Wanita Lebih Sering Menghina Sesama Daripada Pria di Twitter
Jumat, 21 Okt 2016 19:12 WIB
Jakarta - Bagi banyak orang, Twitter adalah wadah berbagai aspirasi hingga sumber informasi terkini. Siapa sangka jika media sosial milik Jack Dorsey ini juga menjadi tempat para wanita untuk saling mem-bully. Dibanding pria, wanita ternyata lebih sering berkomentar bernada misoginis (membenci wanita-red) kepada sesama.
Penilitian terbaru dari perusahaan intelegen sosial Brandwatch mengungkapkan demikian. Hasil survei pun membeberkan jika 52 komentar yang bernada negatif kepada wanita ditulis oleh wanita juga.
Brandwatch menganalisa empat juta kicauan untuk mengetahui bahasa yang digunakan para netizen di Twitter. Para peneliti pun menemukan jika para pria secara aktif mendiskriminasi para pria yang menurut mereka kurang maskulin. Sedangkan wanita suka menggunakan bahasa yang ofensif dan bernada merendahkan kepada wanita lain.
Menurut studi tersebut, istilah merendahkan yang sering dipakai merujuk pada hewan (61%), susila (22%), dan anatomi seksual (13%). Kata-kata tersebut bahkan sering digunakan secara kasual dan tidak dianggap menghina.
Yang menarik, wanita-wanita yang sering menghina wanita lain tidak datang dari kalangan yang rendah edukasinya. Kebanyakan mereka adalah pelajar yang menyukai hal-hal positif, seperti olahraga dan musik. Mereka juga punya ketertarikan dalam hal membaca dan binatang.
Menghina sesama wanita memang bukan hal baru di media sosial. Studi yang dilakukan brand perawatan Dove pada 2014 mengungkapkan jika ada lebih dari lima juta tweet bernada negatif mengenai kecantikan dan bentuk tubuh wanita. Empat dari lima kicauan tersebut dilakukan oleh wanita. Untuk menghindari hal ini semakin parah, dianjurkan adanya edukasi kepada para wanita muda untuk menggunakan media sosial dengan lebih bijak. (ami/eny)
Penilitian terbaru dari perusahaan intelegen sosial Brandwatch mengungkapkan demikian. Hasil survei pun membeberkan jika 52 komentar yang bernada negatif kepada wanita ditulis oleh wanita juga.
Brandwatch menganalisa empat juta kicauan untuk mengetahui bahasa yang digunakan para netizen di Twitter. Para peneliti pun menemukan jika para pria secara aktif mendiskriminasi para pria yang menurut mereka kurang maskulin. Sedangkan wanita suka menggunakan bahasa yang ofensif dan bernada merendahkan kepada wanita lain.
Menurut studi tersebut, istilah merendahkan yang sering dipakai merujuk pada hewan (61%), susila (22%), dan anatomi seksual (13%). Kata-kata tersebut bahkan sering digunakan secara kasual dan tidak dianggap menghina.
Yang menarik, wanita-wanita yang sering menghina wanita lain tidak datang dari kalangan yang rendah edukasinya. Kebanyakan mereka adalah pelajar yang menyukai hal-hal positif, seperti olahraga dan musik. Mereka juga punya ketertarikan dalam hal membaca dan binatang.
Menghina sesama wanita memang bukan hal baru di media sosial. Studi yang dilakukan brand perawatan Dove pada 2014 mengungkapkan jika ada lebih dari lima juta tweet bernada negatif mengenai kecantikan dan bentuk tubuh wanita. Empat dari lima kicauan tersebut dilakukan oleh wanita. Untuk menghindari hal ini semakin parah, dianjurkan adanya edukasi kepada para wanita muda untuk menggunakan media sosial dengan lebih bijak. (ami/eny)