ADVERTISEMENT

Kematian Nika Shakarami, Wanita yang Tewas Dipukuli Setelah Bakar Hijab

Rahmi Anjani - wolipop Senin, 10 Okt 2022 13:00 WIB
Anak saya dibunuh, kata ibu remaja yang jenazahnya dicuri dan menjadi salah satu wajah demonstrasi di Iran Nika Shakarami Foto: BBC World
Jakarta -

Seorang YouTuber bernama Sarina Esmailzabeh dan wanita lain bernama Nika Shakarami dilaporkan meninggal di usia 16 tahun. Sejumlah media memberitakan bahwa nyawa mereka berakhir di tangan pasukan keamanan. Keduanya disebut tewas dipukuli ketika ikut dalam aksi demo yang memprotes kematian Mahsa Amini.

Sarina Esmailzabeh adalah YouTuber asal Iran yang bulan lalu ikut aksi protes di Kota Karaj. Remaja itu ikut turun ke jalan untuk memperjuangkan kematian Mahsa Amini, wanita yang meninggal diduga karena disiksa polisi moral karena menyalahi aturan berhijab. Ia adalah satu dari tiga wanita yang tewas di tangan aparat karena ingin menegakkan hak-hak wanita.



Kematian Sarina mendapat perhatian di media sosial dan internasional. Dua Lipa dalam cuitannya ikut prihatin dengan kepergian Sarina dan dua wanita lain yakni Nika Shakarami yang meninggal setelah dipukuli karena membakar hijab dan Hadis Najafi yang juga tewas ditembak saat demonstrasi.

Meski banyak laporan bahwa ketiganya mati di tangan pasukan keamanan, pihak pemerintah tidak mengakui bahwa mereka dibunuh karena aksi protes tersebut. Kepala Departemen Kehakiman Provinsi Alborz, Hossein Fazeli, mengklaim bahwa Sarina bunuh diri dengan loncat dari atap rumah tetangga. Sedangkan Nika disebut meninggal karena terjatuh.

Setelah berita itu jadi viral keesokan harinya wanita yang disebut ibu Sarina muncul dalam berita dan menyebut anaknya tidak dibunuh. Ia bahkan mengatakan remaja itu pernah melakukan percobaan bunuh diri sebelumnya. Tapi seorang aktivis mengatakan jika ia hanyalah seorang aktris bukan orang tua Sarina.

Gelombang Demonstrasi di Iran Tuntut Transparansi Kematian Masha AminiGelombang Demonstrasi di Iran Tuntut Transparansi Kematian Masha Amini Foto: DW (News)

Kematian Mahsa Amini masih mengundang beragam aksi protes, terutama dari sesama wanita muda yang tak ragu untuk turun ke jalan. Dilaporkan jika banyak pelajar dan mahasiswi yang meneriakkan 'Wanita, hidup, kebebasan' di jalan-jalan sambil melepas dan melambaikan hijab mereka. Sayangnya, aksi tersebut memakan korban jiwa.

Pemerintah Iran sendiri mengatakan jika investigasi telah dilakukan dan Mahsa Amini yang tewas pada 16 September disebut meninggal karena penyakit lama. Tapi keluarga mengatakan mendiang tidak memiliki riwayat penyakit apapun.

(ami/ami)