ADVERTISEMENT

Bos Grab Ungkap Kesetaraan Gender dan Kiat Jadi Pemimpin Wanita

R Chairini Putong - wolipop Selasa, 09 Mar 2021 14:30 WIB
Neneng Goenadi Foto: YouTube CXO Media
Jakarta -

Kesetaraan gender di Indonesia perlu dibenahi. Hal tersebut diungkap oleh Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia dalam program Ngobrol Sore Semaunya Spesial Hari Perempuan. Pada Senin (8/3/2021) kemarin, ia juga mengungkap kiat menjadi pemimpin wanita.

Ngobrol Sore Semaunya dipandu oleh Putri Tanjung sebagai pembawa acara. Membuka obrolannya, ia menanyakan Neneng Goenadi fenomena keseteraan gender di industri teknologi.

Secara blak-blakan, Neneng Goenadi mengungkap adanya kesetaraan gender di Grab Indonesia. Baik pria dan wanita tidak dipandang dari jenis kelamin, umur, agama, maupun etnis. Menurutnya, yang terpenting adalah kompetensi dari seseorang.

Sebagai leader perempuan, Neneng Goenadi menilai masih banyak perlu dibenahi dalam fenomena kesetaraan gender. Namun, itulah 'tugas' perempuan saat ini agar kesetaraan gender lebih merata dan dapat dirasakan generasi berikutnya.

Ada pula stigma yang perlu 'didobrak' perempuan Indonesia. Neneng Goenadi menyebut perempuan tidak seharusnya merasa minder dan tersaingi saat melihat leader perempuan.

Neneng GoenadiNeneng Goenadi Foto: YouTube CXO Media

"Tolong semua perempuan nggak boleh mikir begitu. Karena terus terang, semua woman leaders akan senang kalau tim perempuannya naik," ungkapnya dalam acara yang disiarkan di channel YouTube CXO Media.

Lulusan Cleveland State University itu mengatakan, tidak ada batasan bagi perempuan untuk berkarier. Logika dan empati perempuan justru menjadi keunggulan tersendiri, yang dapat menyeimbangi rekan kerja laki-laki.

Terkadang, perempuan juga dihadapkan pada situasi untuk memilih perannya. Namun, Neneng Goenadi percaya bahwa perempuan diciptakan dengan multiperan. Setiap perempuan dapat menjadi istri, ibu, dan profesional yang sukses secara bersamaan.

Untuk itu, Neneng Goenadi mengingatkan pada setiap perempuan untuk mengetahui prioritas pasangan sebelum menikah. Pada akhirnya, setiap perempuan dapat membuat keputusan untuk 'mengubur' cita-citanya atau berkompromi dengan pasangan untuk berkarier.

"At the end of the day, it's your choice. Kamu mau sacrifice for the rest of your life, because you love him so much, tapi kamu nggak boleh regret. Karena kamu tahu decision untuk mengawini dia di-decide dengan kesadaran penuh," ungkap wanita kelahiran 1987 itu.

Gaya Kemimpinan dan Kiat Menjadi Pemimpin Wanita

Neneng Goenadi pun mengungkap gaya kemimpinannya. Sebagai leader perempuan, ia senang berkolaborasi dan dipanggil dengan nama atau 'Mba' untuk menghindari adanya 'gap' saat mengobrol.

"Saya selalu kolaborasi dan diskusi bareng. That is my leadership style. Saya merasa bahwa dengan kolaborasi as one team, nggak ada yang nggak bisa kita hadapi," ungkap Neneng Goenadi.

Di akhir obrolan, Neneng Goenadi juga membagikan kiat menjadi pemimpin wanita. Menurutnya, setiap perempuan harus memiliki sikap yang sama agar dapat memberdayakan satu satu sama lain.

"Nomor satu adalah persiverence (kegigihan). Dan terus terang, perempuan itu persiverence-nya tinggi once they are focus dan tahu goal-nya apa," jelas Neneng Goenadi.

Hal yang tidak kalah penting adalah perlunya mentor, sponsor, dan network. Perempuan juga tak seharusnya memusingkan 'suara sumbang' dari sekitarnya saat menjadi seorang leader. "Just do what you think is right, and you focus, you know your goal dengan motivasi yang baik," pungkas Neneng Goenadi.



Simak Video "Cerita Putri Tanjung Pernah Di-Bully soal Fashion saat Sekolah"
[Gambas:Video 20detik]
(rcp/eny)