Fenomena Hikikomori, Para Pemuda Ansos yang Mengurung Diri di Kamar
Manusia adalah makhluk sosial. Maka sudah selayaknya mereka berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain baik di lingkungan rumah, pekerjaan hingga tempat umum.
Namun sebuah fenomena di Jepang memperlihatkan keadaan sebaliknya. Hikikomori, adalah fenomena di mana para pria muda memilih menutup diri dari kehidupan sosial, alias menjadi ansos (antisosial).
Para hikikomori ini menghabiskan waktunya setiap hari di dalam kamar. Sendirian, bahkan ada yang tidak keluar dalam waktu lama. Pemerintah Jepang sendiri mendefinisikan hikikomori sebagai seseorang yang tidak mau berpartisipasi dalam lingkungan (baik sekolah atau bekerja) dan tidak punya keinginan untuk itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fenomena hikikomori. Foto: Dok. Maika Elan via BBC |
Hikikomori juga bisa disebut sebagai seseorang yang tidak memiliki hubungan dekat dan rasa kekeluargaan dengan orang lain. Sehingga mereka memilih mengurung diri di kamar.
Seperti dilansir BBC, hikikomori biasanya terjadi pada pria muda yang masih berstatus mahasiswa atau lulusan perguruan tinggi. Secara inteligensia sebenarnya mereka di atas rata-rata namun karena satu dan lain hal memilih tidak berinteraksi dengan orang lain, bahkan keluarga, dan menemukan kenyamanan di dalam kamar saja.
Sejumlah pakar hikikomori menyebut bahwa kemungkinan penyebab utama dari perilaku ansos ini adalah lingkungan. Kasus hikikomori pun paling banyak terjadi pada pria muda dari kelas menengah yang rata-rata berstatus sarjana.
Fenomena hikikomori. Foto: Dok. Maika Elan via BBC |
Hal ini dipicu dengan adanya tekanan dari keluarga yang mengharuskan mereka masuk universitas terbaik atau bekerja di perusahaan besar. Tak tahan dengan tekanan tersebut maka mereka memilih lebih baik tidaka melakukan apa-apa dan menjadi hikikomori.
Gejala ini disebut biasanya berlangsung selama enam bulan. Tapi pada beberapa kasus langka bisa terjadi hingga puluhan tahun. Kementerian Kesehatan dan Ketenagakerjaan melaporkan kemungkinan ada lebih dari satu juta hikikomori, atau sekitar satu persen dari keseluruhan populasi di Jepang.
Lantas apa saja yang dilakukan para hikikomori saat mengurung diri di kamar?
Punya masalah sosial berat, hikikomori lebih nyaman menenggelamkan diri di dunia maya daripada menghadapi kenyataan. Saat mengunci diri di kamar biasanya mereka hanya berselancar di internet atau main game.
Ada pula yang lebih suka baca komik atau novel. Rata-rata hikikomori adalah pemuda di usia 25 tahun ke atas. Kebanyakan kasus ini terjadi pada keluarga menengah dan menengah atas, yang anak lelakinya, biasanya yang tertua, menolak keluar dari rumah. Mereka tinggal dan dibiayai penuh oleh orangtua.
Pemerintah Jepang menyebut masalah ini bagaikan gunung es yang terlihat kecil di permukaan namun sebenarnya menyimpan persoalan lebih berat di bawahnya. Sebab hikikomori tak hanya menjadi beban bagi keluarga tapi juga perekonomian negara secara umum. Fenomena ini bukan tidak mungkin akan melahirkan generasi pengangguran yang tidak produktif.
(hst/hst)
Home & Living
Suka Dekor Natal Klasik? Snow Globe Kereta Christmas Music Box Ini Wajib Kamu Lirik
Home & Living
3 Pilihan Hampers Natal yang Praktis untuk Rayakan Momen Bersama Orang Terkasih
Home & Living
Carramica Hampers Xmas Pine Florette: Hadiah Natal yang Bikin Sesuatu Jadi Spesial!
Home & Living
Dekorasi Natal Simple tapi Estetik? Ini 3 Item yang Wajib Kamu Punya Biar Rumah Auto Meriah!
Membanggakan, Kisah 3 Atlet RI Raih Emas di SEA Games 2025 Saat Hamil
Kaleidoskop 2025
5 Istilah Dunia Kerja yang Viral di 2025, Gen Z Wajib Tahu
5 Hal yang Bisa Cegah Kerjaan Jadi Chaos, Intip Caranya di Sini
Curhat Wanita yang Diduga Selingkuh di Konser Coldplay, Akui Naksir Bos
Member Boyband Sepi Job, Beralih Jadi Supir Bus Tuai Pujian Netizen
Bikin Haru! Kisah Perjuangan Anak Dampingi Ibu Lawan Kanker Payudara
8 Potret Tampan Kim Woo Bin, Sembuh dari Kanker Kini Nikahi Shin Min Ah
Busana Kantor Ahn Eun Jin di 'Dynamite Kiss' Picu Kritik, Dinilai Tak Sopan
Rayakan Hari Ibu, Morinaga Ajak Bunda & Anak Nyanyi Bersama













































