Mengenal Fashion Image Consultant, Pembentuk Imej Pejabat Hingga Selebriti
Hestianingsih - wolipop
Rabu, 19 Okt 2016 15:45 WIB
Jakarta
-
Cara berpakaian bisa berbicara banyak tentang pribadi seseorang. Busana merupakan refleksi status sosial, pembentukan citra diri juga karakter. Cara berbusana yang baik juga membuat orang terlihat lebih menarik.
Namun tak sedikit orang masih belum tahu bagaimana menampilkan diri sesuai profesi maupun kepribadiannya terutama yang berkaitan dengan imej yang ingin ditunjukkan di depan publik. Untuk itulah jasa fashion image consultant diperlukan.
Profesi ini terbilang masih asing dan belum terlalu populer terutama di Indonesia. Tapi keberadaannya cukup diperlukan khususnya bagi figur publik seperti selebriti, pejabat atau istri pejabat. Beberapa nama dengan imej publik yang kuat dengan pilihan busananya sebut saja Kate Middleton, Michelle Obama, Hillary Clinton, Ratu Elizabeth hingga Margaret Thatcher 'The Iron Lady'.
Di balik penampilan para pesohor ini, ada orang-orang yang berpengaruh dalam menentukan pakaian, aksesoris, hingga makeup dan tatanan rambut. Peranan fashion image consultant bisa dibilang penting untuk mereka yang perlu merepresentasikan diri demi mendukung pekerjaan ataupun profesi.
"Fashion image consultant membantu bagaimana membangun dirinya as a brand. Biasanya yang membutuhkan artis, pasti dia punya stylist. Atau ibu-ibu yang suaminya baru naik jabatan, ketika mendampingi suaminya apakah dia sudah setara atau terlalu berlebihan," ujar Amy Wirabudi, pengamat mode yang juga seorang fashion image consultant saat berbincang dengan Wolipop di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Selain perorangan, institusi atau perusahaan biasanya juga memerlukan fashion image consultant. Misalnya dalam pemilihan seragam karyawan, padu padan warna dan hingga pemakaian tata rias wajah dan rambut. Diperlukan jasa orang yang ahli dan cukup jeli untuk menyelaraskan penampilan dan imej perusahaan yang akan ditonjolkan.
"Demand fashion image consultant sudah ada tapi kalau banyak, memang belum karena tidak semua orang tahu kalau jasa ini ada. Kalau zaman dulu ada yang namanya personal buyers, arahannya ke image branding. Dia sudah tahu kliennya cocok pakai ini dan ini dan dia yang membelanjakan bajunya," jelas wanita yang pernah bekerja selama 20 tahun di majalah gaya hidup ini.
Amy menerangkan, berpakaian yang benar pun ada ilmunya dan tidak semua orang mengetahui itu. Contohnya, semua orang tahu bahwa pakaian dengan motif garis vertikal bisa memberi efek melangsingkan tubuh, sementara horizontal membuat orang terlihat lebih gemuk. Tapi tak cukup itu saja, diperlukan juga pemahaman tentang padu padan warna yang bisa membentuk ilusi tubuh lebih langsing/gemuk.
"Fashion image consultant membantu orang untuk mengenal ilusi-ilusi itu dalam berpakaian sehingga bisa membangun imej penampilan. Misalnya saja ada ibu-ibu ingin terlihat langsing tapi kenapa kalau di foto selalu kesannya gemuk. Ternyata padu padannya salah atau pilih kalungnya salah. Orangnya gemuk tapi dia pilih kalungnya pendek bukan yang panjang. It's a simple thing tapi efeknya besar," tutur wanita yang mengambil kursus untuk mendapatkan sertifikat sebagai fashion image consultant ini.
Kursus yang dijalani Amy mengajarkan banyak hal tentang trik berpakaian secara bertahap. Mulai dari mengenal bentuk tubuh, warna-warna, berbagai motif hingga karakter bahan pada pakaian. Tak banyak orang tahu bahwa pemilihan bahan ternyata cukup berpengaruh terhadap ilusi tubuh.
"Ada bahan yang bikin kita terlihat gemuk atau kurus. Itu kita harus tahu. Kursus untuk mendapat sertifikat fashion image consultant sekitar tiga bulan," ujar wanita yang juga berprofesi sebagai fashion public relation. (hst/hst)
Namun tak sedikit orang masih belum tahu bagaimana menampilkan diri sesuai profesi maupun kepribadiannya terutama yang berkaitan dengan imej yang ingin ditunjukkan di depan publik. Untuk itulah jasa fashion image consultant diperlukan.
Profesi ini terbilang masih asing dan belum terlalu populer terutama di Indonesia. Tapi keberadaannya cukup diperlukan khususnya bagi figur publik seperti selebriti, pejabat atau istri pejabat. Beberapa nama dengan imej publik yang kuat dengan pilihan busananya sebut saja Kate Middleton, Michelle Obama, Hillary Clinton, Ratu Elizabeth hingga Margaret Thatcher 'The Iron Lady'.
Foto: Dok. Getty Images |
Di balik penampilan para pesohor ini, ada orang-orang yang berpengaruh dalam menentukan pakaian, aksesoris, hingga makeup dan tatanan rambut. Peranan fashion image consultant bisa dibilang penting untuk mereka yang perlu merepresentasikan diri demi mendukung pekerjaan ataupun profesi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain perorangan, institusi atau perusahaan biasanya juga memerlukan fashion image consultant. Misalnya dalam pemilihan seragam karyawan, padu padan warna dan hingga pemakaian tata rias wajah dan rambut. Diperlukan jasa orang yang ahli dan cukup jeli untuk menyelaraskan penampilan dan imej perusahaan yang akan ditonjolkan.
Foto: Dok. Getty Images |
"Demand fashion image consultant sudah ada tapi kalau banyak, memang belum karena tidak semua orang tahu kalau jasa ini ada. Kalau zaman dulu ada yang namanya personal buyers, arahannya ke image branding. Dia sudah tahu kliennya cocok pakai ini dan ini dan dia yang membelanjakan bajunya," jelas wanita yang pernah bekerja selama 20 tahun di majalah gaya hidup ini.
Amy menerangkan, berpakaian yang benar pun ada ilmunya dan tidak semua orang mengetahui itu. Contohnya, semua orang tahu bahwa pakaian dengan motif garis vertikal bisa memberi efek melangsingkan tubuh, sementara horizontal membuat orang terlihat lebih gemuk. Tapi tak cukup itu saja, diperlukan juga pemahaman tentang padu padan warna yang bisa membentuk ilusi tubuh lebih langsing/gemuk.
Foto: Getty Images |
"Fashion image consultant membantu orang untuk mengenal ilusi-ilusi itu dalam berpakaian sehingga bisa membangun imej penampilan. Misalnya saja ada ibu-ibu ingin terlihat langsing tapi kenapa kalau di foto selalu kesannya gemuk. Ternyata padu padannya salah atau pilih kalungnya salah. Orangnya gemuk tapi dia pilih kalungnya pendek bukan yang panjang. It's a simple thing tapi efeknya besar," tutur wanita yang mengambil kursus untuk mendapatkan sertifikat sebagai fashion image consultant ini.
Kursus yang dijalani Amy mengajarkan banyak hal tentang trik berpakaian secara bertahap. Mulai dari mengenal bentuk tubuh, warna-warna, berbagai motif hingga karakter bahan pada pakaian. Tak banyak orang tahu bahwa pemilihan bahan ternyata cukup berpengaruh terhadap ilusi tubuh.
"Ada bahan yang bikin kita terlihat gemuk atau kurus. Itu kita harus tahu. Kursus untuk mendapat sertifikat fashion image consultant sekitar tiga bulan," ujar wanita yang juga berprofesi sebagai fashion public relation. (hst/hst)
Fashion
Gajian Datang? Saatnya Tampil Anggun Tanpa Ribet dengan Koleksi Heels dari Ayomichan
Health & Beauty
Gajian Cair? Saatnya Beli Skincare, Mediheal Skincare Pad Ini Layak Kamu Lirik!
Hobbies & Activities
Benston vs Rixton : Keyboard Foldable 88 Key, Mana yang Lebih Worth It untuk Pemula?
Health & Beauty
Rahasia Untuk Kulit Cerah & Kenyal dengan Dr Schatz Phyto Cell Mask
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
7 Keuntungan Menjadi Perawat Home Care Dibanding Perawat Rumah Sakit
Mengenal Manfaat Lanyard Id Card dan Rekomendasi Tempat Memesannya
Motivasi Kerja Mulai Pudar? Bangkitkan Lagi dengan 5 Langkah Ini
Mooryati Soedibyo, Pionir Jamu dan Kosmetik Tradisional di Indonesia
Petinju Wanita Nangis Setelah Dipukul 278 Kali, Netizen Salut Semangatnya
Most Popular
1
Tylor Chase Ungkap Kisah Hidupnya dari Bintang Nickelodeon Kini Bak Gelandangan
2
Venus Williams Resmi Menikah, Serena Williams Kasih Hadiah Yacht
3
Bukan Anti Peluru, Verrell Bramasta Pakai Rompi Anti Galau Kunjungi Warga
4
50 Ucapan Natal untuk Atasan hingga Teman, Sopan, Hangat, dan Berkesan
5
Ramalan Zodiak 24 Desember: Taurus Perbaiki Hubungan, Gemini Berikan Dukungan
MOST COMMENTED












































Foto: Dok. Getty Images
Foto: Dok. Getty Images
Foto: Getty Images