Jadi Korban Percobaan Pembunuhan Suami Sendiri, Wanita Malah Dituntut Rp 65 M
Wang Nan, seorang wanita asal Tiongkok, menjadi korban percobaan pembunuhan oleh suaminya, Yu Xiaodong, di Thailand pada 2019. Meski selamat, Wang kini terjebak dalam konflik hukum dengan Yu, yang menuntut kompensasi 30 juta yuan (sekitar Rp 65 miliar) sebagai syarat perceraian. Yu mengklaim uang itu untuk mengganti 'kehilangan emosional dan masa muda'.
Melansir SCMP, insiden tersebut terjadi ketika Yu mendorong Wang, yang sedang hamil, dari tebing setinggi 34 meter di sebuah taman nasional. Wang mengalami 17 patah tulang, menjalani operasi besar dengan lebih dari 100 pen baja dan 200 jahitan, serta kehilangan bayi yang dikandungnya. Dokter menyatakan bahwa Wang mungkin tidak akan bisa hamil secara alami lagi.
Pada 2023, pengadilan Thailand menghukum Yu 33 tahun penjara atas tindakannya. Namun, status hukum pernikahan mereka tetap sah di Tiongkok, sehingga Wang menghadapi kesulitan untuk bercerai. Yu dan ibunya bahkan menyalahkan Wang atas insiden ini, dengan dalih bahwa kesuksesan bisnis Wang telah 'menggoda' Yu untuk melakukan tindakan kriminal tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam siaran langsung, Wang mengungkapkan bahwa Yu menuntut kompensasi atas 'penderitaan mental' yang dialaminya selama di penjara. Meski begitu, pada September, Wang berhasil memiliki seorang anak melalui proses fertilisasi in-vitro (IVF). Namun, karena status pernikahan yang belum diputus, Yu tetap harus dicantumkan sebagai ayah secara hukum.
Zhang Yongquan, mantan jaksa dan mitra di Grandall Law Firm, menyebut kasus ini sebagai 'jalan buntu' karena hukum pernikahan Tiongkok mengharuskan kedua pihak hadir secara fisik di persidangan. Situasi semakin rumit karena Yu berada di penjara Thailand, sehingga proses hukum menjadi sulit dilakukan.
Zhang menjelaskan alternatif seperti sidang online atau pengacara yang datang langsung ke penjara untuk notarialisasi dokumen, tetapi cara ini menghadapi kendala diplomatik dan biaya tinggi. Ia juga menyebutkan bahwa proses pengadilan di penjara asing tidak memungkinkan karena masalah kedaulatan hukum.
Kasus ini menuai perhatian besar di media sosial Tiongkok. Banyak warganet mengecam tuntutan Yu yang dianggap tidak tahu malu dan menyerukan tuntutan hukum. Mereka berharap korban kejahatan berat seperti percobaan pembunuhan dapat lebih mudah mendapatkan perceraian tanpa memerlukan persetujuan pelaku.
(vio/vio)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Detail Gaun Pernikahan Brisia Jodie, Konsep Royal Wedding ala Kate Middleton
Bikin Haru, Kisah di Balik Hutan Gitar Raksasa yang Dibuat Petani Untuk Istri
Viral Verificator
Viral Pernikahan Unik Gen Z: Dekor DVD Bekas, Menu Kaki Lima
Pasangan Ini Sewa Piramida di Mesir Demi Wujudkan Dream Wedding
Kisah Haru Pasangan Menikah di RS, Pengantin Pria Sakit Kanker
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra
Foto: Pesona Winter aespa yang Digosipkan Pacaran dengan Jungkook BTS
Studi Ungkap Kencan Online Bikin Wanita Tergoda Operasi Plastik, Ini Alasannya











































