Cerita Lengkap Mahasiswi Jember Viral IPK 2 Koma Raih Beasiwa LPDP ke Inggris
Beredar viral di TikTok wanita yang pernah memiliki IPK 2 koma berhasil lolos beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di Inggris. Beasiswa tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Mahasiswi ini membuktikan jika dirinya bisa lolos LPDP, walaupun pernah memiliki IPK 2,8. Hal itu terungkap dari unggahan akun TikTok @widratulkhasanah. Ia membagikan video lembar hasil studinya.
Dari video unggahannya terlihat dia merupakan mahasiswi Universitas Jember, Jawa Timur yang ingin melanjutkan studinya ke luar negeri dengan jalur LPDP. Ia mempersiapkan beberapa data seperti mengikuti seminar internasional di ISoLEC dan English Camp di English Access Microscolarship Program. Kisah viralnya KLIK DI SINI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu ia juga memperlihatkan keikutsertaannya di Camp EPIC RELO US Embassy Jakarta dan sampai menjadi Teacher Training di English Access Microscholarship Program. Berkat ketekunan dan kegigihannya tersebut, Wirda dinyatakan lulus beasiswa LPDP, dan sudah ditahap wawancara.
Kemudian Wirda memperoleh kartu identitas LPDP keberangkatan angkatan 155. Dia juga memperlihatkan momen dirinya berhasil menjadi mahasiswi di University of Nottingham, Inggris. Universitas tersebut merupakan kampus terbesar ke-5 di Inggris.
Wolipop sudah menghubungi Wirdatul Khasanah yang mengunggah kisahnya tersebut di TikTok. Wanita yang akrab disapa Wirda itu berbagi cerita di balik pencapaiannya mendapatkan beasiswa LPDP.
Wirda mengatakan jika ia berasal dari SMK di Jember. Saat SMK, dirinya tidak terpikir untuk kuliah karena alasan ekonomi.
"Aku dulu SMK, nggak kepikiran buat kuliah sih awalnya karena economic reason, tapi karena umiku semangat banget buat menyuruh kuliah, karena tahu tetangga depan rumah bisa kuliah dengan Bidik Misi, jadi ya sudah aku memutuskan untuk oke akan kuliah. Mulai mencari-cari kampus, dan suka banget tuh sama UNPAD. Tapi karena aku SMK kan ya, pelajarannya completely different, jadi saat SBMPTN aku nggak lolos. Dan nggak lolos daftar Universitas Padjajaran dan Universitas Brawijaya waktu itu," kata Wirda kepada Wolipop, Senin (15/11/2021).
Wirda pun merasa sedih dan putus asa saat dirinya tidak diterima di dua kampus negeri ternama. Namun sang ibu terus memberikan dukungan, agar Wirda mendaftar di universitas lainnya. Wirda kemudian mencoba jalur mandiri Universitas Jember (UNEJ) jurusan Sastra Inggris.
"Alhamdulillah sudah sistem uang kuliah tunggal (UKT) kan ya. Jadi sudah nggak ada uang gedung. Awalnya aku bener-bener ngerasa, duh kalau gak lolos lagi gimana? Tapi alhamdulillah, tahun 2013 akhirnya aku lolos di Sastra Inggris Universitas Jember (UNEJ)," kenangnya.
Setelah diterima di Universitas Jember keinginannya untuk kuliah di UNPAD belum luntur. Ia lalu bertekad menuntaskan impian yang tertunda, yaitu mengambil S-2 di UNPAD.
Wirda menceritakan hingga akhirnya ia bisa mendapatkan beasiswa LPDP ke Inggris. Klik halaman selanjutnya.
Semenjak kuliah semester satu, Wirda sudah memiliki keinginan melanjutkan pendidikan S-2, dengan biaya sendiri. Saat mendapatkan informasi tentang LPDP, dia mulai mencari tahu tentang persyaratannya.
Namun saat semester dua, IPK Wirda masih sektar 2.9. Dia pun berusaha fokus untuk mengejar LPDP dengan syarat IPK minimal 3.0. Wirda terinspirasi oleh satu dosennya yang kuliah di luar negeri.
"Akhirnya aku mikir, wah kayaknya kalau kuliah di luar negeri, akan lebih banyak pengalamannya. Jadi, aku cek nih, syarat kampus luar negeri tuh IPK minimal berapa. Aku mau ke Inggris, karena suka banget sama Inggris. Mungkin karena Sastra Inggris ya," jelasnya.
Dari informasi yang didapatnya, untuk mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri, rata-rata syarat IPK 3,3. Namun pada semester 3, IPK Wirda masih tetap 2,9. Dan semester 4, ada satu mata kuliah dia mendapat nilai E. Alhasil saat itu IPK Wirda turun menjadi 2,8.
"Saat itu aku ngomong sama diri sendiri, Wirda, kamu kan mau kuliah luar negeri katanya, kalau IPK segini, gimana? Terus sejak hari itu, aku bertekad bahwa, aku harus memperbaiki IPK. Seenggaknya buat syarat lolos beasiswa aja dulu. Minimal 3.3 lah, biar bisa ke Inggris," tekadnya menggebu-gebu.
Wirda kemudian melihat informasi bisa mendaftar beasiswa LPDP Afirmasi Bidikmisi, yang merupakan salah satu program prioritas LPDP. Syarat dari beasiswa tersebut tidak perlu melampirkan skor IELTS.
"Karena aku nggak punya duit buat bayar test IELTS, jadi aku memutuskan buat oke, akan daftar LPDP Afirmasi Bidik Misi aja," lanjutnya seraya tertawa.
Kisah viral mahasiswi yang lolos beasiswa LPDP ke Inggris Foto: Dok. Tangkap akun TikTok @wirdatulkhasanah. |
Jatuh Bangun Mengejar IPK 3,5
Sejak memutuskan mengejar beasiswa LPDP Afirmasi Bidikmisi, Wirda bertekad mengulang mata kuliah agar bisa memperbaiki nilai. Dan sejak semester 5, IPK Wirda tidak pernah di bawah 3,5.
"Pas ngulang mata kuliah yangg dapet C itu aku malu sih. Karena sama adik tingkat. Rasanya tuh kayak diliatin, dih, mbak ini semester 7 masih ngulang mata kuliah semester 3. Bahkan aku inget banget ada satu dosen yang bilang 'mbak, kamu itu mau dapet berapa memangnya, kok c aja diulang'," ucapnya mengenang perkataan sang dosen.
Teman-teman Wirda juga merasa heran melihatnya mengulang mata kuliah. Saat itu Wirda belum menceritakan jika ia ingin mengambil beasiswa.
"Long story short, aku lulus, IPK ku akhirnya 3,56. Mepet banget, but at least cukup buat daftar Afirmasi Bidikmisi LPDP dan taraaa, ikut proses pendaftaran, lolos deh," leganya.
Wanita yang tinggal di Jember, Jawa Timur itu mengaku tak mudah untuk mendapatkan IPK 3,5. Usaha yang dilakukannya adalah di waktu senggang ia manfaatkan untuk belajar tes LPDP.
"Aku nggak asik diajak nongkrong, karena milih belajar matematika untuk tes LPDP. Aku buruk di matematika, tapi saat itu dari 15 soal matematika saat tes LPDP, aku cuma salah dua, sampai sekarang aku masih kagetttt banget. SBK full itu 300 nilainya, nilaiku 235 apa ya," jelasnya.
Selain itu demi bisa lolos beasiswa LPDP, Wirda juga belajar untuk tes IELTS. Namun karena tidak mempunyai biaya, dia tidak mengikuti kursus untuk tes IELTS. Dia belajar secara mandiri.
"Aku pernah belajar IELTS mandiri dari jam 07.00-12.00 WIB, dan berjanji buat nggak buka hp sama sekali dalam rentang itu," kenang Wirda.
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Kisah Bos Chagee, Baru Bisa Baca di Usia 18 Kini Sukses Jual Minuman Teh Viral
Tiket Segera Habis! Mulai Langkah Pertama Bangun Bisnis Party Planner Sekarang
Viral Kasus Pencurian 'Choco Pie' dari Kulkas Kantor, Dibawa ke Pengadilan
Kerjaan Mulai Berantakan? Ini Cara Underrated Biar Nggak Chaos
6 Zodiak yang Lebih Cocok Bekerja di Balik Layar, Nggak Suka Jadi Pusat Atensi
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
Foto: Pesona Winter aespa yang Digosipkan Pacaran dengan Jungkook BTS
Studi Ungkap Kencan Online Bikin Wanita Tergoda Operasi Plastik, Ini Alasannya












































Kisah viral mahasiswi yang lolos beasiswa LPDP ke Inggris Foto: Dok. Tangkap akun TikTok @wirdatulkhasanah.