Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Metode 50-20-30, Aturan Keuangan yang Perlu Diketahui Para Pemula

Rahmi Anjani - wolipop
Selasa, 26 Jul 2016 15:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Thinkstock
Jakarta - Setiap orang tentu tidak mencari penghasilan hanya untuk ditabung saja. Mereka pasti punya daftar berbagai kebutuhan dan keinginan yang harus dipenuhi setiap bulannya. Apalagi untuk para wanita yang perlu banyak 'persenjataan', seperti makeup, baju, bahkan liburan.

Sayangnya, daftar tujuan finansial yang terlalu banyak dan tidak dikelola dengan baik sering membuat tabungan semakin menipis. Apalagi kebutuhan dan keinginan sering bertambah seiring dengan meningkatnya pendapatan. Sering mengalaminya? Metode 50-20-30 bisa diterapkan, terutama untuk Anda yang pemula dan baru belajar mengelola keuangan.

50-20-30 adalah aturan mengelola finansial di mana Anda perlu menyisihkan 50% untuk kebutuhan, 20% untuk ditabung, dan 30% untuk barang-barang lain yang diinginkan. Dilansir Career Girl Daily, metode ini bisa diaplikasikan untuk semua tingkat penghasilan dan secara efektif membantu orang dalam mengatur keuangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang perlu dilakukan adalah menyisihkan setengah penghasilan setiap bulannya untuk berbagai kebutuhan esensial. Kebutuhan itu termasuk biaya makan, produk perawatan wajah dan tubuh, tagihan rumah tangga, hutang atau sewa, hingga asuransi.

Kemudian pisahkan kembali 20% gaji Anda untuk disimpan. Disarankan agar Anda punya akun sendiri untuk dana tabungan sehingga bisa dikelola dengan baik. Sisanya, Anda bisa gunakan untuk hal-hal menyenangkan, seperti makan di restoran, baju, salon, makeup, dan lain-lain.

Metode tersebut pun dianggap baik oleh pakar keuangan Jamie Smith-Tompson. Menurutnya, mengategorikan pendapatan dapat memicu kebiasaan baik dalam mengelola finansial. Sayangnya, metode tersebut mungkin tidak terlalu bagus untuk orang yang banyak hutang.

"Tidak diragukan metode ini akan berguna untuk orang-orang yang sebelumnya tidak terlalu memperhatikan uang mereka dan ini bisa membuat mereka mulai meningkatkan pengelolaan finansial. Tapi salah jika persentase ini bisa diaplikasikan pada setiap budget. Karena jika kamu punya banyak hutang dan tidak ada tabungan, artinya lebih banyak menghabiskan uang dari pada ditabung tidak direkomendasikan," kata Jamie. (ami/ami)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads