Kisah Atlet Iran Tanding Tanpa Hijab Jadi Kontroversi, Kini Dikabarkan Hilang
Selasa, 18 Okt 2022 13:30 WIB
Seorang atlet asal Iran jadi kontroversi karena tampil tanpa hijab dalam sebuah kompetisi baru-baru ini. Hal itu dilakukannya sebagai bentuk solidaritas terhadap sesama wanita dan orang-orang di negaranya yang belakangan ramai menuntut kematian Mahsa Amini. Mahsa Amini adalah wanita yang diduga meninggal setelah ditangkap polisi moral karena melanggar aturan berhijab.
Elnaz Rekabi adalah atlet panjat tebing yang baru saja berkompetisi di Kejuaraan Panjat Tebing Federasi Internastional di Seoul, Korea Selatan. Ia dikenal cukup berprestasi dan pernah memenangkan medali perunggu dalam kejuaraan dunia tahun lalu. Di hari terakhirnya bertanding, Elnaz menanggalkan hijab dan memperlihatkan rambutnya yang dikuncir.
Karena aksinya, meski belum sukses jadi juara pertama dan menempati posisi keempat, penampilan Elnaz jadi perbincangan dunia. Pemerintah Iran diketahui memerintah kepada semua atlet wanita untuk berkompetisi dengan hijab meski tandingdi luar negara. Karena itu, keputusan Elnaz bisa dibilang cukup berani dan beresiko.
"Elnaz membuat keputusannya untuk tampil tanpa hijab sebulan lalu dan dia tahu dia akan berkompetisi tanpa kewajiban berhijab. Dia tidak sedang mencari suaka karena suaminya adalah orang Iran dan dia tetap ingin kembali setelah kompetisi itu. Dia selalu membuat keputusan yang berani," kata sumber kepada Iran Wire.
Tak lama setelah itu, Elnaz Rekabi dikabarkan menghilang. Keberadaannya tidak diketahui dan tidak bisa dihubungi. Dilansir BBC News, paspor bahkan ponselnya telah diambil. Sebelumnya Elnaz dan tim dijadwalkan check out lebih awal dari hotel. Setelah itu, mereka akan untuk kembali ke Tehran tapi hilangya Elnaz membuat tim terpaksa harus mengubah jadwal.
"Orang-orang berpikir Elnaz akan kembali ke tim pada hari Rabu tapi dia seharusnya sudah kembali ke Iran sehari sebelumnya. Kami harap dia bisa menyelamatkan dirinya sendiri di Seoul,"
Di tengah kekhawatiran akan nasib Elnaz, Reza Zarei yang pernah bekerja di Kementerian Informasi telah memberikan pernyataan akan melindungi atlet itu. Ia berjanji wanita itu akan diberikan paspor dan ponselnya kembali dan lalu ke Iran secepatnya tanpa resiko. Sumber juga mengatakan jika ia akan segera dibawa ke negara asal agar tidak membuat publik berkumpul di bandara.
Aksi buka hijab Elnaz dilatarbelakangi solidaritasnya terhadap Mahsa Amini yang tewas pada 16 September. Mahsa disebut meninggal setelah ditangkap polisi moral karena mengenakan kerudung dengan cara yang dianggap kurang pantas. Masyarakat yang marah mengetahui laporan tersebut turun ke jalan untuk melakukan aksi protes yang berakhir memakan lebih dari 30 korban jiwa.
(ami/ami)