Cerita Archangela Chelsea Rias Seleb Hollywood di People's Choice Awards

Jakarta - Berprofesi sebagai makeup artist untuk para selebriti Hollywood merupakan suatu pencapaian besar bagi seorang wanita bernama Archangela Chelsea Yusuf. Wanita asal Surabaya, Jawa Timur itu membuktikan kariernya yang mendunia saat usianya 20 tahun sebagai orang Indonesia yang menjadi penata rias di ranah Hollywood.

Kepada Wolipop, wanita 23 tahun itu menceritakan pengalaman yang tak terlupakan selama menjadi celebrity makeup artist. Hal yang sering dialaminya adalah merias para selebriti yang kerap datang terlambat dan ia harus mendandaninya dalam waktu singkat.

"Pernah waktu itu ada selebriti yang harus syuting jam 4 sore tapi baru datang jam 4 kurang 15 menit. Nah di situ aku berpikir gimana caranya harus makeup dalam waktu singkat itu. Tapi akhirnya tetap selesai makeupnya," tuturnya saat dihubungi Wolipop, Senin (15/8/2016).

Pengalaman lain yang tak dilupakannya adalah hari di mana dirinya akan kembali ke Indonesia yang bertepatan dengan ajang People's Choice Awards 2016 yang dihelat pada Januari lalu. Saat itu ia mendapat tawaran pekerjaan dadakan untuk merias aktris Breeda Wool yang akan berjalan di atas karpet merah.

"Karena flight aku jam 10 malam dan aku rasa terkejar waktunya, jadi siangnya aku ke rumah klien. Dan persiapan red carpet itu lama banget, bisa enam jam lebih. Aku ingat semua makeup sudah ada di koper jadi aku makeup-in seadanya. Jam 6 sore aku baru pulang dan terburu-buru ke bandara mengejar pesawat," cerita wanita yang akrab disapa Chelsea itu.

Wanita lulusan Fashion Institute of Design and Merchandising Los Angeles itu sempat transit di Taiwan sebelum kembali ke Indonesia. Di sana ia membuka e-mail dan tak menyangka mendapatkan pesan dari sang aktris bahwa riasannya mendapatkan penghargaan sebagai salah satu makeup terbaik versi situs hiburan ternama di Amerika.

Meski pekerjaannya terlihat menyenangkan karena banyak berinteraksi dengan para selebriti Hollywood, wanita yang hobi menggambar ini pun seringkali merasa kesepian. Di Los Angeles ia tinggal sendirian dan bahkan tidak punya teman.

"Di Amerika benar-benar aku kerja dari pagi ketemu pagi karena ikutin selebriti kemana-mana. Sering merasa kesepian, kok cuma kerja aja ya di sini. Tapi aku senang dengan apa yang aku lakukan karena jarang-jarang orang Indonesia bisa masuk ke Hollywood dan benar-benear kerja bareng selebritinya," lanjut Chelsea.

Tak hanya itu saja, ia juga harus merelakan pendidikannya sedikit dikesampingkan. Sering kali ia mencuri-curi waktu untuk mengerjakan tugas kuliah saat sedang bekerja dengan selebriti.

"Setiap kerja aku selalu bawa laptop. Jadi kalau selebritinya mulai syuting iklan, aku mengerjakan tugas online terus dikumpulkan. Memang penuh pengorbanan tapi ya itu konsekuensi yang harus aku terima," tutupnya. (int/hst)