Menguak Bisnis Influencer
Mengenal Jenis-jenis Influencer Berdasarkan Jumlah Followers
Hestianingsih - wolipop
Jumat, 26 Apr 2019 17:20 WIB
Jakarta
-
Jumlah followers atau subscriber merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki seorang influencer sebagai 'nilai jual' lebih. Meskipun konten masih jadi hal paling utama yang bisa mempertahankan eksistensi di media sosial, tak bisa disangkal banyak-sedikitnya follower juga sangat berpengaruh.
Pemilik akun Instagram dengan follower di atas 10 ribu, sudah bisa disebut sebagai influencer. Sebab, tidak mudah menggaet ribuan follower secara organik, alias murni melalui konten-konten menarik.
Menariknya, ternyata influencer bisa dikategorikan menurut jumlah follower di akun Instagram atau subscriber YouTube. Terdapat istilah nano, micro hingga macro untuk menyebut jenis influencer.
"Paling kecil nano influencer, yang follower-nya di bawah 20 ribu," ujar Chief Operations Officer Gushcloud Marketing Group Oddie Randa kepada Wolipop, beberapa waktu lalu.
Kemudian ada yang disebut micro influencer, sebutan Gushcloud untuk influencer dengan follower 20 ribu sampai 100 ribu. Sementara jika sudah memiliki di atas 100 ribu follower, masuk kategori macro influencer.
"Kalau sudah di atas satu atau dua juta follower itu hitungannya selebriti atau kita sebut premium influencer. Sebutan selebriti di sini tidak mesti mereka yang sudah masuk TV, tapi terkenal," jelas Oddie.
Setiap kategori influencer, baik itu nano, micro, macro atau premium punya daya jual masing-masing. Tergantung kebutuhan dari brand maupun perusahaan yang menggunakan jasa mereka.
Oddie menuturkan setiap brand memiliki strategi pemasaran berbeda dan target yang ingin mereka capai. Jika strateginya lebih kepada pengenalan sebuah brand atau produk, maka pilihan yang efektif adalah menggunakan macro dan premium influencer.
"Misalnya, yang ngomongin (brand atau produk) cuma satu orang tapi dia Raisa, semua orang langsung tahu karena dia terkenal. Itu awareness strateginya," terang pria yang sudah enam tahun bergabung dengan Gushcloud ini.
Sementara jika strategi yang diinginkan brand adalah cloud effect yang lebih mengutamakan kuantitas, maka mereka bisa memilih micro influencer untuk beriklan.
"Jadi kesannya semua orang pakai. Menimbulkan kesan bahwa semua influencer menggunakan satu produk. This is the newest strategy. Itu strategi yang bagus banget. Biasanya pakai micro influencer dalam jumlah banyak," lanjutnya.
Lain lagi ketika sebuah brand atau perusahaan menginginkan sebuah engagement atau keterikatan audiens terhadap sebuah produk. Mereka bisa menggunakan micro atau macro influencer namun yang spesifik di bidang tertentu.
"Nggak perlu banyak orang yang ngomongin yang penting ada interaksi antara pengguna dan brand. Biasanya untuk strategi ini yang dipilih subject matters-nya. Jadi nggak sembarangan influencer tapi yang punya skill," tutur Oddie.
Untuk strategi ini, biasanya akan dipilih influencer yang sudah cukup berpengalaman di bidangnya. Misalnya beauty influencer, food influencer, budget travel influencer atau street fashion influencer. (hst/hst)
Pemilik akun Instagram dengan follower di atas 10 ribu, sudah bisa disebut sebagai influencer. Sebab, tidak mudah menggaet ribuan follower secara organik, alias murni melalui konten-konten menarik.
Menariknya, ternyata influencer bisa dikategorikan menurut jumlah follower di akun Instagram atau subscriber YouTube. Terdapat istilah nano, micro hingga macro untuk menyebut jenis influencer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salshabilla Adriani, influencer dan penyanyi muda. Foto: Ismail/detikFoto |
"Paling kecil nano influencer, yang follower-nya di bawah 20 ribu," ujar Chief Operations Officer Gushcloud Marketing Group Oddie Randa kepada Wolipop, beberapa waktu lalu.
Kemudian ada yang disebut micro influencer, sebutan Gushcloud untuk influencer dengan follower 20 ribu sampai 100 ribu. Sementara jika sudah memiliki di atas 100 ribu follower, masuk kategori macro influencer.
"Kalau sudah di atas satu atau dua juta follower itu hitungannya selebriti atau kita sebut premium influencer. Sebutan selebriti di sini tidak mesti mereka yang sudah masuk TV, tapi terkenal," jelas Oddie.
Setiap kategori influencer, baik itu nano, micro, macro atau premium punya daya jual masing-masing. Tergantung kebutuhan dari brand maupun perusahaan yang menggunakan jasa mereka.
Oddie menuturkan setiap brand memiliki strategi pemasaran berbeda dan target yang ingin mereka capai. Jika strateginya lebih kepada pengenalan sebuah brand atau produk, maka pilihan yang efektif adalah menggunakan macro dan premium influencer.
"Misalnya, yang ngomongin (brand atau produk) cuma satu orang tapi dia Raisa, semua orang langsung tahu karena dia terkenal. Itu awareness strateginya," terang pria yang sudah enam tahun bergabung dengan Gushcloud ini.
Sementara jika strategi yang diinginkan brand adalah cloud effect yang lebih mengutamakan kuantitas, maka mereka bisa memilih micro influencer untuk beriklan.
"Jadi kesannya semua orang pakai. Menimbulkan kesan bahwa semua influencer menggunakan satu produk. This is the newest strategy. Itu strategi yang bagus banget. Biasanya pakai micro influencer dalam jumlah banyak," lanjutnya.
Jennifer Bachdim, lifestyle influencer. Foto: Palevi S/detikFoto |
Lain lagi ketika sebuah brand atau perusahaan menginginkan sebuah engagement atau keterikatan audiens terhadap sebuah produk. Mereka bisa menggunakan micro atau macro influencer namun yang spesifik di bidang tertentu.
"Nggak perlu banyak orang yang ngomongin yang penting ada interaksi antara pengguna dan brand. Biasanya untuk strategi ini yang dipilih subject matters-nya. Jadi nggak sembarangan influencer tapi yang punya skill," tutur Oddie.
Untuk strategi ini, biasanya akan dipilih influencer yang sudah cukup berpengalaman di bidangnya. Misalnya beauty influencer, food influencer, budget travel influencer atau street fashion influencer. (hst/hst)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Kisah Hidup Zhang Xin, dari Buruh Pabrik Jadi Wanita Terkaya Dunia
Kisah Bos Chagee, Baru Bisa Baca di Usia 18 Kini Sukses Jual Minuman Teh Viral
Tiket Segera Habis! Mulai Langkah Pertama Bangun Bisnis Party Planner Sekarang
Viral Kasus Pencurian 'Choco Pie' dari Kulkas Kantor, Dibawa ke Pengadilan
Kerjaan Mulai Berantakan? Ini Cara Underrated Biar Nggak Chaos
Most Popular
1
Ramalan Zodiak 7 Desember: Capricorn Jangan Boros, Aquarius Lebih Bijak
2
Ramalan Zodiak Cinta 7 Desember: Gemini Diskusi Baik-baik, Pisces Jaga Ucapan
3
Go Public, Katy Perry & Justin Trudeau 'Double Date' Bareng Mantan PM Jepang
4
5 Zodiak yang Ternyata Introvert Banget, Lebih Bahagia Saat Menyendiri
5
Jakarta X Beauty 2025
Berburu Promo Perawatan Rambut di Jakarta X Beauty 2025, Ada Diskon 60%
MOST COMMENTED












































Salshabilla Adriani, influencer dan penyanyi muda. Foto: Ismail/detikFoto
Jennifer Bachdim, lifestyle influencer. Foto: Palevi S/detikFoto