Hijabers Diserang Haters
Sering Di-bully, Ini Curhatan Fashion Blogger & Hijabers Tentang Haters
Kepopuleran para fashion blogger atau selebriti Instagram (selebgram) di dunia maya kerap menimbulkan perdebatan antar followers atau pengikutnya. Sebagian dari mereka juga mengaku mempunyai sejumlah haters yang cukup mengganggu aktivitas di dunia maya.
Hal itulah yang dialami oleh fashion blogger Diana Rikasari. Meskipun tidak menggunakan hijab, Diana mengaku memiliki sejumlah haters. Pebisnis sepatu ini mengatakan sudah kebal dengan sindiran para haters mengenai gaya personal atau kehidupan pribadinya. Namun bila sudah menyinggung keluarga baik suami maupun anak pertamanya ia akan bertindak tegas.
"Karena sering dicela aku jadi kebal, makin biasa saja, nggak berpengaruh dengan hidup aku. Tapi kalau ke keluarga aku sedih banget dan marah sih. Dulu pernah yang dicela-cela suami aku, aku marah. Setidaknya aku mention dia kalau itu nggak sopan. Aku juga pernah buat blog khusus tentang haters. Aku nggak suka kalau anggota keluarga aku yang dihina," tutur Diana saat berbincang dengan Wolipop di Sisterhood, Senayan City, Jakarta Pusat, Sabtu (24/5/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iymel mengaku awalnya sempat merasa sedih karena perkataan-perkataan kasar yang dilontarkan haters mengenai gaya personalnya. Bahkan ia sempat takut posting foto karena tidak ingin menjadi bahan bullying. Seiring berjalannya waktu, ia merasa kebal dengan sindiran tersebut dan memutuskan untuk diam saja kecuali sudah menyinggung keluarga.
"Mereka terkadang bawa dalil, ayat, tapi kalau lihat orangnya yaelah nggak kerudungan, anak SMA, kadang ketawa sendiri. Tapi kalau sudah bawa keluarga menyakitkan sih kayak waktu itu aku posting foto kecil sama keluarga terus dimasukin lagi ke akunnya haters buat jadi bahan bully-an, itu aku marah," cerita Iymel kepada Wolipop.
Ternyata haters di dunia maya tidak hanya mengganggu kehidupan para fashion blogger dan selebgram di Indonesia. Ketiga blogger populer asal Malaysia--Shea Rasol, Nurul Hidayati, dan Nadila Sabrina-- juga mengalaminya. Mewakili ketiga blogger dari negeri sebrang, Sabrina sedikit bercerita tentang pengalaman pribadinya. Ia mengaku sedih bila ada perkataan para haters yang menyinggung anaknya.
Sabrina bercerita kalau buah hatinya meninggal 12 jam setelah ia melahirkan. Putra pertamanya yang diberinama 'Jibril' itu kemudian menjadi bahan bullying haters di dunia maya. Hal tersebut membuat Sabrina sedih dan murka.
"Waktu itu ada menyentuh nama anak saya, orang pada ramai bicarakan, ada yang bilang anak kamu tak layak untuk hidup karena nama dia terlalu tinggi. Itu buat saya dan suami marah, suami langsung reply panjang. Mereka senang cari sensasi yang menyinggung orang lain" ujar Sabrina.
Perkataan haters memang bisa memicu perasaan menjadi sedih atau memburuk. Oleh karena itu, para blogger biasanya mengatasi haters dengan cara menghapus komentar negatifnya dan block akun tersebut. Cara itu diklaim cukup ampuh untuk mengurangi jumlah orang-orang yang senang berbicara frontal di akun pribadinya.
(aln/aln)
Elektronik & Gadget
Bikin Sejuk Dimanapun Kamu! Intip 3 Rekomendasi Kipas Mini Portable Di Bawah 200 Ribu
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
Vivo iQOO 15: Flagship Baru Super Kencang dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Layar 144Hz
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
7 Keuntungan Menjadi Perawat Home Care Dibanding Perawat Rumah Sakit
Mengenal Manfaat Lanyard Id Card dan Rekomendasi Tempat Memesannya
Motivasi Kerja Mulai Pudar? Bangkitkan Lagi dengan 5 Langkah Ini
Mooryati Soedibyo, Pionir Jamu dan Kosmetik Tradisional di Indonesia
Petinju Wanita Nangis Setelah Dipukul 278 Kali, Netizen Salut Semangatnya
Cinta Segitiga Berakhir Maut, Wanita Bunuh Eks Suami Setelah Nikahi Putranya
Didominasi Superhero! Ini 10 Aktor Paling Tampan di 2025
Daftar Makanan yang Mengandung Antioksidan Terbaik untuk Rambut Sehat & Kuat
Viral Verificator
Tepis Gengsi, Kisah Viral Gen Z Jadi Tukang Pijat Panggilan Halal di Bandung











































