuan pihak ketiga. Dinamakan 'taishoku daiko', jasa tersebut akan membantu pegawai yang malu-malu untuk bisa resign tanpa rasa canggung.
'Taishoku daiko' atau agen berhenti kerja mulai menjamur beberapa tahun belakangan. Jasa yang mereka tawarkan adalah bantuan untuk memproses pengunduran diri lebih cepat dan mudah serupa mengurus perceraian. Permintaan akan jasa ini didasari sifat banyak orang Jepang yang menganggap jika resign adalah sebuah tanda menyerah yang memalukan.
"Bayangkan sebuah perceraian yang rumit. Ini adalah cara menyelesaikannya, sama seperti orang-orang muda diajari untuk menghormati orang yang lebih tua. Berhenti (kerja) bisa berarti pengkhianatan," kata Yoshihito Hasegawa yang menjadi kepala agensi berhenti kerja di Tokyo, TRK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, Yoshihito sendiri sudah membantu lebih dari 13 ribu orang. Dikatakan jika para klien datang dari berbagai tempat kerja, mulai dari kuil Shinto, kantor dokter gigi, firma hukum, restoran sampai minimarket.
Menariknya, kebanyakan klien berjenis kelamin wanita dan tak sedikit yang baru bekerja sehari atau dua hari, biasanya karena salah paham mengenai bayaran atau tuntutan kerja.
Dilansir NYPost, agensi ini biaya memungut bayaran keanggotan 29.800 yen atau sekitar Rp 3 jutaan yang berlaku tiga bulan. Agen itu nantinya akan mewakili klien dalam proses negosiasi pengunduran diri yang bisa jadi rumit di Jepang. Dalam banyak kasus, bos bisa menolak seseorang untuk resign karena memang masalah kekurangan tenaga kerja yang kronis di sana.
Seperti apa masalah orang yang butuh bantuan agen berhenti kerja? Seorang pekerja di salon peliharaan ingin resign karena banyak sesama pegawai menendang hewan diam-diam. Adapun perawat yang tidak kunjung bisa berhenti karena belum ada penggantinya. Sedangkan seorang pekerja di klinik gigi mau mengundurkan diri karena staff lain tidak menggunakan sarung tangan baru untuk setiap pasien.
Sebenarnya hukum ketenagakerjaan di Jepang menjamin hak setiap orang untuk berhenti bekerja. Tapi karena beberapa perusahaan mengadopsi sistem hirarki yang kolot, beberapa sulit mengizinkan pekerja yang sudah mereka latih untuk keluar begitu saja. Sedangkan klien tidak ingin di-bully setelah berhenti. Di situ lah, peran agen 'taishoku daiko' dibutuhkan.
(ami/ami)
Health & Beauty
Pilih Toner Sesuai Kondisi Kulit! Anua Punya Beberapa Opsi untuk Berbagai Kebutuhan Kulitmu
Home & Living
Bikin Momen Natalmu Lebih Hangat dengan Hampers Mug yang Bikin Senyum!
Home & Living
Ide Kado Natal Elegan & Fungsional: Aveline Sendok Garpu Natal Set Gift vs Domov Krisa Christmas Stainless Steel Hampers!
Health & Beauty
Gigi Menguning Karena Kopi? KLAR Teeth Whitening Mask Jadi Solusi Praktis Anti Ngilu
Membanggakan, Kisah 3 Atlet RI Raih Emas di SEA Games 2025 Saat Hamil
Kaleidoskop 2025
5 Istilah Dunia Kerja yang Viral di 2025, Gen Z Wajib Tahu
5 Hal yang Bisa Cegah Kerjaan Jadi Chaos, Intip Caranya di Sini
Curhat Wanita yang Diduga Selingkuh di Konser Coldplay, Akui Naksir Bos
Member Boyband Sepi Job, Beralih Jadi Supir Bus Tuai Pujian Netizen
8 Momen Konser Reuni F4, Jerry Yan Bawa Kalung Meteor Garden Kenang Barbie Hsu
13 Drama China Romantis di Netflix yang Bikin Baper dan Ketagihan
Most Pop: Penampilan Davina Karamoy, Sosoknya Sedang Jadi Sorotan
Cara Pakai Cushion Supaya Makeup Awet Seharian, Ini Triknya











































