Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Wanita Gugat Klinik Kesuburan Usai Lahirkan Anak Orang Asing

Vina Oktiani - wolipop
Minggu, 23 Feb 2025 07:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Pregnant young woman lying on the bed in delivery room. Side view of happy pregnant female resting on bed in hospital ward. Healthcare and pregnancy concept
Foto: Getty Images/iStockphoto/Nimito
Jakarta -

Seorang wanita asal AS menggugat klinik kesuburan setelah tanpa sengaja menjadi ibu pengganti bagi anak orang asing. Krystena Murray, 38 tahun, melahirkan seorang bayi laki-laki yang ternyata bukan anak biologisnya. Ketika bayi tersebut lahir, Murray menyadari bahwa anak yang dilahirkannya adalah seorang bayi keturunan Afrika-Amerika, padahal Murray dan donor sperma yang dipilihnya keduanya berkulit putih.

"Bayi itu cantik dan sempurna, saya bahagia menjadi ibu, tapi saya juga merasa ada yang salah," ujar Murray saat mengumumkan gugatan terhadap klinik kesuburan tersebut.

Setelah melahirkan, Murray melakukan tes genetik dan mengetahui bahwa bayi tersebut tidak memiliki hubungan darah dengan dirinya. "Bayi saya bukanlah anak saya secara genetik, dia tidak memiliki darah saya, tidak memiliki mata saya, tetapi dia adalah dan akan selalu menjadi anak saya. Saya tidak akan pernah sepenuhnya sembuh atau bisa move on, dan bagian dari diri saya akan selalu merindukan anak saya dan bertanya-tanya siapa dia sekarang," ungkap Murray.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Murray segera memberi tahu klinik kesuburan yang lalu menginformasikan orangtua biologis bayi tersebut. Mereka pun memulai proses hak asuh, dan Murray secara sukarela menyerahkan bayi tersebut setelah beberapa bulan.

Pengacara Murray menyatakan, "Dia jelas ingat rasa terkejut saat pertama kali melihat bayinya. Kristina adalah wanita kulit putih yang memilih donor sperma dengan penampilan serupa, namun bayi yang dilahirkannya adalah bayi Afrika-Amerika. Kesalahan seperti ini tidak seharusnya terjadi di klinik kesuburan, ini adalah kesalahan besar."

ADVERTISEMENT

Klinik kesuburan tersebut menyatakan bahwa kejadian ini adalah 'insiden terisolasi yang tidak mempengaruhi pasien lainnya'.

Mereka juga menambahkan, "Hari yang sama setelah kesalahan ditemukan, kami segera melakukan tinjauan mendalam dan menambahkan langkah-langkah pengamanan lebih lanjut untuk melindungi pasien dan memastikan kejadian serupa tidak terulang."

Kasus serupa pernah terjadi pada tahun 2011 di Ohio, di mana seorang wanita membawa anak pasangan lain. Pada 2019, pasangan dari New York juga menggugat sebuah klinik di California akibat kesalahan embriyo yang menyebabkan dua wanita melahirkan anak satu sama lain.

(vio/vio)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads