Ini Media Sosial Paling Berisiko untuk Kesehatan Jiwa
Rista Adityaputry - wolipop
Selasa, 23 Mei 2017 07:58 WIB
Jakarta
-
Di era millennial ini, media sosial bukanlah sesuatu yang aneh. Semua orang memiliki paling tidak satu akun dari beberapa jenis media sosial yang sedang hits di Indonesia. Entah itu Facebook, Twitter, Path, Snapchat, hingga Youtube.
Namun bersamaan dengan kemunculan berbagai media sosial itu, ada beberapa efek negatif yang ikut timbul ke permukaan. Semula, mungkin efek ini jarang disadari oleh masyarakat dunia karena tertutupi oleh berbagai hal positif yang didapatkan. Namun, sekarang efek negatif tersebut mulai terlihat, bahkan memberikan masalah yang cukup serius.
Efek negatif tersebut adalah masalah kejiwaan. Tidak seperti gangguan jiwa yang kadang terlihat, masalah kejiwaan ini mungkin disepelekan. Sebuah studi yang dilakukan oleh Royal Society for Public Health London menunjukkan kenyataan yang tersembunyi dari gemerlap dunia media sosial. Penelitian yang dinamakan #StatusofMind ini dilakukan pada Jumat lalu (19/5/2017) ini dilakukan pada 1500 anak muda usia 14-24 tahun untuk melihat bagaimana pengaruh media sosial terhadap isu kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, identitas diri, dan citra tubuh atau body image.
Youtube berada di peringkat teratas yang memberikan dampak positif, sedangkan Instagram, Snapchat, Facebook, dan Twitter menunjukkan dampak negatif secara keseluruhan terhadap kesehatan mental generasi muda. Instagram duduk di peringkat pertama diikuti oleh Snapchat di posisi kedua.
"Instagram mudah membuat para wanita dan remaja merasa tubuh mereka tidak bagus sehingga mereka banyak yang menambahkan filter dan mengedit foto mereka supaya terlihat sempurna," ungkap seorang responden wanita seperti dikutip dari CNN.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa orang-orang yang terlalu sering beraktivitas di media sosial memperlihatkan kecemasan tingkat tinggi dan isu kesehatan mental yang lain. Meskipun efek negatif tersebut muncul, sisi positif memang masih ada dalam sebuah media sosial. Media sosial secara positif bisa menjadi wadah untuk berekspresi dan identitas diri bagi para generasi muda. Bahkan ada yang bisa mendapatkan penghasilan dari platform sosial tersebut.
Salah satu Youtuber profesional, Laci Green, mengungkapkan bahwa pendidikan tentang isu kesehatan mental di era digital adalah sebuah keharusan bagi generasi muda. Mereka perlu diinformasikan mengenai sisi buruk maupun sisi baik dari media sosial dan bagaimana cara mengatasinya agar siap dengan masa depan yang lebih canggih lagi. (hst/hst)
Namun bersamaan dengan kemunculan berbagai media sosial itu, ada beberapa efek negatif yang ikut timbul ke permukaan. Semula, mungkin efek ini jarang disadari oleh masyarakat dunia karena tertutupi oleh berbagai hal positif yang didapatkan. Namun, sekarang efek negatif tersebut mulai terlihat, bahkan memberikan masalah yang cukup serius.
Foto: Ilustrasi Foto: Mindra Purnomo/detikcom |
Efek negatif tersebut adalah masalah kejiwaan. Tidak seperti gangguan jiwa yang kadang terlihat, masalah kejiwaan ini mungkin disepelekan. Sebuah studi yang dilakukan oleh Royal Society for Public Health London menunjukkan kenyataan yang tersembunyi dari gemerlap dunia media sosial. Penelitian yang dinamakan #StatusofMind ini dilakukan pada Jumat lalu (19/5/2017) ini dilakukan pada 1500 anak muda usia 14-24 tahun untuk melihat bagaimana pengaruh media sosial terhadap isu kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, identitas diri, dan citra tubuh atau body image.
Youtube berada di peringkat teratas yang memberikan dampak positif, sedangkan Instagram, Snapchat, Facebook, dan Twitter menunjukkan dampak negatif secara keseluruhan terhadap kesehatan mental generasi muda. Instagram duduk di peringkat pertama diikuti oleh Snapchat di posisi kedua.
Foto: Ilustrator: Mindra Purnomo |
"Instagram mudah membuat para wanita dan remaja merasa tubuh mereka tidak bagus sehingga mereka banyak yang menambahkan filter dan mengedit foto mereka supaya terlihat sempurna," ungkap seorang responden wanita seperti dikutip dari CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu Youtuber profesional, Laci Green, mengungkapkan bahwa pendidikan tentang isu kesehatan mental di era digital adalah sebuah keharusan bagi generasi muda. Mereka perlu diinformasikan mengenai sisi buruk maupun sisi baik dari media sosial dan bagaimana cara mengatasinya agar siap dengan masa depan yang lebih canggih lagi. (hst/hst)
Home & Living
SANKEN HWN-K13: Dispenser Portable Ringan, Higienis & Hemat Listrik!
Health & Beauty
Auto Cantik! Styling Rambut Jadi Cepat & Mudah dengan NVMEE Taurus Hair Styler 2.0
Health & Beauty
Wajib Dicoba! 3 Body Lotion Wangi & Melembabkan Yang Bikin Mood Naik dan Kulit Makin Glowing
Health & Beauty
Yuk Kenalan Sama Blackmores Ultimate Radiance Skin, Suplemen Kulit dari Dalam Untuk Wajah Glowing dan Awet Muda!
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Bantal Ini Dirancang Khusus untuk Tempat Berteriak, Diklaim Bisa Redakan Stres
Kumpulan Caption Estetik IG Bahasa Inggris yang Keren
Studi: Digital Detox Bikin Otak 10 Tahun Lebih Muda, Begini Caranya
7 Cara Mengatasi Kecanduan Smartphone Demi Kesehatan Mental
Masih Tren Barbiecore, Hadir Ponsel Barbie Desain Jadul Tanpa Media Sosial
Most Popular
1
Terbongkar! Modus Pegawai Pakai Foto Wajah Padahal Bolos Kerja
2
Ramalan Zodiak 10 Desember: Cancer Jangan Malas, Virgo Banyak Pikiran
3
Potret Influencer China yang Diblokir Pemerintah karena Gaya Hidup Hedon
4
Miss Universe 2025 Fatima Bosch Mendadak Walk Out Lagi, Ini Penyebabnya
5
Potret 7 Artis Korea Manglingi Saat Berat Badan Naik, Lee Min Ho Hingga Rowoon
MOST COMMENTED












































Foto: Ilustrasi Foto: Mindra Purnomo/detikcom
Foto: Ilustrator: Mindra Purnomo