Perlukah Melibatkan Pimpinan Saat Hadapi Persaingan?

Jakarta -

Dunia pekerjaan banyak diliputi oleh berbagai hal, salah satunya adalah persaingan dalam pekerjaan yang memang sudah sering ditemui. Persaingan pun bermacam-macam jenisnya, ada persaingan sehat yang memacu para karyawan untuk bekerja lebih giat, ada juga persaingan tak sehat yang seolah menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

Dalam beberapa kasus tertentu, persaingan di dunia kerja secara tak langsung melibatkan pimpinan dengan alasan agar bisa menjadi acuan untuk mengukur potensi yang dimiliki. Namun sebenarnya perlukan seorang pimpinan dilibatkan dalam persaingan?

Motivator Andrie Wongso mengatakan fungsi seorang pimpinan di sini seharusnya bisa meredam adanya persaingan antar individu yang negatif sehingga para karyawan bisa saling bersinergi menciptakan lingkungan kerja yang sehat. "Persaingan itu seharusnya dalam bentuk prestasi dan kualitas yang dimiliki," ucapnya saat ditemui Wolipop di kantornya di Jl. KH Hasyim Ashari No. 125, Jakarta Pusat, Selasa (17/3/2015).

Lebih lanjut pria yang sering menjadi pembicara dalam seminar di perusahaan-perusahaan memberikan contoh, di dalam bagian penjualan misalnya, para karyawan seharusnya bisa mengatur strategi dan meningkatkan keahlian agar target penjualan bisa tercapai. Tidak perlu melibatkan bos untuk melakukan persaingan yang dikhawatirkan akan memperkeruh suasana.

"Jadi mereka bertarung atas dasar kualitas masing-masing. Dengan demikian timbul persaingan sehat yang positif, produksi perusahaan tinggi. Yang kalah mau menerima kekalahan, yang menang pun tidak sombong," kata pria asal Malang itu.

Hal serupa juga dituturkan oleh pakar sumber daya manusia, Ir. Timotius Oyong. Ia menilai seorang pimpinan memang sebaiknya tidak perlu dilibatkan dalam persaingan. Justru seharusnya pimpinan perlu mendapatkan berita terkini atas semua prestasi yang dicapai.

"Bos perlu mendapat update atas semua prestasi dan kelebihan yang kita miliki dengan cara yang baik dan benar," ujarnya saat berbincang dengan Wolipop via e-mail, Senin (16/3/2015).

(int/fer)