Kisah Pramugara Kena PHK karena Corona Kini Jadi Tukang Pijat
Pria ini tak mau lama-lama meratapi nasibnya setelah terkena pemutusan hubungan kerja dari maskapai tempatnya bekerja sebagai pramugara. Dia langsung alih profesi jadi tukang pijat.
Mohd Fahmi Alwi mengungkapkan kisahnya bagaimana dia langsung berganti profesi dari pramugara jadi tukang pijat dalam wawancara dengan mStar Malaysia. Pria yang tinggal di kawasan Sepang, Malaysia itu terkena PHK pada September 2020. Dia terakhir melayani penumpang pesawat sebagai pramugara pada bulan tersebut.
Mohd Fahmi mengaku awalnya merasa sedih kehilangan pekerjaan sebagai pramugara. Apalagi pekerjaan itu adalah profesi pertamanya setelah lulus kuliah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya saya mengurung diri di kamar selama dua hari karena sedih banget. Saya suka terbang karena selain mendapat banyak pengalaman, pekerjaan ini memberi saya peluang untuk bisa membeli rumah dan mobil," tuturnya.
Mohd Fahmi juga merasa sedih karena dengan pekerjaannya sebagai pramugara dia bisa mengumpulkan uang untuk ibundanya naik haji. Sang ibu menunaikan ibadah haji bersamanya pada 2019 kemarin.
Mohd Fahmi Alwi Foto: Dok. Mohd Fahmi Alwi via mStar |
"Walaupun ibu selama ini menganggap pekerjaan saya berisiko, tapi dia tetap memberi saya semangat agar tidak putus asa dan terus berusaha," kata pria muda itu.
Saat dia merasa terpuruk karena kehilangan pekerjaan sebagai pramugara itu, ibunya jugalah yang terus menyemangatinya. Sang ibu yang mengusulkan padanya untuk menggunakan kemampuannya sesuai dengan yang dipelajarinya di kampus.
Mohd Fahmi merupakan pria dengan gelar sarjana muda fisioterapi dari Universitas Teknologi Mara (UiTM), Shah Alam, Selangor. Lulus pada 2014, dia kemudian memutuskan mengingat lagi keahliannya di bidang fisioterapi untuk perawatan dan pemulihan.
Kini dalam kesehariannya Mohd Fahmi membuka jasa menjadi ahli pijat. Sebelumnya saat awal Corona menghantam Malaysia, dia sebenarnya sudah mencoba bekerja menjadi ahli pijat di waktu luangnya yang jadi semakin banyak.
"Saya menyadari pandemi memberikan dampak pada industri penerbangan. Jadwal tugas saya juga semakin berkurang sehingga saya punya banyak waktu untuk aktivitas lain," ujarnya.
Mohd Fahmi pun mengungkapkan alasannya kini beralih profesi sebagai orang yang ahli memberikan pijatan untuk pemulihan atau perawatan cedera. "Daripada saya duduk diam, sebaiknya saya lakukan sesuatu, mana mungkin saya dapat uang kalau duduk saja," kata anak kelima dari enam bersaudara itu.
Selain memberikan fisioterapi, Mohd Fahmi juga menerima panggilan untuk orang yang ingin mendapatkan perawatan ala spa. Pijatan ala spa ini bisa dilakukan di rumahnya atau di rumah klien yang memanggilnya. Dan untuk saat ini, dia memilih hanya menerima klien laki-laki.
Pekerjan barunya sebagai tukang pijat ala spa dah ahli fisioterapi ini, menurut Fahmi serupa dengan profesinya sebagai pramugara. "Dalam pesawat kru kabin melayani penumpang, untuk spa, kita harus layani pelanggan. Semua ini adalah tantangan dan saya untuk mencari rezeki," tutupnya.
(eny/eny)
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Health & Beauty
Kulitmu Sering Drama? Ini 5 Moisturizer Penyelamat Kulit Sensitif dan Kering
Kisah Bos Chagee, Baru Bisa Baca di Usia 18 Kini Sukses Jual Minuman Teh Viral
Tiket Segera Habis! Mulai Langkah Pertama Bangun Bisnis Party Planner Sekarang
Viral Kasus Pencurian 'Choco Pie' dari Kulkas Kantor, Dibawa ke Pengadilan
Kerjaan Mulai Berantakan? Ini Cara Underrated Biar Nggak Chaos
6 Zodiak yang Lebih Cocok Bekerja di Balik Layar, Nggak Suka Jadi Pusat Atensi
14 Artis Indonesia Masuk TC Candler Most Beautiful Faces 2025, Ada Olla Ramlan
Bikin Haru, Kisah di Balik Hutan Gitar Raksasa yang Dibuat Petani Untuk Istri
Ramalan Zodiak 5 Desember: Capricorn Jangan Gegabah, Pisces Introspeksi Diri
Viral Wanita Ini 4 Hari Bertahan Hidup di Longsor Aceh, Jalan Kaki 20 Km












































