Mengenal Reema, Putri Arab Jago Bisnis dan Pejuang Karier Para Wanita
Hestianingsih - wolipop
Rabu, 01 Mar 2017 18:07 WIB
Jakarta
-
Keluarga kerajaan Arab Saudi dikenal sebagai para pebisnis andal, termasuk salah satunya Putri Reema Bint Bandar Al-Saud. Lahir di Riyadh, Reema merupakan anak dari Bandar bin Sultan dan Haifa bint Faisal, putri kandung mendiang Raja Saudi Faisal. Ia dikenal atas kiprahnya sebagai pengusaha dan pemimpin department store mewah asal Inggris, Harvey Nichols, cabang Riyadh.
Pekerjaan sang ayah sebagai Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat membuat Reema menghabiskan masa kecil dan remajanya di Washington, D.C. Setelah lulus dari George Washington University dengan gelar Sarjana Seni jurusan pengetahuan museum, Reema kembali ke kampung halamannya di Riyadh, Arab Saudi.
Kepulangannya ke Riyadh ternyata membuat mata Reema terbuka, bahwa banyak tenaga kerja di Arab tidak terserap secara maksimal. Keputusannya untuk hanya menjadi seorang ibu rumah tangga seketika berubah ketika ia dihadapkan dengan kondisi Alfa International, perusahaan yang sebagian kepemilikannya dikuasai keluarganya sedang dalam masa krisis pada 2008. Alfa International kala itu mengalami kesulitan dalam mengelola franchise department store Harvel Nichols di Riyadh.
Reema pun mengatur strategi untuk mengatasi keterpurukan bisnis keluarganya, hingga tercetuslah ide untuk mempekerjakan wanita Arab di tokonya. Sepak terjang Reema sukses mengembalikan bisnis keluarganya kepada kejayaan. Ia bahkan masuk dalam daftar 200 Most Powerful Arab Women versi Forbes.
"Anda tidak bisa melihat setengah dari populasi di negaramu tidak bekerja. Seketika wanita bertanggungjawab terhadap keuangannya sendiri, maka dia ingin mengeksplor lebih banyak tentang dunia untuk dirinya sendiri dan menjadi tidak terlalu ketergatungan," ujar Puteri Reema seperti dikutip dari Fast Company.
Salah satu alasan kenapa toko Harvey Nichols mendulang sukses dalam melibatkan kaum wanita sebagai pekerja, karena Reema menyediakan akomodasi yang jauh lebih baik dari standar di Amerika. Di Arab Saudi, wanita belum boleh mengendarai kendaraan bermotor secara legal. Maka dari itu perusahaan menyediakan transportasi karyawan dari dan ke tempat kerja. Harvey Nichols Riyadh juga satu dari sedikit tempat kerja di Arab Saudi yang memberi fasilitas day care untuk mempermudah para pekerja wanita Arab mengurus anaknya sambil bekerja.
"Saya ingin menghindari hambatan dari ibu mertua atau suami di rumah yang mengatakan, 'Siapa yang akan mengurus anak-anak?'," ujar CEO, Alfa International ini.
Di bawah kepemimpinannya, Reema juga memberi kebebasan para karyawannya untuk berpakaian. Ia tidak akan memaksa seorang karyawan untuk memakai atau melepaskan cadar saat bekerja.
"Saya tidak akan menyuruh wantia untuk menutupi atau tidak menutupi wajahnya," tukasnya.
Sejak 2012, Putri Reema menjadi salah satu sosok yang frontal dalam pemberdayaan perempuan. Ibu dari dua anak ini mengurangi setengah pekerja pria berpengalaman di Harvey Nichols demi memberi kesempatan kerja bagi karyawan wanita. Sebuah langkah yang kontroversial dan tidak biasa, mengingat Arab merupakan negara dengan budaya di mana wanita tidak berinteraksi dengan pria di luar rumah.
"Hampir seperti melemparkan mereka ke serigala. Tapi saya berani bertaruh untuk ini. Pelatihan merupakan bentuk investasi yang kami ciptakan untuk wanita-wanita ini. Saya ingin wanita punya kesempatan yang lebih baik," tutur wanita berusia 41 tahun ini.
Selain menjadi pengusaha sukses di bisnis retail fashion, Puteri Reema juga seorang filantropis dan aktivis. Ia menjadi anggota Zahra Breast Cancer Awareness Association, juga pendiri Alf Khair, sebuah organisasi yang memberi wadah bagi para pekerja dan insan kreatif. (hst/hst)
Pekerjaan sang ayah sebagai Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat membuat Reema menghabiskan masa kecil dan remajanya di Washington, D.C. Setelah lulus dari George Washington University dengan gelar Sarjana Seni jurusan pengetahuan museum, Reema kembali ke kampung halamannya di Riyadh, Arab Saudi.
Foto: Getty Images |
Kepulangannya ke Riyadh ternyata membuat mata Reema terbuka, bahwa banyak tenaga kerja di Arab tidak terserap secara maksimal. Keputusannya untuk hanya menjadi seorang ibu rumah tangga seketika berubah ketika ia dihadapkan dengan kondisi Alfa International, perusahaan yang sebagian kepemilikannya dikuasai keluarganya sedang dalam masa krisis pada 2008. Alfa International kala itu mengalami kesulitan dalam mengelola franchise department store Harvel Nichols di Riyadh.
Reema pun mengatur strategi untuk mengatasi keterpurukan bisnis keluarganya, hingga tercetuslah ide untuk mempekerjakan wanita Arab di tokonya. Sepak terjang Reema sukses mengembalikan bisnis keluarganya kepada kejayaan. Ia bahkan masuk dalam daftar 200 Most Powerful Arab Women versi Forbes.
Foto: Getty Images |
"Anda tidak bisa melihat setengah dari populasi di negaramu tidak bekerja. Seketika wanita bertanggungjawab terhadap keuangannya sendiri, maka dia ingin mengeksplor lebih banyak tentang dunia untuk dirinya sendiri dan menjadi tidak terlalu ketergatungan," ujar Puteri Reema seperti dikutip dari Fast Company.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin menghindari hambatan dari ibu mertua atau suami di rumah yang mengatakan, 'Siapa yang akan mengurus anak-anak?'," ujar CEO, Alfa International ini.
Di bawah kepemimpinannya, Reema juga memberi kebebasan para karyawannya untuk berpakaian. Ia tidak akan memaksa seorang karyawan untuk memakai atau melepaskan cadar saat bekerja.
"Saya tidak akan menyuruh wantia untuk menutupi atau tidak menutupi wajahnya," tukasnya.
Foto: Getty Images |
Sejak 2012, Putri Reema menjadi salah satu sosok yang frontal dalam pemberdayaan perempuan. Ibu dari dua anak ini mengurangi setengah pekerja pria berpengalaman di Harvey Nichols demi memberi kesempatan kerja bagi karyawan wanita. Sebuah langkah yang kontroversial dan tidak biasa, mengingat Arab merupakan negara dengan budaya di mana wanita tidak berinteraksi dengan pria di luar rumah.
"Hampir seperti melemparkan mereka ke serigala. Tapi saya berani bertaruh untuk ini. Pelatihan merupakan bentuk investasi yang kami ciptakan untuk wanita-wanita ini. Saya ingin wanita punya kesempatan yang lebih baik," tutur wanita berusia 41 tahun ini.
Selain menjadi pengusaha sukses di bisnis retail fashion, Puteri Reema juga seorang filantropis dan aktivis. Ia menjadi anggota Zahra Breast Cancer Awareness Association, juga pendiri Alf Khair, sebuah organisasi yang memberi wadah bagi para pekerja dan insan kreatif. (hst/hst)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
7 Keuntungan Menjadi Perawat Home Care Dibanding Perawat Rumah Sakit
Mengenal Manfaat Lanyard Id Card dan Rekomendasi Tempat Memesannya
Motivasi Kerja Mulai Pudar? Bangkitkan Lagi dengan 5 Langkah Ini
Mooryati Soedibyo, Pionir Jamu dan Kosmetik Tradisional di Indonesia
Petinju Wanita Nangis Setelah Dipukul 278 Kali, Netizen Salut Semangatnya
Most Popular
1
Siapa Bonnie Blue? Bintang OnlyFans Kontroversial yang Ditangkap di Bali
2
Perusahaan Pakaian Dikritik Usai Tag Laundry Dianggap Seksis, Ini Faktanya
3
10 Drama Korea Netflix Rating Tertinggi 2025, Paling Banyak Ditonton
4
Ramalan Zodiak Cinta 7 Desember: Gemini Diskusi Baik-baik, Pisces Jaga Ucapan
5
Jakarta X Beauty 2025
Cerita Jastiper Omzet Tembus Rp 10 Juta Sehari di Jakarta X Beauty 2025
MOST COMMENTED












































Foto: Getty Images
Foto: Getty Images
Foto: Getty Images