Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Lupa Cara Tersenyum karena Pandemi, Ini yang Dilakukan Orang-orang di Jepang

Rahmi Anjani - wolipop
Jumat, 12 Mei 2023 15:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi senyum
Foto: (iStock)
Jakarta -

Jepang telah mengakhiri aturan terkait pembatasan aktivitas karena pandemi Corona pada Maret lalu. Meski begitu belum semua orang nyaman membuka masker di luar ruangan. Tak hanya karena alasan kesehatan, beberapa tidak percaya diri dengan cara mereka tersenyum setelah tiga tahun tidak menunjukkannya hingga harus belajar lagi.

Dilansir JapanTimes, banyak orang Jepang yang belakangan sedang belajar caranya tersenyum. Karena pandemi Corona, dikhawatirkan senyum mereka tidak terlihat tulus. Ada juga yang jadi tidak percaya diri menunjukkan bagian bawah wajah mereka sehingga meminta bantuan pakar untuk menampilkan sisi ceria dari senyuman.

"Aku mendengar dari orang-orang bahkan jika mereka bisa membuku masker, mereka tidak ingin menunjukkan bagian bawah wajah mereka atau mereka tidak tahu lagi caranya tersenyum," kata pelatih senyuman, Miho Kitano.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak selalu karena masalah lupa, beberapa orang Jepang dikatakan tidak mau wajahnya berubah karena tersenyum. "Beberapa orang mengatakan mereka melihat lebih banyak kerutan di sekitar mata mereka setelah memakainya untuk senyum atau mereka merasa wajah mereka turun karena sudah lama tidak banyak melakukannya," tambah Miho.

Miho Kitano bekerja di perusahaan Smile Facial Muscle Association mengaku jika bisnis mereka belakangan sangat laris. Apa yang pakar senyum lakukan adalah membantu para klien untuk menemukan lagi senyum mereka sebelum pandemi. Salah satu caranya adalah dengan meminta mereka menggigit sedotan untuk menaikkan otot pipi dan menunjukkan gigi.

ADVERTISEMENT

"Aku bertemu banyak orang yang bilang mereka tidak pandai tersenyum tapi ini semua tentang otot dan kita harus menggunakannya dan melatihnya agar bisa bagus. Seperti kamu melatih lenganmu, melahir otot ekspresifmu juga sangat penting," katanya.

Miho sendiri sudah mengajarkan cara tersenyum pada 4.000 orang di Jepang. Selain karena pandemi, menurutnya tersenyum dengan lebar memang bukan kebiasaan mereka sehingga bisa jadi semakin sulit untuk dilakukan.

"Secara budaya, tersenyum dan melakukannya dengan (menunjukkan) gigi tidak selalu dianggap pantas di Jepang dan kamu bisa bicara bahasa Jepang tanpa menunjukkan gigi terlalu banyak. Lalu ketika pandemi melanda, rasanya seperti tersenyum berkurang. Ada semacam perasaan kecewa," tutur Miho.

(ami/ami)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads