Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Keren! 11 Anak Muda Indonesia Ini Masuk '30 Under 30 Asia' Forbes 2018

Silmia Putri - wolipop
Rabu, 28 Mar 2018 12:22 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Istimewa
Jakarta - Sudah tiga tahun berturut-turut Forbes mengeluarkan daftar 30 anak muda yang paling berpengaruh di Asia. Tahun ini, ada 11 anak muda Indonesia di bawah usia 30 tahun yang masuk daftar tersebut.

Sebuah kebanggaan tersendiri karena 11 tokoh ini berhasil menyisihkan 2000 nama yang dinominasikan. Nama-nama yang berhasil masuk dalam list '30 Under 30 Asia' ini terbagi menjadi 10 kategori, yaitu The Arts, Enterprise Technology, Finance & Venture Capital Industry, Manufacturing & Energy, Consumer Technology, Big Money, Media Marketing & Advertising, Retail & E-Commerce, Celebrities, dan Social Enterpreneurs.

Dari 30 nama dan 10 kategori tersebut, anak muda Indonesia masuk ke dalam beberapa kategori seperti Retail & E-Commerce dan The Celebrities. Berikut nama-namanya.

Marshall Utoyo dan Krishnan Menon, Founder Fabelio

Marshall Utoyo dan Krishnan Menon. Foto: Istimewa

Dua pria muda ini membangun e-commerce khusus furnitur, Fabelio pada tahun 2015. Mereka berhasil bekerja sama dengan 2000 pengrajin di Indonesia. Mereka juga memproduksi desain furnitur yang original dengan harga terjangkau. Keduanya masuk ke dalam kategori Retail & E-Commerce '30 Under 30 Asia' Forbes 2018.

Brian Imanuel (Rich Brian), Musisi

Brian Imanuel. Foto: Istimewa

Masih berusia 18 tahun, Brian Imanuel yang dikenal dengan nama Rich Brian sudah diidolakan banyak orang. Sebagai social media darling, video-videonya di Youtube sudah ditonton sebanyak 87 juta kali. Ia pun pernah berkolaborasi dengan Diplo dan Pharell Williams, dan menelurkan sebuah album. Tak heran jika ia masuk ke dalam kategori Celebrities '30 Under 30 Asia' Forbes 2018.

Dian Pelangi, Creative Director 'Dian Pelangi'

Dian Pelangi. Foto: Instagram

Tak hanya menjadi desainer busana muslim, Dian Pelangi juga jadi salah satu penggerak komunitas hijab terbesar di Indonesia. Ia menjadi sosok yang membawa busana muslim jadi tren baru di Indonesia, bahkan dunia. Ia pun sudah sering melenggang di ajang fashion bergengsi mancanegara. Dian Pelangi menyabet dua kategori sekaligus, yaitu The Arts dan Celebrities.

Adrian dan Eugenie Patricia Agus, Founder Puyo

Adrian dan Eugenie Patricia Agus. Foto: Instagram

Dua kakak beradik ini sukses membangun bisnis kuliner berupa silky pudding. Puyo Dessert telah memiliki 40 gerai di Indonesia dan berencana melebarkan sayap di luar negeri. Puyo Dessert juga mengembangkan program kemanusiaan, ia telah menyumbangkan sekitar $15,000 untuk pelestarian kura-kura dan pembangunan perpustakaan anak.

Fransiska Handiwidjana, Founder Prelo

Fransiska Handiwidjana. Foto: Istimewa

Pengusaha muda ini membangun e-commerce yang menjual dan menyewakan barang secondhand bernama Prelo. Melalui usahanya, Fransiska dapat menjaga kelestarian lingkungan dengan meminimalisir jumlah sampah di Indonesia. Fransiska Handiwdjana masuk ke dalam kategori Retail & E-Commerce '30 Under 30 Asia' Forbes 2018. Foto: Istimewa

Talita Setyadi, Chef BEAU

Talita Setyad. Foto: Istimewa

Setelah menyelesaikan studinya di Paris, Talita Setyadi kembali ke Indonesia untuk membangun bisnis kulinernya bernama BEAU. Ia membuat langsung roti khas Prancis dengan bahan-bahan natural. Ia pun mendistribusikan roti berbahan natural itu ke lebih dari 100 kafe di Indonesia. Ia pun masuk kategori The Arts. Foto: Istimewa

Stanislaus Mahesworo Christandito Tandelilin, Cofounder Sale Stock

Stanislaus Mahesworo Christandito Tandelilin. Foto: Istimewa

Stanislaus Tandelilin jadi salah satu di antara lima orang founder e-commerce Salestock. Aplikasi ini memudahkan masyarakat untuk berbelanja melalui smartphone dengan harga yang murah meriah. Sale Stock juga melayani transaksi COD ke lebih dari 7000 lokasi. Stanislaus Tandelilin pun masuk ke dalam kategori Retail & E-Commerce '30 Under 30 Asia' Forbes 2018. Foto: Istimewa

Jeff Hendrata and Andrew Tanner Setiawan, Cofounders Karta

Jeff Hendrata and Andrew Tanner Setiawan. Foto: Istimewa

Dua anak bangsa ini merupakan co-founder Karta, perusahaan yang bergerak di bidang periklanan melalui sepeda motor. Lain dengan ojek online, rekan Karta yang merupakan pengendara sepeda motor menampilkan iklan di jaket atau motornya. Karta pun sudah bekerja sama dengan perusahaan besar seperti Unilever. Kini ia sudah menyentuh lebih dari 20 kota di Indonesia. Karta masuk ke dalam kategori Media, Marketing, & Advertising. Foto: Istimewa

Rorian Pratyaksa, Cofounder, PayAccess

Rorian Pratyaksa, Cofounder. Foto: Istimewa

Pria berusia 26 tahun ini membangun PayAccess yang membantu masyarakat untuk melakukan transaksi mobile tanpa memiliki akun Bank di Indonesia. Kini, Rorian bekerja sebagai Chief Business Development Officer di PayAccess. Ia masuk dalam kategori Finance & Venture Capital. Foto: Istimewa

Reynold Wijaya dan Iwan Kurniawan, Founder Modalku

Reynold Wijaya dan Iwan Kurniawan. Foto: Istimewa

Dua tokoh ini merupakan founder start up Modalku yang merupakan perusahaan untuk menjembatani pinjaman berupa 'pear to pear lending'. Hingga kini, Modalku sudah memberikan pinjaman sebesar $75 juta atau sekitar Rp 1 triliun untuk UKM di Indonesia. Untuk itu Modalku masuk dalam kategori Finance & Venture Capital. Foto: Istimewa

Yohanes Sugihtononugroho dan Muhammad Risyad Ganis, Founder Crowde

Muhammad Risyad Ganis. Foto: Instagram

Dua anak bangsa ini berhasil membangun platform untuk membantu petani kecil, bernama Crowde. Didirikan tahun 2016, Crowde membantu memberikan modal kepada para petani dengan menjembatani mereka dengan para investor. Yohanes Sugihtononugroho dan Muhammad Risyad Ganis masuk ke dalam kategori Social Entrepreneurs.
Foto: Istimewa
(sil/sil)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads