Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Curiga Hasil Tes DNA, Wanita Ini Ungkap Konspirasi Eks Suami dan Pegawai Lab

Vina Oktiani - wolipop
Minggu, 20 Jul 2025 19:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi Wanita Sedih
Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Seorang wanita asal Inggris bernama Chelsea Miller berhasil membuktikan bahwa mantan pasangannya telah bersekongkol dengan pegawai laboratorium tes DNA demi menghindari kewajiban membayar tunjangan anak senilai lebih dari Rp2 miliar.

Melansir Oddity Central, kisah tersebut bermula pada tahun 2022, saat Chelsea baru saja melahirkan putra mereka, Louie. Tiga hari setelah persalinan, sang kekasih, Sheldon B., memutuskan hubungan. Tak lama setelah itu, Sheldon mulai menyangkal bahwa dirinya adalah ayah kandung Louie dan meminta tes DNA sebagai bukti.

Chelsea awalnya tidak merasa khawatir. Ia sangat yakin akan siapa ayah dari anaknya. Namun, hasil tes DNA yang keluar justru menyatakan bahwa Sheldon bukanlah ayah biologis dari Louie. Hal ini membuat Chelsea sangat terkejut dan kecewa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya, hasil tersebut digunakan Sheldon untuk menghindari membayar tunjangan anak yang jumlahnya mencapai Β£94.000 atau sekitar Rp2,3 miliar. Meski begitu, Chelsea tidak menyerah. Ia lalu meminta bantuan dari ibu Sheldon, Katie, untuk melakukan tes DNA di laboratorium lain. Hasil dari tes tersebut menunjukkan bahwa Katie memang nenek biologis Louie, yang berarti Sheldon tidak bisa lagi mengelak dari kenyataan.

Akhirnya Sheldon mengakui bahwa ia telah memalsukan tes DNA sebelumnya. Ia meminta bantuan tantenya yang mengenal seseorang yang bekerja di laboratorium DNA. Orang tersebut adalah Robert P., pria berusia 38 tahun yang kemudian mengaku telah menukar sampel DNA Sheldon dengan miliknya sendiri agar hasilnya tidak menunjukkan kecocokan sebagai ayah biologis.

ADVERTISEMENT

Meski tidak ditemukan bukti bahwa Robert menerima bayaran atas tindakannya, baik Sheldon maupun Robert akhirnya dijatuhi hukuman penjara. Keduanya mengaku bersalah atas tuduhan konspirasi untuk melakukan penipuan. Sheldon dijatuhi hukuman 50 minggu penjara, sementara Robert menerima hukuman 33 minggu.

Chelsea mengungkapkan rasa kecewanya terhadap kelalaian pihak laboratorium. Ia menyebut tindakan tersebut sangat tidak profesional dan mengecewakan.

"Kepercayaan pasien seharusnya dijaga, apalagi dalam kasus yang sangat sensitif seperti ini. Apa yang dilakukan sangat tidak bisa diterima," terang Chelsea.

(vio/vio)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads